Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Entertainment

Surat Terbuka untuk Presiden dari Artis yang Mengaku Dulu Mencoblos Prabowo saat Pemilu

Artis Ibu Kota mengirimkan surat terbuka untuk Presiden Prabowo di tengah situasi memanas yang terjadi antara warga dengan para pejabat negara.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Tribunnews.com
SURAT UNTUK PRABOWO - Potret Prabowo sebelum dilantik menjadi presiden pada tahun 2024. Kini seorang artis merasa kecewa dan mengungkapkan surat terbuka setelah setahun lalu akui memilih Prabowo. 

TRIBUNJATIM.COM - Kekecewaan dirasakan seorang artis Ibu Kota yang mengaku dulu memilih Presiden Prabowo ketika pemilu.

Pilpres yang dilangsungkan tahun lalu itu memang menjadikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI hingga lima tahun ke depan.

Presiden Prabowo belakangan disoroti karena berbagai strategi dan keputusannya dalam menghadapi persoalan negeri.

Terutama persoalan memanasnya Indonesia akibat benturan antara rakyat dengan aparat kepolisian imbas demonstrasi yang dilakukan terhadap DPR.

Ada beberapa anggota DPR yang mengecewakan publik hingga akhirnya gelombang kemarahan tak bisa tertahan lagi.

Belakangan, para artis turut menyampaikan keresahan hatinya untuk dibagikan ke masyarakat.

Bahkan sebagian dari mereka bertindak untuk membela rakyat dan kepentingan umum.

Salah satu artis presenter Indonesia yang hingga kini juga merasakan kecewa adalah Desta Mahendra.

Lewat akun media sosialnya, Desta bahkan mengirimkan langsung surat terbuka bagi Presiden RI.

Musisi Desta angkat bicara tentang kerusuhan dan demonstrasi di Indonesia, yang terjadi selama lebih dari satu pekan belakangan ini.

Baca juga: ART Artis Pesta Miras di Rumah Majikan hingga Curi Baju dan Tas, Sang Artis Murka

Menurut Desta orang yang harus menyelesaikan masalah yang terjadi di Negeri ini adalah Presiden Indonesia Prabowo Subianto. 

Oleh karena itu, Desta mengirimkan surat terbuka kepada Presiden Indonesia Prabowo Subianto melalui unggahan di instagramnya. 

"Yth Pak Presiden Prabowo
Ayo Pak. Dulu saya memilih Bapak pasti karena ada harapan," tulis Desta dikutip Wartakotalive.com, Rabu (3/9/2025).

"Saya sudah menentukan pilihan, berarti saya berhak mengkritik dan mengawasi pemerintahan supaya harapan itu tetap terjaga," tambahnya.

NAIKKAN PANGKAT POLISI - Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan keterangan kepada wartawan usai menjenguk polisi yang dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/9/2025). 
Prabowo Subianto Kapolri untuk menaikan pangkat luar biasa kepada anggota yang terluka.
NAIKKAN PANGKAT POLISI - Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan keterangan kepada wartawan usai menjenguk polisi yang dirawat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, Senin (1/9/2025). Prabowo Subianto Kapolri untuk menaikan pangkat luar biasa kepada anggota yang terluka. (KOMPAS.com/ADHYASTA DIRGANTARA)

Mantan drummer band Club 80's ingin Prabowo mengambil tindakan tegas untuk bisa membuat Indonesia lebih baik lagi, pasca demonstrasi besar besaran.

"Saya tidak akan bisa terus diam jika ada ketidakadilan.. Ayo Pak Presiden, jangan buat kami sedih dan kecewa dengan pilihan yang sudah menjadikan Bapak pemimpin negeri ini," tulisnya.

"Saya tidak berharap golput adalah pilihan terbaik saya di Pemilu berikutnya akibat krisis kepercayaan terhadap siapa pun pilihan calon nya nanti," sambungnya.

Desta menilai Prabowo wajib membuat keputusan penting dalam waktu sesegera mungkin, untuk bisa memperbaiki Indonesia lagi.

"Ketegasan dan kebijakan Bapak sangat penting dalam menentukan masa depan bangsa ini, termasuk harus mendengarkan keresahan kita sebagai rakyat," tulisnya.

Baca juga: Gedung Grahadi Segera Diperbaiki, Gubernur Jatim Khofifah Kumpulkan Sejarawan dan Pakar Cagar Budaya

Desta memastikan Rakyat dan Prabowo Subianto ingin Indonesia menjadi lebih baik lagi setelah ini.

"Yuk Pak.. kita pasti sama kok. Ingin Indonesia lebih baik Dan harapan itu masih ada.. Terima kasih Pak Presiden," tulis Desta.

Diberitakan sebelumnya, Demonstrasi besar-besaran terjadi di seluruh Indonesia sejak 25 Agustus hingga 31 Agustus 2025.

Para demonstran yang berisi mahasiswa hingga warga sipil menyuarakan aspirasi mereka di jalan, baik di depan gedung DPR RI, Polda Metro Jaya, Hingga Mako Brimob Kwitang, Senen, Jakarta Pusat.

Selama sepekan aksi demonstrasi berlangsung menimbulkan korban jiwa, Affan Kurniawan yang meninggal dunia usai dilindas rantis brimob pada Kamis (28/8/2025) malam.

Hal itu membuat amarah Warga Indonesia memuncak, mereka kembali ke jalan pada 29 Agustus 2025 di Polda Metro Jaya dan DPR RI.

Setelah aksi yang digelar dari sore sampai malam hari, para demonstran melakukan pengeluaran fasilitas umum hingga melakukan penjarahan, kepada rumah-rumah politisi yang dianggap berperilaku tidak baik.

Diantaranya Ahmad Sahroni, Uya Kuya, Eko Patrio, hingga Nafa Urbach. 

Saran dan Pesan Redaksi: Unjuk rasa dan demonstrasi merupakan hak konstitusional warga negara dalam berdemokrasi dan menyuarakan aspirasi yang dilindungi Undang-Undang. Namun untuk kepentingan bersama, demonstrasi sebaiknya dilakukan secara damai tanpa adanya aksi penjarahan dan perusakan fasilitas publik.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved