Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sempat Ditolak 2 Kali, Adi Hidup Harmonis Nikahi Ida Janda 9 Anak Berusia Lebih Tua 29 Tahun

Ida pun sempat ragu dengan Adi, dan menduga jika ia hanya penasaran saja dan akan menghilang.

Editor: Alga W
TikTok/yatihayati342
PASUTRI - Ida Hayati dan Adi Prasetyo merupakan pasutri dengan perbedaan usia 29 tahun. Adi pun buka-bukaan soal reaksi ibunya. 

TRIBUNJATIM.COM - Pasangan Adi Prasetyo dan Ida Hayati menjadi sorotan belakangan ini.

Hal itu tak lepas dari perbedaan umur keduanya yang cukup mencolok dan jauh.

Ida Hayati berusia 63 tahun, sementara Adi Prasetyo berumur 34 tahun.

Baca juga: Sepeda Motor Faisal Mogok setelah Isi BBM, SPBU Akui Kesalahan & Bersedia Ganti Kerugian

Keduanya hidup harmonis sejak resmi menikah sekitar 1,5 tahun lalu.

Kini awal mula kisah cinta keduanya pun terungkap.

Inilah awal mula Adi Prasetyo kepincut janda sembilan anak yang lebih tua 29 tahun.

Saat diundang ke podcast kanal YouTube Melaney Ricardo, Adi tak menampik kalau dirinya yang lebih dulu mengejar Ida.

Ia gencar mengirim chat setelah melihat Ida di media sosial Facebook.

"Dari Facebook saya kenalan, terus dibalas sama dia, akhirnya ketemu," ungkap Adi dikutip dari tayangan di kanal YouTube Melaney Ricardo pada Rabu (22/10/2025).

Ida pun sempat ragu dengan Adi.

Ia menduga Adi hanya penasaran saja dan akan menghilang.

Namun, ternyata Adi masih tetap bertahan, bahkan makin intens mendekati Ida.

Melaney Ricardo kemudian penasaran dengan reaksi orang tua Adi.

Sebagai informasi, ibunda Adi hanya lebih tua empat tahun dari Ida.

Ia ternyata menerima sosok Ida yang kala itu berstatus janda dengan sembilan anak.

Ida Hayati dan Adi Prasetyo merupakan pasutri dengan perbedaan usia 29 tahun. Adi pun buka-bukaan soal reaksi ibunya.
Ida Hayati dan Adi Prasetyo merupakan pasutri dengan perbedaan usia 29 tahun. Adi pun buka-bukaan soal reaksi ibunya. (TikTok/yatihayati342)

"Kalau benar sama-sama suka, udah jalani, mama enggak pilih-pilih, silakan," kata Ida menirukan ucapan ibunda Adi.

"Hebat emak lu," puji Melaney Ricardo, melansir TribunnewsMaker.com.

Ida mengaku sebenarnya sempat menolak keinginan Adi untuk melangkah lebih jauh.

Penolakan tersebut bahkan terjadi sebanyak dua kali.

Anehnya, setiap kali dirinya menolak, Adi selalu mengalami kejadian buruk.

"Udah dua kali (menolak), yang pertama marah, dia pulang dengan emosi, hapenya ilang."

"Kedua, dia tabrakan. Jadi (saya) merasa bersalah," ujar Ida.

Baca juga: Anaknya Gagal Lolos Seleksi Akpol, Dwi Terlanjur Rugi Bayar Rp2,6 Miliar sampai Jual Mobil Mewah

Selama 1,5 tahun mengarungi bahtera rumah tangga, Adi mengaku rasakan banyak hal bersama Ida.

"Nano-nano, banyak ya yang kita rasain, suka dukanya, senengnya, suka bercanda," kata Adi.

Melaney kemudian penasaran dengan kehidupan ranjang keduanya.

Apalagi saat ini siklus menstruasi Ida telah berakhir alias menopause.

Adi menegaskan hal tersebut bukan kendala yang berarti.

"Enggak terlalu jadi kendala sih, biasa aja," ungkap Adi.

"Kalau dia mau ya siap, aman pokoknya, hot ya," beber Ida sambil tertawa.

"Imbang, kadang saya yang kalah kalau lagi capek banget," timpal Adi.

Potret pasutri beda usia 29 tahun, Ida dan Adi
Potret pasutri beda usia 29 tahun, Ida dan Adi (TikTok/yatihayati342)

Psikolog Danti Wulan Manunggal dari Ibunda.id menegaskan, bahwa kunci utama pernikahan langgeng bukan usia, melainkan kedewasaan emosional dan kejelasan tujuan hidup.

"Tanpa keduanya, pasangan akan kesulitan menghadapi konflik dan tantangan yang pasti ada dalam pernikahan," ujarnya saat dimintai pandangan Kompas.com, Senin (22/9/2025).

Kedua aspek ini, kata dia, berfungsi sebagai fondasi hubungan yang sehat dan stabil. Dengan kata lain, tanpa keduanya, pasangan bisa jadi akan kesulitan menghadapi konflik dan tantangan dalam pernikahan.

Menurut Danti, tidak ada usia universal yang ideal untuk menikah. Yang lebih penting adalah kesiapan psikologis, yang meliputi:

  • Kedewasaan emosional: mampu mengelola emosi, menghadapi konflik secara sehat, dan tidak menggantungkan kebahagiaan sepenuhnya pada pasangan.
  • Stabilitas keuangan: sanggup mengatur finansial bersama tanpa tekanan berlebihan.
  • Kejelasan tujuan hidup: memiliki visi pribadi dan visi bersama yang selaras.

"Bisa saja seseorang di usia 30-an belum siap, sementara yang menikah di akhir 20-an sudah punya fondasi matang," jelasnya.

Perbedaan pengalaman hidup: akhir 20-an vs awal 30-an

Menurut Danti, menikah di akhir usia 20-an biasanya masih sarat eksplorasi diri dan karier. Pernikahan pada fase ini kerap dilandasi romantisme, tetapi rawan ketidakstabilan finansial dan kurangnya pengalaman.

Sementara itu, mereka yang menikah di awal 30-an umumnya lebih stabil dalam karier maupun finansial.

Mereka juga lebih realistis menghadapi tantangan rumah tangga dan memiliki tujuan hidup yang lebih jelas sehingga mudah menyelaraskan visi dengan pasangan.

Selain faktor usia, Danti menekankan ada aspek psikologis lain yang sangat berpengaruh pada keberhasilan rumah tangga, antara lain:

  • Kecerdasan emosional: memahami dan mengelola emosi diri sekaligus berempati pada pasangan.
  • Komunikasi efektif: terbuka, mau mendengar, dan menyelesaikan konflik tanpa saling menyalahkan.
  • Kemampuan adaptasi: siap menyesuaikan diri dengan perubahan hidup maupun pasangan.
  • Komitmen dan tanggung jawab: konsisten menjaga hubungan dan bertanggung jawab atas keputusan bersama.

Risiko menikah terlalu muda atau terlalu tua

Danti mengingatkan, menikah terlalu muda berisiko pada kurangnya kedewasaan emosional dan ketidakstabilan finansial.

Identitas diri yang belum matang juga bisa menimbulkan ketidaksesuaian saat pasangan berkembang.

Sementara menikah di usia terlalu tua memang lebih matang dan stabil secara finansial, tetapi bisa menimbulkan kesulitan lain.

"Individu yang terbiasa mandiri lama mungkin kesulitan beradaptasi dengan rutinitas, nilai, dan kebiasaan pasangan. Hal ini bisa memicu friksi dan sulit kompromi," jelasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved