Polisi Tangkap 2 Pelaku Pembunuhan Sadis Pemuda Surabaya di Madura, Terkuak Dugaan Motif
Polisi menangkap dua pelaku penganiayaan berat yang berujung kematian Raffa Galang Prayoga, pemuda Surabaya, di Desa Samaran, Sampang, Madura.
Penulis: Hanggara Syahputra | Editor: Dwi Prastika
Ringkasan Berita:
- Polisi menangkap dua pelaku penganiayaan pemuda yang ditemukan penuh luka bacok dengan tangan terikat ke belakang dan kedua mata ditutup kain, di jalan setapak Desa Samaran, Sampang.
- Pelaku diduga menganiaya korban karena dendam atau sakit hati.
- Polisi mengamankan celurit dan pisau sebagai barang bukti.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Hanggara Syahputra
TRIBUNJATIM.COM, SAMPANG - Polisi menangkap dua pelaku penganiayaan berat yang berujung kematian Raffa Galang Prayoga (19), pemuda asal Surabaya, di Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura, Minggu (9/11/2025).
Kedua pelaku adalah ZI (24), warga Desa Kramat, Kecamatan Kedungdung, Sampang, dan AI (44), warga Desa Kramat, Kecamatan Kedungdung, Sampang, Madura.
Berdasarkan hasil penyelidikan awal, kedua pelaku diduga melakukan aksi penganiayaan dengan menggunakan senjata tajam.
Barang bukti yang diamankan polisi di antaranya, satu bilah celurit, satu bilah pisau, baju yang digunakan pelaku dan korban, dan satu unit mobil Mitsubishi Xpander warna merah.
Plh Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo mengatakan, pelapor dalam kasus ini adalah Titis Ari Isnawati (40), seorang wiraswasta yang juga berdomisili di Surabaya.
AKP Eko Puji Waluyo menduga, pelaku menganiaya korban karena dendam atau sakit hati.
"Motif sementara mengarah pada dendam, sakit hati atau asmara," terang AKP Eko Puji Waluyo, Minggu (9/11/2025).
Sejauh ini, polisi masih melanjutkan proses penyidikan, termasuk pemberkasan untuk kemudian dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada tahap pertama.
Baca juga: Galang Remaja Surabaya yang Ditemukan Penuh Luka Bacok di Madura Dikenal Sosok Pendiam dan Baik
"Untuk pasal yang diterapkan yakni, Pasal 355 ayat (2) KUHP atau Pasal 340 KUHP Jo 56 KUHP, ancaman hukuman 15 tahun dan 20 tahun," tegasnya.
Kronologi Penemuan Korban
Raffa Galang Prayoga ditemukan dalan kondisi penuh luka bacok di sekujur tubuh dengan tangan terikat ke belakang dan kedua mata ditutup kain, di jalan setapak Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura pada Minggu (2/11/2025).
Peristiwa tersebut terungkap setelah polisi menerima laporan dari masyarakat sekitar pukul 15.30 WIB.
Tim gabungan dari Satreskrim Polres Sampang dan Polsek Tambelangan segera menuju lokasi kejadian.
Korban kemudian dilarikan ke Puskesmas Tambelangan untuk mendapatkan pertolongan medis.
Namun, sekitar pukul 16.30 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia akibat luka serius yang dideritanya.
Korban adalah Raffa Galang Prayoga (19), warga Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya, Jawa Timur.
Sosok Galang
Galang merupakan anak sulung dari tiga bersaudara.
Sejak berusia sembilan tahun, ia tak lagi diasuh oleh ibu kandungnya berinisial HS, karena perceraian.
Ia kemudian diasuh oleh ayahnya, Bambang Kusnandar (50) sendirian. Termasuk dua adik Galang kembar identik yang masih berusia enam tahun.
Kehidupan Galang makin pelik, pascakecelakaan menimpa sang ayah beberapa tahun lalu.
Karena, sang ayah menjadi disabilitas tunadaksa; kehilangan anggota gerak kedua lengan tangannya.
Mulai saat itu, Galang yang berusia belia mengambil alih hampir seluruh aktivitas di rumah termasuk membantu sang ayah dan merawat kedua adik kembarnya yang masih kecil.
"Dia tulang punggung. Bukan keuangan. Tapi dia membantu saya ke sana ke mari, karena saya seperti ini (disabilitas tunadaksa). Dia semua yang urus. Dia urus adiknya yang kembar sejak kecil, sekarang 15 tahun," katanya, Sabtu (8/11/2025).
Lantaran begitu pentingnya peran Galang di rumah, ia sama sekali tidak bisa bepergian jauh dari wilayah sekitar rumah.
Selama ini, Galang lebih sering menghabiskan waktu dengan bermain di rumah bersama dua adik kembarnya, seusai bekerja di rumah sang tante.
Terkadang, Galang nongkrong di rumah teman semasa kecilnya di dekat permukiman sang tante.
Jikalau kebetulan beberapa anggota keluarga besar yang lain berkumpul di rumah sang tante, Galang lebih memilih menghabiskan waktu dengan mereka.
Sehingga, Bambang menampik anggapan jika putra sulungnya itu memiliki kebiasaan atau pergaulan bebas yang terkesan serampangan.
Galang merupakan anak 'rumahan' yang kerap kali menghabiskan waktu bersama kerabat dan teman sepermainan di dekat rumah keluarganya.
"Cuma anaknya itu tertutup masalah pribadi. Tapi dia kalau bercanda itu ramai, sama adik-adiknya ramai. Sama keponakannya ramai. Sama teman-temannya juga ramai. Sama saudaranya kalau kita kumpul-kumpul paling ramai dia," jelasnya.
Bambang mengakui Galang memiliki kepribadian yang cenderung tertutup dan pendiam.
Namun perangai tersebut hanya akan tampak tatkala berjumpa dengan orang baru dikenalnya.
Jikalau sudah bertemu dengan orang yang membuatnya nyaman seperti teman tongkrongan, kerabat, atau teman semasa sekolah, Galang bukan menjadi sosok pendiam.
Bambang menegaskan, anak sulungnya itu tak memiliki permasalahan pribadi yang terlalu berlebihan. Normal seperti anak sepantarannya.
"Pokoknya kayak humble (rendah hati). Tenang gitu. Intinya itu dipendam sendiri. Orangtua itu kayaknya enggak boleh tahu, gitu loh," tuturnya.
Galang merupakan pribadi yang sopan, ramah dan penuh hormat kepada orang tua, yakni Bambang dan tante, hingga bibi.
Kepada Bambang, Galang tak pernah sekalipun membantah jika disuruh ini dan itu di dalam rumah.
Termasuk saat Bambang sesekali terlampau geram dengan ulah sang anak hingga memukulnya karena ketahuan meninggalkan salat. Galang cuma diam saja dan menerima.
"Dia itu sudah besar, saya pukul tetap, kalau dia enggak salat, kalau dia nakal tetap saya pukul. Dia enggak marah, kalau (seandainya) saya dibalas tuh saya kalah. Temenan (sungguhan), wong saya enggak punya tangan," katanya sambil sesenggukan menahan tangis.
Raffa Galang Prayoga
Desa Samaran
Kecamatan Tambelangan
Sampang
Madura
AKP Eko Puji Waluyo
TribunJatim.com
berita Madura terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
| Fakta Pasien Sakit Ditandu Imbas Jalan Rusak Parah di Wonosobo, Dinas PUPR Janji Perbaiki Tahun 2026 |
|
|---|
| Galang Remaja Surabaya yang Ditemukan Penuh Luka Bacok di Madura Dikenal Sosok Pendiam dan Baik |
|
|---|
| Madura United vs Persijap Jepara, Laskar Sapeh Kerrab Bertekad Raih Kemenangan Kandang Perdana |
|
|---|
| Cuaca Jatim Minggu, 9 November 2025: Malang Diguyur Hujan Ringan, Hampir Seluruh Wilayah Juga |
|
|---|
| Rincian Aliran Dana yang Diduga Diterima Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Total Rp 2,6 Miliar |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Polisi-menangkap-dua-pelaku-penganiayaan-berat-yang-berujung-kematian-Raffa-Galang-Prayoga.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.