Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sudah 3 Hari Sejak Gempa, Warga di Sumenep Telantar Tak Dapat Bantuan: Disuruh Lengkapi Data Terus

Ternyata sudah tiga hari sejak gempa terjadi di Kabupaten Sumenep, bantuan dari pemerintah juga belum datang dan diberikan kepada korban.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/ Nur Khalis
BELUM TERJAMAH BANTUAN - Seorang nenek berdiri tidak jauh dari rumahnya yang rusak berat akibat gempa di Sumenep, Jawa Timur. Beberapa warga di sebuah dusun di Sumenep belum terjamah bantuan sama sekali. 

Poin Penting:

  • Beberapa warga di sebuah dusun yang ada di Kabupaten Sumenep ternyata belum mendapatkan bantuan setelah bencana gempa terjadi pada 1 Oktober 2025 lalu.
  • Pengurus desa merasa bantuan tidak datang tetapi pihaknya terus diminta untuk mengisi data.
  • Desa Prambanan yang berada di ujung timur Pulau Sepudi itu hingga kini belum tersentuh distribusi bantuan meski kerusakan bangunan terbilang cukup parah.

TRIBUNJATIM.COM - Sudah tiga hari setelah kejadian gempa bermagnitudo 6 di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, Selasa (1/10/2025), ternyata ada satu desa yang tak mendapatkan bantuan.

Hingga berita ini diturunkan, disebutkan bahwa bantuan belum juga datang.

Memasuki hari ketiga pascagempa bermagnitudo 6 yang mengguncang Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, mayoritas warga terdampak di Pulau Sepudi belum menerima bantuan.

Pantauan Kompas.com di Desa Prambanan, salah satu wilayah yang paling terdampak gempa menunjukkan warga masih bertahan tanpa bantuan logistik maupun kebutuhan dasar.

Desa Prambanan yang berada di ujung timur Pulau Sepudi itu hingga kini belum tersentuh distribusi bantuan meski kerusakan bangunan terbilang cukup parah.

Kepala Dusun Prambanan, Seng’an mengaku hanya dimintai data korban terdampak tanpa ada tindak lanjut penyaluran bantuan hingga hari ketiga.

"Belum ada (bantuan) sampai sekarang. Belum," kata Seng'an kepada Kompas.com, Jumat (3/10/2025), seperti dikutip TribunJatim.com.

Sang’an hanya bisa menyayangkan bantuan yang tak kunjung datang. Padahal, di dusunnya ada beberapa rumah warga yang ambruk dan rata dengan tanah akibat guncangan gempa.

Sementara itu, Kepala Desa Prambanan, Mariani menyebut bahwa seluruh data korban sudah rampung.

Namun, saat diserahkan ke kecamatan, masih diminta diperbaiki dengan melengkapi nama, alamat, kartu keluarga, serta foto atau video kerusakan.

Baca juga: Imbas Ulah Sahara, Keluarga Yai Mim Ikut Terseret, Eks Dosen Siap Perang: Tidak Ada Mediasi

“Data sudah kami lengkapi sejak awal, tapi tetap diminta perbaiki lagi. Sementara bantuan belum ada yang turun,” tutur Mariani.

Saat ditanya soal kepastian bantuan, Mariani memastikan warganya memang belum menerima apa pun.

Pihaknya menyampaikan, semua kepala dusun di desanya diminta terus melapor jika ada warga yang mulai mendapat bantuan. Namun, hingga kini, belum satu pun laporan itu masuk.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, semua kerusakan akibat gempa di Desa Prambanan sebenarnya sudah terdata.

Dari laporan BPBD Sumenep, tercatat 12 rumah mengalami rusak ringan, 54 rumah rusak sedang, 8 rumah rusak berat, 5 masjid rusak sedang, dan 1 mushala rusak sedang.

Baca juga: Alasan Iklan di Instagram Sering Sesuai dengan Obrolan Kita, Bos IG Klarifikasi soal Isu Penyadapan

Situasi & Bantuan Terkini

  1. Kemensos (Kementerian Sosial) telah melakukan asesmen, pendataan kerusakan, dan menyalurkan logistik bantuan melalui tim PSKBA, Tagana, bekerja sama dengan Dinas Sosial provinsi & kabupaten. Bantuan berupa paket keluarga (family kit), sandang dewasa, selimut, tenda gulung, makanan siap saji, lauk pauk siap saji, perlengkapan anak, kasur, dan makanan anak.
  2. Pemerintah Kabupaten Sumenep menyalurkan bantuan tanggap darurat untuk korban di Pulau Talango dan kecamatan lain yang terdampak, terutama di Gayam, Nonggunong, dan Talango. Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan pokok harian, selimut, matras. 
  3. Tercatat ada 144 unit bangunan yang rusak di tiga kecamatan (rumah, sekolah, masjid, mushalla) akibat gempa magnitudo 6,5. 
  4. Tim gabungan Polri & TNI telah dikerahkan (80 personel) untuk mendistribusikan bantuan dari Kemensos ke masyarakat terdampak di Pulau Sapudi, termasuk ke kecamatan Gayam, Nonggunong, Talango. 
  5. Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kabupaten Sumenep juga ikut memberikan sumbangan kemanusiaan.
GEMPA - Kondisi Rumah Warga warga di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Jember, Jember, Rabu (1/10/2025) Rumah warga Jember ini roboh akibat gempa yang berpusat di Sumenep.
GEMPA - Kondisi Rumah Warga warga di Desa Lojejer Kecamatan Wuluhan Jember, Jember, Rabu (1/10/2025) Rumah warga Jember ini roboh akibat gempa yang berpusat di Sumenep. (Dokumen BPBD Jember)

Bagi anda yang mungkin merupakan korban namun hingga kini belum mendapatkan bantuan, langkah berikut bisa dilakukan.

  • Melapor ke aparat desa atau RT/RW setempat

    Pemerintah daerah melalui BPBD, Dinas Sosial, maupun relawan biasanya membuka posko di kantor kecamatan, balai desa, atau lokasi terdampak.

    Warga bisa langsung mendatangi posko tersebut untuk mendaftarkan diri, sekaligus mengambil bantuan yang sudah tersedia seperti logistik dan kebutuhan pokok.

  • Menyiapkan dokumen kependudukan

    Agar proses verifikasi berjalan lancar, warga dianjurkan menyiapkan dokumen kependudukan seperti KTP atau KK.

    Dokumen ini akan mempermudah petugas dalam mencatat data penerima bantuan dan memastikan bahwa bantuan tepat sasaran.

  • Mengikuti proses verifikasi dan survei lapangan

    Petugas dari pemerintah atau relawan biasanya akan melakukan pengecekan langsung ke rumah-rumah yang terdampak.

    Saat survei berlangsung, warga perlu memberikan informasi yang jelas dan jujur mengenai kerusakan serta kebutuhan mendesak, supaya bantuan yang diberikan sesuai kondisi di lapangan.

  • Memantau informasi resmi dari pemerintah

    Warga perlu aktif mengikuti pengumuman melalui pemerintah desa, media lokal, atau kanal resmi Pemkab Sumenep dan BPBD Sumenep.

    Informasi tersebut biasanya berisi jadwal pembagian bantuan, lokasi distribusi, atau jenis bantuan yang akan disalurkan.

  • Berkoordinasi dengan relawan dan organisasi sosial

    Selain pemerintah, ada juga relawan, organisasi masyarakat, atau lembaga sosial yang turut menyalurkan bantuan.

    Warga bisa berkoordinasi dengan mereka untuk memperoleh bantuan tambahan, terutama bagi yang memiliki kebutuhan khusus seperti anak-anak, lansia, atau penyandang disabilitas.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved