Puasa di Hari Maulid Nabi yang Jatuh pada 5 September 2025, Bolehkah? ini Penjelasan Ustaz
12 Rabiul Awal merupakan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW. Momen tersebut kini dikenal sebagai peringatan Maulid Nabi.
TRIBUNJATIM.COM - 12 Rabiul Awal merupakan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.
Momen tersebut kini dikenal sebagai peringatan Maulid Nabi.
Tahun ini, peringatan Maulid Nabi jatuh pada 5 September 2025.
Kata maulid berasal dari bahasa Arab, yang berarti hari lahir.
Menurut sejarah, perayaan Maulid Nabi dirayakan oleh bangsa Arab sejak abad ke-2 H atau abad ke-8 M.
Sejak itu, perayaan Maulid Nabi mulai berkembang di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.
Di tengah peringatan itu, mungkin muncul pertanyaan bolehkah berpuasa pada hari tersebut?
Bagaimana penjelasan mengenai pertanyaan kebolehan berpuasa pada Maulid Nabi? berikut penjelasannya, dikutip dari kompas.tv.
Baca juga: Sejarah Peringatan Maulid Nabi di Indonesia, Bermula dari Wali Songo
Hukum puasa saat Maulid Nabi
Dilansir NU Online, berpuasa di hari kelahiran Nabi Muhammad tidak dilarang dalam Islam, bahkan dianjurkan.
Hal ini karena Nabi Muhammad sendiri sering berpuasa pada hari Senin, yang mana bertepatan dengan hari kelahirannya.
Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Muslim, di mana Nabi Muhammad bersabda, beliau dilahirkan, diutus, dan menerima wahyu pada hari Senin.
Hal ini terdapat dalam hadis riwayat Imam Muslim, Nabi bersabda:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاِثْنَيْنِ قَالَ ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ
Artinya: Nabi Saw ditanya mengenai puasa hari Senin. Beliau menjawab,"Itu adalah hari aku dilahirkan, pada hari itu aku diutus dan pada hari itu aku mendapatkan wahyu."
Oleh karena itu, memperbanyak berpuasa dan membaca shalawat di bulan Rabiul Awal merupakan salah satu cara mengungkapkan rasa syukur atas kelahiran Nabi Muhammad Saw.
Baca juga: Bacaan Maulid Barzanji, Sholawat Al-Fatih dan Munjiyat di Bulan Maulid Nabi 2025
Penjelasan Ustaz
Selain itu, dilansir Kompas.tv, Ustaz Hengky Ferdiansyah yang sekaligus merupakan dosen UIN Syarif Hidayatullah, menyebut puasa pada hari kelahiran Rasulullah boleh dilakukan.
“Saya udah baca fatwa darul Ifta Mesir, hukumnya boleh puasa di hari Nabi dilahirkan. Tapi memang tidak ada spesifik disebut ‘puasa maulid Nabi’,” kata Ustaz Hengky kepada KompasTV via pesan daring, Sabtu (16/10/2021).
Lebih lanjut, ia memaparkan, kebolehan dalam puasa di bulan Maulid ini berdasarkan sebuah hadis yang menerangkan tentang rasa syukur atas kelahiran Nabi.
“Nabi ketika puasa pernah ditanya, kenapa puasa, kata beliau, saya puasa karena pada hari ini saya dilahirkan. Jadi beliau puasa sebagai bentuk rasa syukur. Nah kita boleh puasa pada hari itu, sebagai bentuk rasa syukur karena Nabi Muhammad dilahirkan,” kata Ustaz Hengky.
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com
Temuan Ladang Ganja Pasca Pelaku Penyerangan Markas Polres Blitar Kota Diperiksa |
![]() |
---|
ART Artis Pesta Miras di Rumah Majikan hingga Curi Baju dan Tas, Sang Artis Murka |
![]() |
---|
Sertifikasi Kurator Keris Jadi Langkah Strategis Pelestarian Budaya Indonesia |
![]() |
---|
Kepala Bappeda Sidoarjo Heri Soesanto Jadi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Rusunawa Tambaksawah |
![]() |
---|
Gedung Grahadi Segera Diperbaiki, Gubernur Jatim Khofifah Kumpulkan Sejarawan dan Pakar Cagar Budaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.