Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tangis Satpam DPRD Imron Berubah Senyum usai Motornya yang Terbakar saat Demo Diganti Willie Salim

Seorang satpam gedung DPRD nangis motornya ikut terbakar saat demo berujung ricuh pada Sabtu (30/8/2025).

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TribunJabar/Eki Yulianto
MOTOR SATPAM TERBAKAR - Imron, satpam DPRD Kabupaten Cirebon, Imron menangis saat motornya dibakar massa dalam peristiwa unjuk rasa yang digelar oleh sejumlah elemen masyarakat, Sabtu (30/8/2025). Malam harinya, Imron ditelpon oleh youtuber terkenal Willie Salim dan menjanjikan akan membelikan motor baru untuk Imron. Tangis pun berubah jadi senyuman. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang satpam gedung DPRD nangis motornya ikut terbakar saat demo berujung ricuh pada Sabtu (30/8/2025).

Imron menangis saat api membumbung di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon.

Motor Imron rupanya ikut hangus dilalap api saat massa merengsek masuk ke gedung.

Video saat Imron menangis viral di media sosial.

Di antaranya diunggah akun Instagram @pojokmertasara pada Minggu (31/8/2025).

Tampak pria berseragam satpam itu menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua tangan.

“Ya saya takut (nangis), ribuan orang. Terus lihat motor sudah terbakar,” ujar Imron dengan suara parau, Minggu (31/8/2025), melansir dari TribunJabar.

Motor Vario 150 cc miliknya hanya tersisa abu.

Velgnya pun disebut diambil oleh massa.

“Perasaannya gak ada darah, lemes. Velgnya aja diambilin sama pendemo,” imbuhnya.

Meski dikuatkan oleh warga sekitar, kesedihan itu jelas masih menyisakan luka.

Imron hanya bisa meratapi benda berharga yang sehari-hari menemaninya bekerja menjaga keamanan gedung dewan.

Baca juga: Motor Milik Staf Biro Administrasi Pemprov Jatim Ikut Terbakar saat Demo di Gedung Grahadi Surabaya

Setelah tangisan, kabar baik datang untuk Imron.

Dalam video yang sama, tampak Imron tengah melakukan video call dengan YouTuber terkenal, Willie Salim.

Willie menanyakan kondisi Imron setelah peristiwa itu.

“Tapi bapaknya gak kenapa-napa kan?” tanya Willie.

“Alhamdulillah tidak kenapa-napa, kejadiannya begitu cepat, banyak hujan batu, gedung dewan juga dibakar. TV, kulkas, semuanya abis,” jawab Imron.

Di akhir percakapan, Willie berjanji akan datang ke Cirebon untuk bertemu Imron sekaligus membelikan motor baru sebagai ganti.

“Motor saya Vario 150 cc, alhamdulillah (ketika Willie akan datang ke Cirebon),” kata Imron lirih, matanya berkaca-kaca.

Baca juga: Demo di Surabaya, Pos Polisi Hingga 25 Unit Motor Terbakar, Unjuk Rasa Berlangsung Hingga Petang

Kisah Imron hanyalah satu dari banyak kepiluan di balik kericuhan Sabtu siang itu.

Awalnya, ribuan massa, mulai dari mahasiswa, driver ojek online hingga masyarakat umum menggelar unjuk rasa di depan Polresta Cirebon.

Mereka menyerukan penolakan terhadap kekerasan aparat.

“Kami datang ke sini bukan untuk mencari ribut, kami hanya menuntut perubahan."

"Polresta harus mendengar jeritan kami,” teriak salah satu koordinator aksi lewat pengeras suara.

Namun, situasi berubah menegangkan ketika massa bergeser ke arah Gedung DPRD Kabupaten Cirebon.

Pos polisi dirusak, pot bunga dirobohkan, kaca pecah berserakan di jalan.

Asap ban terbakar dan gas air mata membuat suasana makin mencekam.

Tak lama, api berkobar di salah satu sisi gedung DPRD. 

Dalam hitungan menit, kobaran si jago merah menjalar cepat, melahap atap dan ruang sidang utama.

“Asalnya hanya kericuhan, lemparan batu dan botol. Tidak lama, saya lihat api mulai muncul dari sisi samping gedung. Warga langsung berhamburan,” tutur Rohman (42), warga sekitar.

Kursi, meja, hingga dokumen resmi jadi arang. Dua pos satpam ikut terbakar.

Petugas damkar sempat kewalahan, apalagi angin kencang membuat api sulit dipadamkan.

Menjelang sore, massa perlahan membubarkan diri.

Yang tersisa hanyalah gedung wakil rakyat yang porak poranda dan kesedihan mendalam bagi orang-orang kecil seperti Imron, yang jadi korban dari amarah massa.

“Saya tidak menyangka, gedung sebesar ini bisa terbakar begitu aja."

"Padahal di sinilah seharusnya wakil rakyat bekerja,” ungkap Sulastri (35), warga lain yang menyaksikan.

Hingga Minggu siang kemarin, bau hangus masih tercium menyengat. 

Puing-puing hitam legam menjadi saksi bisu.

Dan di tengah reruntuhan itu, ada cerita tentang Imron, seorang satpam sederhana yang kehilangan motornya, namun mendapat secercah harapan baru dari tangan orang baik.

ASN Bernasib Serupa

Ricuh demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi menyisakan duka bagi ASN Pemprov Jawa Timur, Erwin Sugiarta.

Staf Biro Administrasi Pimpinan Setdaprov Jawa Timur yang sehari-hari bertugas sebagai fotografer tersebut mengaku kaget dan sedih karena motornya ikut menjadi korban pembakaran oleh para anarko.

“Motor saya Jupiter tahun 2007. Saya kaget karena motor saya ikut terbakar,” kata Erwin sedih.

Motornya diparkir di sekitar pagar sisi timur Grahadi. Ia sendiri memang ada di Gedung Grahadi saat aksi berlangsung. Namun ia ada di dekat rumah dinas gubernur.

Saat aksi memanas ia mengaku mendengar bahwa motornya ada yang membakar.

Ia ingin menyelamatkan motornya namun tidak bisa karena apinya sudah membesar.

“Ya ini musibah. Namun ya bagaimana. Padaha itu motor kesayangan saya,” pungkasnya.

Baca juga: Suasana Gedung DPRD Kabupaten Blitar usai Dibakar Massa, 2 Motor Hangus, Ruangan Hancur

Suasana demonstrasi di depan Gedung Negara Grahadi mencekam, Jumat (29/8/2025). Ribuan massa aksi melakukan sejumlah tindakan anarki.

Kelompok anarko tak hanya merusak sarana prasarana Grahadi seperti pagar dan lampu, tapi juga membakar motor petugas yang terparkir di dekat pintu masuk Grahadi.

Setidaknya ada enam motor yang terpantau dibakar oleh amukan massa anarko. Akibat pembakaran ini api dan asap hitam membumbung tinggi. 

Kepolisian yang berupaya memukul mundur massa tak hanya menembakkan air water canon, tapi juga menembakkan gas air mata.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved