Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Irawan Terpaksa Jual Tanah untuk Bayar Polisi Rp 3 Juta usai Dituduh Curi Motor, Diciduk saat Mandi

Seorang warga dituduh curi motor hingga terpaksa jual tanah untuk bayar polisi.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
freepik.com
KASUS PEMERASAN - Foto ilustrasi terkait kasus dugaan pemerasan yang dilakukan oknum polisi di Jambi. Di mana warga sampai jual tanah untuk membayarnya. 

“Waktu di cek KTP karena berbeda, kan cuma teman kuliah, mereka dituduh berbuat macam-macam. Anak saya posisi pakai kain batik panjang karena habis terima tamu,” ujarnya.

Tak lama setelahnya, oknum polisi tersebut mengambil alih setir mobil dan memaksa menuju Mapolda Jawa Timur, Jalan A Yani Surabaya.

Baca juga: Polisi yang Diperas Polisi Minta Maaf ke Kapolri, Bripka Madih Undurkan Diri Meski Cinta, Keadilan

Sementara itu, sang preman pergi meninggalkan mereka bertiga.

Setelah sampai di Jalan A Yani, oknum polisi tidak ingin masuk ke gerbang Mapolda.

Dia berhenti di pinggir jalan dengan alasan banyak anak buah dan wartawan.

“Akhirnya dibawa muter-muter Jalan A Yani sampai empat kali. Hingga akhirnya bilang ‘Sudah begini saja, saya mau bantu kamu. Kamu ada duit 10 juta enggak?’,” katanya.

KV dan RA pun menolak karena tidak membawa 10 juta. Oknum polisi itu, katanya, bersikeras meminta tujuh juta.

KV yang ketakutan akhirnya menelpon Djumadi. Djumadi mengaku mendengar anaknya dibentak dan menanyakan profil dirinya.

Karena tidak kunjung mendapatkan uang, oknum polisi lantas memaksa KV dan RA menuju minimarket yang tak jauh dari Mapolda Jatim untuk menarik uang dari mesin ATM.

“Ada berapa uang di ATM-mu? katanya. Anak saya dan temannya bohong jawab tinggal Rp 500.000 dan Rp 150.000. Dan si oknum memaksa untuk ambil dan mengancam,” tuturnya.

Baca juga: Sosok Bripka Madih di Mata Tetangga Beda, Tabiat Korban Polisi Peras Polisi Sebaliknya: Disiram Air

ATM milik KV dan RA pun diambil oleh oknum polisi.

Mereka diminta membayar Rp 7 juta kurangnya pada esok hari pukul 05.00 WIB.

Saat perjalanan menuju minimarket, KV sempat memotret wajah oknum polisi dan mengirimkan foto itu kepada ayahnya melalui pesan.

Foto tersebut dijadikan barang bukti dan Djumadi menanyakan identitas oknum polisi itu kepada sejumlah koleganya di jajaran Polresta Sidoarjo dan Polrestabes Surabaya

“Akhirnya jam 6 ada yang telepon menyebutkan identitasnya mengacu kepada salah satu oknum anggota Polsek Tandes, Bripka H,” katanya. 

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved