Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

KLHK dan PGN Bangun IPAL Komunal di Jombang, Atasi Limbah Tahu dan Selamatkan Sungai Brantas

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI bersama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melaksanakan kunjungan kerja

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ANGGIT PUJIE WIDODO
IPAL TAHU JOMBANG - Peta pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal yang secara simbolis diresmikan dan dibangun di Desa Mayangan, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Selasa (16/9/2025). Pemkab Jombang berkomitmen menangani persoalan limbah melalui pembangunan IPAL. 

Poin Penting:

  • KLHK dan PGN berkolaborasi membangun IPAL komunal di Sentra UMKM Tahu Jombang.
  • Proyek ini didanai melalui CSR PGN sebesar Rp7,7 miliar.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI bersama PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melaksanakan kunjungan kerja di Sentra UMKM Tahu, Desa Mayangan, Kecamatan Jogoroto, Kabupaten Jombang, Selasa (16/9/2025).

Kegiatan tersebut ditandai dengan penanaman pohon secara simbolis dan peletakan batu pertama pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) komunal.

Rombongan tiba di lokasi sekitar pukul 09.35 WIB. Sepuluh menit kemudian, dilakukan penanaman pohon yang disusul dengan groundbreaking pembangunan IPAL tahu pada pukul 09.55 WIB.

Acara ini dihadiri Direktur Perlindungan dan Pengelolaan Mutu Air KLHK RI, Tulus Laksono selalu Direktur SDM dan Penunjang Bisnis PGN, Rahmat Hutama serta Bupati Jombang, Warsubi dan segenap Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Jombang.

Baca juga: Tolak Kenaikan Tunjangan Fantastis, Serikat Buruh Jombang Soroti Kesejahteraan Buruh

Dalam laporannya, Rahmat Hutama menegaskan komitmen PGN sebagai subholding Pertamina untuk menghadirkan energi bersih dan mendukung lingkungan hijau. 

“Melalui program CSR, kami bekerja sama dengan KLHK dan Pemkab Jombang untuk menghadirkan solusi lingkungan yang juga memperkuat ekonomi lokal,” ucapnya.

Program yang digagas meliputi pembangunan IPAL komunal, pemanfaatan eceng gondok dan minyak jelantah menjadi biofuel, serta pengembangan energi baru terbarukan (EBT). Seluruh program akan berjalan bertahap pada 2025-2026.

Bupati Jombang Warsubi, menyampaikan bahwa industri tahu telah menjadi ikon ekonomi lokal sejak 1970. Saat ini terdapat 88 unit usaha tahu tersebar di Desa Mayangan, Sumbermulyo, dan Ngumpul, Kecamatan Jogoroto, Jombang.

Namun, produksi tahu juga menghasilkan limbah dalam jumlah besar, sekitar 1,76 juta liter per hari, yang berdampak pada penurunan kualitas air sungai.

“Pemkab Jombang berkomitmen menangani persoalan limbah melalui pembangunan IPAL, pemanfaatan biogas, dan langkah darurat pencemaran. Meski dihadapkan pada keterbatasan anggaran dan SDM, kami mendorong penguatan kelembagaan melalui koperasi pengrajin tahu,” ungkap Warsubi.

Direktur KLHK, Tulus Laksono, menambahkan bahwa persoalan limbah tahu telah disampaikan ke KLHK sejak 2024. Limbah tersebut bukan hanya merusak lingkungan, tetapi juga berpotensi menimbulkan konflik sosial. Apalagi sebagian besar bermuara ke Sungai Brantas, yang menjadi penopang kehidupan masyarakat Jawa Timur, mulai dari PDAM, PLTA, pertanian, hingga industri.

“Industri tahu di Desa Mayangan menghasilkan 1,2 juta liter air limbah per hari. Ini menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan Sungai Brantas,” terang Tulus.

Baca juga: Patroli Siskamling di Jombang, TNI Gandeng Banser hingga Perguruan Silat Jaga Kondusivitas

Ia menjelaskan, pembangunan IPAL dengan dukungan dana CSR PGN senilai Rp7,7 miliar ditargetkan mampu menekan volume limbah dari 1.260.000 liter per hari menjadi 995.600 liter. Beban pencemar yang sebelumnya 1.533 ton BOD per tahun juga diproyeksikan turun menjadi 969,44 ton BOD per tahun.

Selain itu, KLHK juga memberi atensi khusus kepada pengrajin tahu agar lebih hemat menggunakan air, memanfaatkan limbah untuk biogas, dan memperkuat kelembagaan paguyuban.

“Melalui penguatan organisasi, pengelolaan limbah dapat berjalan lebih tertata dan berkelanjutan,” pungkas Tulus.

Kegiatan pembangunan IPAL komunal ini menjadi kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, BUMN, dan pelaku usaha guna menciptakan lingkungan bersih sekaligus memperkuat perekonomian berbasis UMKM di Kabupaten Jombang. 
 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved