Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Sadarestuwati Anggota DPR RI yang Pernah Viral Bantu Penjual Gorengan

Aksi joget itu terjadi setelah rapat Sidang Tahunan MPR pada Jumat (15/8/2025) di Ruang Rapat Paripurna MPR, DPR, DPD, Gedung Nusantara.

|
Editor: Torik Aqua
dokumentasi pdiperjuangan-jatim.com
BANTU PENJUAL GORENGAN - Sadarestuwati, anggota DPR RI mengambil langkah cepat dengan melunasi seluruh tunggakan listrik Masruroh sebesar Rp 12,7 juta, sekaligus mendorong pihak PLN untuk lebih aktif memberikan edukasi kepada masyarakat di akar rumput. 

TRIBUNJATIM.COM - Sosok Sadarestuwati, Anggota DPR RI yang disorot setelah semringah sambil joget mengikuti lagu Gemu Fa Mi Re.

Media sosial sempat menyorot sejumlah Anggota DPR RI yang berjoget riang.

Aksi joget itu terjadi setelah rapat Sidang Tahunan MPR pada Jumat (15/8/2025) di Ruang Rapat Paripurna MPR, DPR, DPD, Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Mereka berjoget di tengah isu kenaikan gaji dan tunjangan DPR.

Baca juga: Anggota DPR Minta Maaf: Suara Bergetar Nafa Urbach, Janji Uya Kuya, Eko Patrio Ditemani Pasha Ungu

Dari sekian anggota dewan yang ikut menari, nama Sadarestuwati (55) menjadi salah satu yang paling disorot.

Anggota Komisi V DPR RI tersebut tampak mengenakan busana putih dengan jilbab merah.

Dengan wajah semringah dan penuh semangat, ia bergabung menari bersama koleganya.

Perjalanan Politik dan Karier

Hj. Sadarestuwati, S.P., M.M.A. lahir di Jombang, 26 Juli 1970. Ia merupakan politisi PDI Perjuangan yang sudah empat periode menjadi anggota DPR RI, sejak 2009 hingga 2024, mewakili Daerah Pemilihan Jawa Timur 8 (Kota dan Kab. Madiun, Nganjuk, Jombang, serta Kota dan Kab. Mojokerto).

Saat ini, ia duduk di Komisi V yang membidangi infrastruktur, transportasi, daerah tertinggal dan transmigrasi, serta kebencanaan.

 Selain itu, ia juga menjabat Wakil Sekretaris Jenderal Bidang Program Kerakyatan DPP PDIP periode 2019–2024.

Sebelum terjun ke politik, Sadarestuwati berkarier di dunia pendidikan sebagai guru dan dosen.

Ia pernah mengajar di SPP/SPMA Taman Siswa Mojoagung (1992–1995) dan menjadi dosen pascasarjana Universitas Wijaya Kusuma (2005–2009). Ia adalah lulusan Sarjana Pertanian dan Magister Manajemen Agribisnis dari Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya.

Riwayat Pendidikan

SDN Banjaragung II (1976–1982)

SMPN Mojoagung II (1982–1985)

SMA PGRI 1 Jombang (1985–1988)

Sarjana Pertanian Agribisnis Universitas Wijaya Kusuma (1988–1993)

Magister Agribisnis Universitas Wijaya Kusuma (2003–2005)

Riwayat Organisasi dan Jabatan

Ketua Koptan Bidara Tani, Jombang

Ketua KSB Sekunder Mitrainti, Jombang

Pimpinan UD. Sadar Tani, Kab. Jombang

Komisaris PT. Salsabila, Kab. Jombang

Guru SPP/SPMA Taman Siswa Mojoagung (1992–1995)

Kepala Perwakilan Wilayah Jatim PT. Acrissindo Utama (1996–2003)

Dosen dan staf pengajar UWK (2005–2009)

Anggota DPR/MPR RI (Komisi V/BURT) (2009–2014)

Anggota DPR/MPR RI (Komisi V) (2014–2019)

Wasekjen DPP PDIP Bidang Kerakyatan (2019–2024)

Waketum II DPP Pemuda Tani Indonesia (2016–2021)

Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) Pusat PDIP (2015–2020)

Ketua Bidang Pertanian, Perikanan, dan Perkebunan DPD PDIP Jatim (2010–2015)

Bendahara HKTI Provinsi Jatim (2005–2010)

Ketua DPK HKTI Kab. Jombang

Ketua Karang Taruna Kab. Jombang

Pembina Indonesia Maritime Institute, Jakarta

Pengurus Dekopinda Kab. Jombang

Pembina Jombang Motor Club (JMC)

Harta Kekayaan

Mengacu pada Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dipantau Rabu (20/8/2025), Sadarestuwati terakhir melaporkan kekayaannya pada 31 Desember 2024.

Total kekayaannya tercatat Rp38.172.838.699 dengan utang sebesar Rp4.687.427.301.

Pernah Membantu Pedagang Gorengan

Nama Sadarestuwati sebelumnya juga sempat mencuri perhatian publik setelah membantu seorang penjual gorengan, Masruroh (61), warga Dusun Blimbing, Desa Kwaron, Kecamatan Diwek, Jombang.

Masruroh terjerat tagihan listrik PLN sebesar Rp12,7 juta, padahal ia hanya hidup dari berjualan gorengan keliling.

Tagihan itu bahkan tercatat atas nama mendiang ayahnya, Naif Usman, yang meninggal sejak 1992.

Melihat kondisi itu, Sadarestuwati langsung melunasi seluruh tagihan agar listrik di rumah Masruroh kembali menyala.

Ia juga memberikan pesan penting kepada masyarakat terkait kewajiban penggunaan listrik.

“Ini pembelajaran kepada masyarakat. Kita harus ekstra hati-hati, karena bagaimanapun juga urusan dengan perusahaan milik negara tidak bisa diselesaikan begitu saja. Masyarakat perlu kedisiplinan dan rasa tanggung jawab terhadap dirinya sendiri dan negara agar tidak melakukan hal-hal yang menyimpang,” kata Sadarestuwati, Senin (28/4/2025).

Artikel ini telah tayang di Tribun Timur

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved