Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Universitas Ciputra Gelar Sidang Terbuka Doktor Pertama, Bahas Perusahaan Keluarga Tionghoa

Penelitian Teddy berangkat dari fakta bahwa 90 persen dari 24 juta perusahaan di Indonesia merupakan perusahaan keluarga.

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Dwi Prastika
Tribun Jatim Network/Sulvi Sofiana
DISKUSI BISNIS KELUARGA - Kiri ke kanan, Kaprodi S3 Manajemen & Entrepreneurship Universitas Ciputra Surabaya, Dr David Kondrat, Rektor Universitas Ciputra Surabaya, Prof Dr Wirawan Endro Dwi Radianto, promovendus Teddy Saputra, S.E., M.B.A., dan promotor Prof Dr Burhan Bungin berdiskusi usai sidang terbuka disertasi di Universitas Ciputra Surabaya, Kamis (18/9/2025). Universitas Ciputra Surabaya menggelar sidang terbuka promosi doktor pertama Program Doktor Manajemen & Entrepreneurship. 

Poin Penting:

  • Universitas Ciputra Surabaya menggelar sidang terbuka promosi doktor pertama Program Doktor Manajemen & Entrepreneurship.
  • Promovendus pertama adalah Teddy Saputra.
  • Teddy mengatakan, penelitian ini lahir dari kegelisahannya melihat banyaknya perusahaan keluarga berhenti di generasi kedua atau ketiga. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sulvi Sofiana

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Universitas Ciputra (UC) Surabaya mencatat sejarah baru dengan menggelar sidang terbuka promosi doktor pertama Program Doktor Manajemen & Entrepreneurship, Kamis (18/9/2025). 

Promovendus pertama, Teddy Saputra, S.E., M.B.A., berhasil mempertahankan disertasinya berjudul “Jejak Warisan dan Masa Depan: Konstruksi Perencanaan Suksesi pada Perusahaan Keluarga Tionghoa di Indonesia.”

Penelitian Teddy berangkat dari fakta bahwa 90 persen dari 24 juta perusahaan di Indonesia merupakan perusahaan keluarga, sebagian besar dikelola oleh keluarga Tionghoa. 

Namun, hanya sedikit yang mampu bertahan melewati generasi kedua dan lebih sedikit lagi yang sukses hingga generasi ketiga. 

Sebagai generasi ketiga pemilik perusahaan keluarga sekaligus konsultan dan akademisi, Teddy mendalami dinamika internal keluarga dalam menyiapkan penerus sekaligus menjaga nilai-nilai kekeluargaan.

“Penelitian ini adalah langkah kecil dari upaya besar saya untuk membantu para pemilik perusahaan keluarga di Indonesia dalam mempersiapkan suksesi dengan baik. Harapannya, perusahaan dapat terus berprestasi tanpa mengorbankan keharmonisan keluarga,” ujar Teddy.

Teddy menambahkan, perusahaan keluarga memiliki arti lebih dari sekadar bisnis.

Tetapi juga ada nilai-nilai kekeluargaan di dalamnya.

"Tantangannya adalah bagaimana perusahaan bisa terus berkembang tanpa kehilangan relasi keluarganya. Kalau sampai terjadi konflik, bukan hanya bisnis yang bisa hancur, tapi juga hubungan keluarga yang retak,” jelasnya.

Menurut Teddy, penelitian ini lahir dari kegelisahannya melihat banyaknya perusahaan keluarga berhenti di generasi kedua atau ketiga. 

Baca juga: Universitas Ciputra Surabaya Luncurkan Pusat Bisnis Keluarga, Jembatani Perbedaan Antargenerasi

“Sering ada ungkapan, generasi pertama membangun, generasi kedua menikmati, dan generasi ketiga menghancurkan. Lewat penelitian ini saya ingin tahu apakah itu mitos atau realitas sosial. Saya berharap model yang saya kembangkan bisa menjadi jawaban praktis agar perusahaan keluarga tetap bisa bertahan lintas generasi,” tandasnya.

Rektor Universitas Ciputra, Prof Dr Wirawan Endro Dwi Radianto, M.ScA., C.A., Ak., menyebut disertasi ini relevan dan berdampak besar bagi dunia usaha.

Menurutnya, kehadiran Teddy sebagai doktor pertama menjadi tonggak penting perjalanan UC. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved