Permintaan Naik Saat Akhir Pekan, Harga Telur Ayam di Kota Malang Melonjak Tipis
Harga telur ayam di Kota Malang mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan
Penulis: Benni Indo | Editor: Ndaru Wijayanto
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Benni Indo
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Harga telur ayam di Kota Malang mengalami kenaikan dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan, terutama pada akhir pekan saat kunjungan wisatawan ke Kota Malang meningkat.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, Slamet Husnan Hariadi, menyampaikan bahwa produksi telur peternak di Kota Malang relatif stabil. Namun, lonjakan permintaan dari sektor kuliner membuat harga telur terdorong naik.
“Biasanya di akhir minggu, Jumat sore, Sabtu, dan Minggu banyak sekali kunjungan wisata, baik domestik maupun mancanegara. Permintaan telur meningkat, sehingga harga pun ikut naik,” kata Slamet, Rabu (24/9/2025).
Selain faktor permintaan, Slamet menyebut harga jagung yang tinggi juga berpengaruh. Untuk membantu peternak, pihaknya telah mengusulkan bantuan jagung Subsidi Pangan Harga Beras (SPHB) khusus peternak ayam petelur sebanyak 20 ton melalui Dinas Ketahanan Pangan Pertanian Provinsi Jawa Timur.
“SPHB lebih murah, termasuk ada subsidi sekitar Rp2.500 per kilogram,” jelasnya.
Dari sisi produksi, Slamet menegaskan produktivitas ayam petelur di Kota Malang masih stabil. Namun, ia mengingatkan produktivitas bisa menurun jika masa produksi ayam sudah habis sehingga perlu penggantian populasi baru.
Sementara itu, terkait harga beras, Slamet mengakui saat ini harga eceran tertinggi (HET) beras medium mencapai Rp13.500 per kilogram. Pemerintah Kota Malang merespons dengan menggelontorkan beras SPHB melalui Gerakan Pangan Murah, yang mampu menekan harga menjadi Rp11.500 per kilogram.
Baca juga: Pascabanjir, Puluhan Sumur Warga di Malang Dikuras dan Dibersihkan
“Ini untuk menjaga pasokan dan stabilisasi harga. Saat ini masih masa tanam, sehingga suplai gabah belum maksimal. November–Desember baru mulai panen sehingga ketersediaan beras akan lebih longgar,” ujarnya.
Di tingkat produsen, harga telur ayam di Kota Malang terpantau mengalami kenaikan tipis sejak awal September. Namun, para peternak menilai kenaikan tersebut tidak signifikan dan lebih dipengaruhi oleh kondisi pasokan di pasar serta tingginya harga pakan.
Yasin, salah satu peternak ayam petelur asal Kelurahan Wonokoyo, menyebutkan harga telur saat ini berada di kisaran Rp242.000 hingga Rp245.000 per peti. Satu peti dengan kapasitas 10 Kg.
“Kenaikan itu tidak terlalu signifikan, hanya sekitar Rp 500 per kilogram. Permintaan pun masih normal, barang tetap bisa terserap pasar,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Yasin mengungkapkan, dalam sehari ia bisa menghasilkan sekitar 550 kilogram telur dari kandangnya. Seluruh hasil produksi tersebut terserap penuh di pasar. Meski demikian, beban biaya pakan membuat peternak harus berhitung ketat.
“Jagung sekarang mahal, sampai Rp7.000 per kilogram. Kalau dihitung, HPP (harga pokok produksi) kami sekitar Rp 21.000 per kilogram. Jadi kalau harga telur di pasaran Rp27.000 sampai Rp28.000 per kilogram, itu masih wajar. Tapi kalau harga pakan terus naik, apalagi ditambah harga bahan bakar, peternak bisa goyah,” jelasnya.
Yasin berharap pemerintah bisa menjaga kestabilan harga pakan, khususnya jagung, yang menjadi komponen terbesar dalam produksi telur ayam. Menurutnya, jika biaya produksi terus meningkat tanpa diimbangi harga jual yang memadai, keberlangsungan usaha peternak akan terancam.
Duduk Perkara Mees Hilgers dengan FC Twente, Asosiasi Pemain Belanda sampai Geram: Perundungan |
![]() |
---|
Aturan Kos-kosan di Surabaya Diperketat, Pemilik Wajib Tinggal Satu Area dengan Penyewa |
![]() |
---|
Polres Trenggalek Buru Komplotan Maling yang Bobol SMKN 1 Trenggalek Gondol Uang Rp12 Juta |
![]() |
---|
Jembatan Brawijaya Kediri Direvitalisasi, Usung Konsep Kejayaan Dengan Sentuhan Aksara Jawa |
![]() |
---|
Harga Rp2,17 Juta per Gram, ini 6 Cara Membedakan Emas Antam Asli dan Palsu |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.