Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Modus Menyamar Jadi Bupati Jombang, Minta Transfer Rp 55 Juta, Ketua Dewan Pendidikan Hampir Ketipu

Modus penipuan dengan menyamar sebagai pejabat daerah kembali mencuat di Kabupaten Jombang.

Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/ANGGIT PUJIE WIDODO
PENIPU MENGAKU BUPATI - Ketua Dewan Pendidikan Kabupaten Jombang, Cholil Hasyim saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di SMP Negeri 2 Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur dan menemukan susu kadaluarsa, jeruk busuk hingga nasi basi pada Rabu (3/9/2025). Kejanggalan mulai muncul saat penelepon beralih ke topik program pengembangan ekonomi dan koperasi desa.  

Poin Penting:

  • Kontak Awal: Peristiwa dimulai pada Kamis (25/9/2025). Cholil menerima pesan WhatsApp dari nomor asing yang mengaku dari kantor bupati, diikuti dengan telepon dari seseorang yang mengaku sebagai staf rumah dinas bupati.
  • Meyakinkan Korban: Sekitar satu jam kemudian, Cholil dihubungi lagi oleh nomor berbeda. Suara di telepon terdengar meyakinkan, bahkan logat dan intonasi mirip dengan Bupati Warsubi. Pelaku juga menyinggung pembicaraan yang persis terjadi sehari sebelumnya saat Dewan Pendidikan beraudiensi dengan Bupati, untuk membangun kepercayaan.

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Anggit Pujie Widodo

TRIBUNJATIM.COM, JOMBANG - Modus penipuan dengan menyamar sebagai pejabat daerah kembali mencuat di Kabupaten Jombang.

Kali ini, Ketua Dewan Pendidikan Jombang, Cholil Hasyim, hampir saja terjebak bujuk rayu pelaku yang mengaku sebagai Bupati Jombang Warsubi.

Uang sebesar Rp 35 juta sempat diminta untuk ditransfer, namun rencana licik itu berhasil digagalkan.

Peristiwa itu bermula pada Kamis (25/9/2025) siang. Cholil menerima pesan WhatsApp dari nomor 0823 8140 4057 yang mengaku berasal dari kantor bupati.

Baca juga: Bupati Jombang Warsubi Kunjungi Rumah Bocah Penderita Jantung, Tanggung Biaya Pengobatan 

Tak lama kemudian, ia ditelepon dan dikenalkan dengan sosok yang mengaku staf rumah dinas bupati. 

Staf fiktif tersebut meminta Cholil menunggu, karena Bupati Warsubi ingin berbicara langsung dengannya.

Sekitar satu jam kemudian, panggilan masuk dari nomor berbeda 0823 1850 4288. Suara di seberang telepon terdengar meyakinkan. Logat dan intonasi mirip dengan gaya bicara Bupati Warsubi.

Bahkan, obrolan awal menyinggung kondisi keluarga serta isu-isu pendidikan, persis dengan pembicaraan sehari sebelumnya ketika Dewan Pendidikan beraudiensi dengan Bupati di Pendopo Jombang.

Namun kejanggalan mulai muncul saat penelepon beralih ke topik program pengembangan ekonomi dan koperasi desa.

Dengan dalih ada dukungan dari pemerintah pusat yang perlu difasilitasi, penelepon meminta bantuan dana talangan senilai Rp 35 juta. Nomor rekening tujuan bahkan disebutkan secara gamblang: BCA 4142688330 atas nama Reza Pahlevi.

“Alasannya kalau bukan saya yang bantu, siapa lagi. Saya langsung curiga,” ucap Cholil saat dikonfirmasi pada Sabtu (27/9/2025).

Tak berhenti di situ, pelaku mencoba meyakinkan dengan iming-iming dukungan anggaran besar untuk Dewan Pendidikan, berkisar Rp 150-200 juta.

Ia bahkan meminta agar seluruh komunikasi langsung melalui dirinya tanpa perantara.

Baca juga: Hampir Tertipu Rp35 Juta, Ketua Dewan Pendidikan Bongkar Modus Penipuan Ngaku Bupati Jombang

Untungnya, insting Cholil menyelamatkannya. Menilai permintaan tersebut janggal dan tak masuk akal, ia memutus sambungan telepon. 

“Saya langsung hentikan percakapan. Itu jelas-jelas indikasi penipuan,” ungkapnya melanjutkan.

Cholil mengaku sudah mengecek kebenaran identitas staf yang pertama kali menghubunginya, namun tak ditemukan di rumah dinas bupati.

Ia juga meyakini Bupati Warsubi tidak mungkin melakukan hal semacam itu, mengingat kondisi finansial keluarga yang mapan. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved