Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Bacaan Maulid Barzanji, Sholawat Al-Fatih dan Munjiyat di Bulan Maulid Nabi 2025

Bulan Rabiul Awal juga dikenal sebagai Bulan Maulid Nabi. Salah satu keutamaannya ialah memperbanyak membaca selawat kepada Rasulullah SAW.

Freepik
BULAN MAULID NABI - Bulan Rabiul Awal juga dikenal sebagai Bulan Maulid Nabi. Salah satu keutamaannya ialah memperbanyak membaca selawat kepada Rasulullah SAW. 

TRIBUNJATIM.COM - Bulan September 2025 bertepatan dengan bulan Rabiul Awal dalam kalender 1447 Hijriyah.

Bulan Rabiul Awal juga dikenal sebagai Bulan Maulid Nabi.

Salah satu keutamaannya ialah memperbanyak membaca selawat kepada Rasulullah SAW.

Selawat bukan sekadar bentuk pujian, tapi juga wujud cinta, pengakuan, dan kerinduan umat kepada Nabi akhir zaman yang menjadi rahmat bagi seluruh alam.

Melansir jatim.nu.or.id via kompas.tv pada Selasa (2/9/2025), anjuran membaca selawat kepada Nabi Muhammad SAW sangatlah banyak, baik di dalam Al-Qur'an maupun di dalam hadits.

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Ahzab ayat 56:  

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

Artinya: "Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya."

Baca juga: 10 Ucapan Maulid Nabi Bahasa Arab & Artinya, 12 Rabiul Awal 1447 H Jatuh Pada Jumat 5 September 2025

Keutamaan Membaca Selawat Nabi Muhammad Saw

Sementara itu, Rasulullah SAW sangat menganjurkan umatnya untuk membaca selawat.

Dalam banyak hadits, Nabi menyebutkan keutamaan-keutamaan membaca shalawat.

Di antaranya, pertama, adalah mendapatkan amalan 10 kali lipat. Nabi Muhammad bersabda:

  مَنْ صَلَّى عَلَيَّ مَرَّةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرَ مَرَّاتٍ  

Artinya: "Barang siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali". (HR. Muslim)  

Kedua, mendapatkan titisan rahmat dari Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda:

  مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَبَّ اللَّهُ عَلَيْهِ مِنَ الرَّحْمَةِ نِعْمَتَيْنِ  

Artinya: "Barang siapa yang bershalawat kepadaku, maka Allah akan mencurahkan rahmat kepadanya sebanyak dua kali lipat. " (HR. Tirmidzi).  

Ketiga, Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk memperbanyak membaca shalawat pada hari Jumat.

Dalam hadits ini, Nabi mengatakan akan mendapatkan ampunan dari segala dosa, antara Jumat ini dengan Jumat yang akan datang.  

مَنْ أَكْثَرَ الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ غُفِرَ لَهُ ذُنُوبُهُ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ  

Artinya: "Barang siapa yang banyak bershalawat kepadaku di hari Jumat, maka dosanya akan diampuni antara dua Jumat." (HR. Baihaqi).

Baca juga: Jadwal Puasa Ayyamul Bidh September 2025 Bulan Maulid Nabi, Bolehkah Gabung Puasa Senin Kamis?

Bacaan Selawat Nabi Muhammad Saw

1. Maulid Barzanji

Jemaah maulid berdiri dan membaca shalawat bersama-sama setelah pembacaan riwayat maulid oleh satu orang yang dianggap cakap membaca Kitab Barzanji atau Kitab Rawi.

Berikut ini adalah lafal selawat Barzanji disertai dengan tulisan Arab latin dan terjemahannya.

 صَلَّى اللهُ عَلى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللهُ  عَلَيْهِ وَسَلَّمْ

 مَرْحَبًا يَا مَرْحَبًا يَا مَرْحَبًا، مَرْحَبًا جَدَّ الحُسَيْنِ مَرْحَبًا 

Shallallāhu ‘ala Muhammad, shallallahu ‘alayhi wasallam Marhaban ya marhaban ya marhaban, marhaban jaddal Husaini marhaban. 

’’Allah bershalawat untuk Nabi Muhammad saw, Allah bershalawat dan mengucap salam sejahtera untuknya. 

Selamat datang, selamat datang, selamat datang, selamat datang kakek dari Husain, selamat datang.’’

 يَا نَبِى سَلَامْ عَلَيْكَ، يَا رَسُوْلْ سَلَامْ عَلَيْكَ

 يَا حَبِيْبْ سَلَامْ عَلَيْكَ، صَلَوَاتُ اللهْ عَلَيْكَ 

Ya nabi salam ‘alayka, ya rasul salam ‘alayka Ya habib salam ‘alayka, shalawatullah ‘alayka 

’’Wahai Nabi, salam sejahtera untukmu, wahai Rasul salam sejahtera untukmu Wahai Kekasih, salam sejahtera untukmu, selawat (rahmat) Allah untukmu’’ 

اَشْرَقَ الْبَدْرُ عَلَيْنَا، فَاخْتَفَتْ مِنْهُ الْبُدُوْرُ 

مِثْلَ حُسْنِكْ مَا رَأَيْنَا، قَطُّ يَا وَجْهَ السُّرُوْرِ

Asyraqal badru ‘alayna, fakhtafat minhul buduru Mitsla husnik mara’ayna, qaththu ya wajhus sururi 

’’Satu purnama telah terbit di atas kami, pudarlah jutaan purnama lain karenanya 

Belum pernah kulihat seperti keelokanmu, wahai wajah yang gembira’’

 اَنْتَ شَمْسٌ اَنْتَ بَدْرٌ، اَنْتَ نُوْرٌ فَوْقَ نُوْرِ

 اَنْتَ اِكْسِيْرٌ وَّغَالِى، اَنْتَ مِصْبَاحُ الصُّدُوْرِ 

Anta syamsun anta badrun, anta nurun fawqa nuri Anta iksiruw wa ghali, anta mishbahus shuduri 

’’Kau bak mentari, kau juga laksana purnama, kau cahaya di atas cahaya 

Kau laksana obat segala guna (elixir) lagi mahal, kau adalah lentera hati’’

 يَاحَبِيْبِيْ يَامُحَمَّدْ، يَا عَرُوْسَ الخَافِقَيْنِ

 يَا مُؤَيَّدْ يَا مُمَجَّدْ، يَا اِمَامَ القِبْلَتَيْنِ 

Ya habibi ya Muhammad, ya ‘arusal khafiqayniYa mu’ayyad ya mumajjad, ya imamal qiblatayni 

''Wahai Kekasih, wahai Muhammad saw, wahai pengantin Timur dan Barat

Wahai Rasul yang diperkuat (oleh wahyu), wahai Nabi yang agung, wahai imam dua kiblat'' 

مَنْ رَآى وَجْهَكَ يَسْعَدْ، يَا كَرِيْمَ الوَالِدَيْنِ

 حَوْضُكَ الصَّافِى الْمُبَرَّدْ، وِرْدُنَا يَوْمَ النُّشُوْرِ 

Man ra’a wajhaka yas‘ad, ya karimal walidayni Hawdhukas shafil mubarrad, wirduna yawman nusyuri 

’’Siapa pun yang memandang wajahmu pasti bahagia, wahai manusia yang memiliki orang tua mulia. 

Telagamu berair jernih dan sejuk, yang kelak kami datangi pada hari’’ kebangkitan''

 مَا رَأَيْنَا الْعِيْسَ حَنَّتْ، بِالسُّرَى اِلَّا اِلَيْكَ

 وَاْلَغَمَامَةْ قَدْ اَظَلَّتْ، وَالْمَلَا صَلُّوْا عَلَيْكَ 

Ma ra’aynal ’isa hannat, bis sura illa ilayka Wal ghamamah qad azhallat, wal mala shallu‘alayka 

’’Belum pernah kami melihat unta peranakan unggul yang bersuara sambil berjalan malam hari, kecuali menuju kepadamu. Gumpalan awan menaungimu, semua makhuk mengucapkan shalawat untukmu.’’ 

Baca juga: Kapan Maulid Nabi Muhammad SAW 2025? Ditetapkan Sebagai Hari Libur Nasional

2. Sholawat Al-Fatih

Allahumma shalli wa sallim wa barik ‘ala sayyidina Muhammadinil Fatihi lima ughliqa, wal khatimi lima sabaqa, wan nashiril haqqa bil haqqi, wal hadi ila shiratin mustaqim (ada yang baca ‘shiratikal mustaqim’). Shallallahu ‘alayhi, wa ‘ala lihi, wa ashhabihi haqqa qadrihi wa miqdarihil ‘azhim.

Artinya:

“Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan berkah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, pembuka apa yang terkunci, penutup apa yang telah lalu, pembela yang hak dengan yang hak, dan petunjuk kepada jalan yang lurus. Semoga Allah melimpahkan shalawat kepadanya, keluarga dan para sahabatnya dengan hak derajat dan kedudukannya yang agung.”

3. Sholawat Munjiyat

Allahumma sholli 'ala sayyidina muhammadin wa 'ala aali sayyidina muhammadin sholaatan tunjiina bihaa min jamii'il ahwaali wal aafaat, wa taqdhiilana min jamii'il haajat, watuthohhiruna biha minjamii'is sayyiaat, watar fa'una bihaa 'indaka a'laa darojaat, watuballighuna bihaa aqshol ghooyaat min jamii'il khoirooti fil khayaati waba'dal mamaati.

Artinya:

"Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada junjungan Nabi Muhammad, semoga Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua cobaan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengabulkan hajat kami; dengan shalawat itu, Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan shalawat itu, Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dengan shalawat itu pula, Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, ketika hidup dan setelah mati.” 

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas TV
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved