Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Temui Warga Tanpa Dikawal, Sri Sultan HB X Beri Pesan Menohok ke Pejabat soal Etika 'Empan Papan'

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang mencuri perhatian karena tindakannya itu memberikan pesan menohok kepada jajaran pejabat.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
PESAN MENOHOK SULTAN HB X - Sri Sultan Hamengkubuwono X datang tanpa pengawalan untuk menemui massa aksi yang berkumpul di depan Mapolda DIY pada Jumat (29/8/2025) malam. Sultan HB X menyampaikan pesan mendalam untuk para pejabat setelah lakukan diskusi dengan pendemo. 

TRIBUNJATIM.COM - Ada pesan 'Empan Papan' yang disampaikan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubenur DIY yang belakangan viral.

Gubernur DIY viral lantaran dianggap berani menemui langsung massa di saat situasi memanas.

Setelah menemui pendemo dan mendengarkan keluh kesah serta tuntutan, Sultan HB X meneruskan pesan bermakna 'Empan Papan' kepada para pejabat.

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengingatkan para pejabat untuk memiliki sikap empan papan.

Dalam hal ini, yang dimaksud Sri Sultan yakni kemampuan menempatkan diri sesuai situasi dan kondisi.

Pesan itu ia sampaikan usai rapat daring bersama Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan sejumlah kepala daerah, Sabtu (30/8/2025).

Dalam budaya Jawa, empan papan bermakna kemampuan seseorang untuk menempatkan diri sesuai tempat, waktu, serta kondisi yang dihadapi.

Istilah ini menggambarkan kesadaran agar bersikap dan bertindak secara tepat, tidak berlebihan, dan tetap selaras dengan norma sosial.

Seperti dijelaskan dalam jurnal Falsafah Empan Papan Berdialog dengan Richard Rorty tentang Batas Toleransi karya Agus Jemi Karyadi, empan berarti pas atau tepat, sedangkan papan berarti tempat.

Secara luas, empan papan dipahami sebagai sikap untuk mempertimbangkan situasi sebelum berbicara maupun bertindak.

Dengan demikian, pesan Sri Sultan HB X menegaskan pentingnya para pejabat mengedepankan sikap bijak dan proporsional dalam setiap langkah, agar tetap sesuai dengan nilai sosial dan budaya yang berlaku.

Dalam rapat tersebut, Mendagri meminta kepala daerah bertanggung jawab menjaga keamanan di wilayah masing-masing, sekaligus berhati-hati dalam melakukan aktivitas.

"Yang kedua (instruksi Mendagri), hati-hati di dalam melakukan aktivitas-aktivitas yang ada. Itu semua fakta yang terjadi bisa saja terjadi entah berkesenian, aktivitas sosial, atau joget-joget seperti yang di DPR itu," kata Sultan.

Sulit Dicegah jika Bersifat Pribadi

Menanggapi langkah pencegahan dari Pemerintah DIY, Sultan menilai hal itu tidak mudah dilakukan karena menyangkut sikap pribadi masing-masing pejabat.

"Ya kalau pencegahan, kalau itu peristiwa memang pribadi kan juga susah, sebetulnya kan gitu. Sekarang hanya masalahnya bagaimana diri kita masing-masing, pejabat itu sendiri, bisa menyesuaikan pada kondisi lingkungan sosial," ujarnya.

Lebih jauh, Sultan menilai persoalan yang muncul bukan soal keamanan semata, melainkan sikap pejabat yang seharusnya mampu menahan diri.

"Faktornya itu bukan itu. Bagaimana kita punya perilaku, pimpinan-pimpinan daerah punya perilaku itu tidak berlebih untuk empan papan," tegasnya.

Video Sultan HB X Viral

Momen Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menemui massa aksi di Polda DIY menjadi sorotan.

Pasalnya, Sultan HB X tersebut diiringi Gendhing Raja Manggala saat menemui massa demo melalui pengeras suara.

Lantas apa makna iringan Gendhing Raja Manggala tersebut?

Baca juga: Daftar Mall yang Tutup Sementara saat Ada Demo, Tunjungan Plaza Pasang Barikade

Penjelasan Pemda DIY

Koordinator Humas Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji mengatakan, Gendhing Raja Manggala biasanya diputar di Keraton Yogyakarta saat Ngarsa Dalem miyos atau keluar di sebuah acara.

Gendhing Raja Manggala juga memiliki arti bahwa kedatangan Sultan HB X ke Polda DIY bukan sebagai Gubernur DIY tetapi sebagai raja Keraton Yogyakarta.

"Gendhing Raja Manggala menandakan Ngarsa Dalem itu miyos. Sebagai penanda Ngarsa Dalem sebagai Raja Keraton Yogyakarta," kata dia saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/8/2025).

Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat masuk ke dalam Mapolda DIY.
Gubernur DIY Sri Sultan HB X saat masuk ke dalam Mapolda DIY. (Dokumentasi Humas Pemda DIY)

Arti Gendhing Raja Manggala

Sementara itu, dikutip dari laman Kratonjogja.id, Gendhing Raja Manggala mengiringi saat Sri Sultan pada saat miyos. 

‘Raja Manggala’ berarti pemimpin atau raja utama.

Gendhing ini mengalun ketika Sri Sultan miyos untuk menerima tamu kerajaan.

Baca juga: Siapa Sosok Ibu Kerudung Pink Hadapi Polisi saat Demo DPR? Ceria Ditanyai Anak: Tidak dari Mana-mana

Viral di media sosial

Sebelumnya, Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X menemui perwakilan massa aksi di Polda DIY pada Sabtu (30/8/2025).

Sultan datang ke Polda DIY didampingi oleh GKR Hayu, GKR Condrokirono, KPH Yudanegara, serta jajaran Pemerintah DIY.

Berdasarkan video yang dibagikan Humas Polda DIY, Sultan nampak menyalami perwakilan massa aksi sebanyak 3 orang, dua di antaranya menggunakan jaket ojek online.

Sultan tampak serius mendengarkan aspirasi yang disampaikan oleh massa aksi.

Setelah bertemu dengan perwakilan massa aksi, Sultan lanjut menemui massa aksi yang masih bertahan di Polda DIY.

Baca juga: Aksi Balik Badan dan Petasan Warnai Demo Mahasiswa Kepung Pagar Mapolda Jatim, Reformasi Polri

Dalam kesempatan ini, Ngarsa Dalem menenangkan massa aksi yang bertahan di Polda DIY.

Saat menemui massa aksi, Sultan menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pengemudi ojek online di Jakarta, Affan Kurniawan.

Selain itu, ia juga mengimbau agar massa aksi tidak menggunakan kekerasan dalam menyampaikan aspirasi.

"Kedua, jangan dengan kekerasan kalau punya aspirasi kita sama-sama membangun demokratisasi (demokrasi)," katanya.

"Ketiga di mana 8 orang ditahan, kesepakatan kami dengan Bapak Kapolda itu dibebaskan kembali di antara warga mereka yang ikut demo," imbuh Sultan.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved