Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kesaksian Driver Ojol Jadi Korban Kekerasan Aparat Meski Tak Ikut Demo, Ditarik & Dipukul usai Salat

Saat ditarik aparat, sang driver ojol berusaha menjelaskan bahwa ia bukan pendemo, namun tak digubris polisi.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin
KORBAN KEKERASAN APARAT - Driver ojol, Moh Umar Amirudin, menjadi korban pengeroyokan aparat saat kericuhan pecah di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025). Ia berbincang dengan wartawan Tribun Jabar melalui sambungan video call, menceritakan kronologi kejadian, Senin (1/9/2025). 

"Bagian rahang geser, terus keretakan di dada, katanya sih tangannya patah," terangnya.

Ia menambahkan, Umar sudah lima tahun bekerja sebagai driver ojol di Jakarta.

Adik bungsunya juga ikut menjadi driver ojol dan keduanya tinggal di sebuah kontrakan di Slipi, Jakarta Barat.

Awalnya, beredar kabar Umar meninggal, namun setelah ditelusuri, ia mengalami luka-luka.

"Pastinya sedih, soalnya kan pertama dapat kabar itu meninggal."

"Tapi pada kenyataannya, itu hanya identitas dia aja yang dipakai."

"Belum tahu pasti sih (kondisi terkini Umar), cuma katanya masih nunggu hasil rontgen dari dokter," sambungnya.

Pihak keluarga meminta kasus pengeroyokan Umar diusut meski pelaku anggota kepolisian.

"Dia baik. Kami berharap ada keadilan," katanya.

Baca juga: Dansat Brimob Klarifikasi & Minta Maaf usai Salah Tangkap Anggota TNI saat Aksi Perusakan Pos Polisi

Kakak Umar, Syaripudin mengungkap, adiknya mengalami luka-luka karena ditendang aparat kepolisian.

Bahkan, Syaripudin mengatakan, ada bekas injakan di kepala sang adik.

"Di tangan ada, di kepala ini bekas injak. Ada bekas injakannya. Ini (lengan) enggak tahu patah atau bagaimana, katanya sakit," ucap Syaripudin.

Syaripudin mengatakan, Umar tak ikut aksi demo di depan Gedung DPR RI, tetapi berada di lokasi kejadian karena mengantar pesanan.

"Dia kan habis narik, jadi enggak ketahuan kalau dia bukan sebagai pendemo," ujarnya.

Sempat beredar kabar Umar meninggal akibat diinjak kepolisian, namun hal itu dibantah Syaripudin.

Ia mengaku, pihak Grab akan menanggung biaya pengobatan Umar.

"Bagi saya selaku keluarga korban sangat berterima kasih banyak ada perusahaan yang mau tanggung jawab," ucapnya.

Keluarga Umar di Sukabumi berharap ada keadilan. Umar diketahui merupakan driver ojol yang turut menjadi korban kekerasan aparat.
Keluarga Umar di Sukabumi berharap ada keadilan. Umar diketahui merupakan driver ojol yang turut menjadi korban kekerasan aparat. (Tribun Jabar/M Rizal Jalaludin)
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved