Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Jauh dari Gedung DPRD, Tapi Yaumil Takut Warungnya Terimbas usai Perih Kena Gas Air Mata

Unjuk rasa (unras) itu diikuti oleh massa dari sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat. Seorang pedagang, Yaumil (41) menyebut jika demo tertib.

Editor: Torik Aqua
KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA
GAS AIR MATA - Toko yang berada di jalur menuju komplek Gedung DPRD Provinsi Lampung, Senin (1/9/2025). Pedagang takut warungnya terimbas usai kena gas air mata. 

TRIBUNJATIM.COM - Pedagang khawatir warungnya terkena imbas akibat aksi unjuk rasa alias demo yang terjadi di sekitar kompleks Gedung DPRD Provinsi Lampung pada Senin (1/9/2025), berlangsung aman.

Unjuk rasa (unras) itu diikuti oleh massa dari sejumlah elemen mahasiswa dan masyarakat.

Seorang pedagang, Yaumil (41) menyebut jika demo kali ini berlangsung tertib.

Hal itu jika dibandingkan dengan demo ketika protes omnibus law.

Baca juga: Cerita Endang Pedagang Rujak Cingur di Polsek Tegalsari Surabaya Dibakar, Warung Ludes : Ya Allah

"Kali terakhir unras yang berakhir ricuh terjadi pada Oktober 2020 lalu, ketika massa memprotes omnibus law. Trauma saya, padahal dari DPRD ke sini (warung) agak jauh, tapi kena gas air mata, perih, takut warung diapa-apain," ungkapnya saat ditemui pada siang hari.

Pedagang lainnya, Maritasari (36), juga merasa bersyukur karena aksi unras tidak berujung pada kerusuhan.

"Alhamdulillah, nggak kayak yang di Jakarta. Padahal udah takut banget bakal rusuh," katanya.

Kapolda Lampung, Inspektur Jenderal (Irjen) Helmy Santika, mengapresiasi sikap tertib yang ditunjukkan oleh massa.

"Saya berterima kasih kepada mahasiswa dan semua elemen masyarakat yang menyampaikan aspirasi dan pendapat dengan aman, tertib, dan damai," ujarnya.

Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal menambahkan, aksi yang dilakukan anak-anak muda dan elemen masyarakat hari ini menunjukkan bahwa Lampung berbeda dengan daerah lain di Indonesia.

"Hari ini kami melihat gelora semangat anak-anak muda di Lampung berkumpul bersatu menyuarakan hati nurani mereka," katanya.

Mirza juga menyampaikan bahwa semua tuntutan dari massa akan diteruskan ke pemerintah pusat sebagai bentuk aspirasi dari masyarakat Lampung.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved