Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Imbas Warga Beli Mi Instan dan Es Milo Habis Rp 270 Ribu, Pemilik Warung Kena Teguran

Inilah pengakuan warga yang beli mi instan dan es milo habis Rp 270 ribu di sebuah warung di Objek Wisata Pantai Alam Indah (PAI) Tegal, Jawa Tengah.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Tribun Jateng/Fajar Baharuddin
DIDUGA GETOK HARGA - Unggahan pembeli yang makan mi instan dengan harga Rp 25 ribu di Objek Wisata Pantai Alam Indah (PAI) Tegal, Jawa Tengah. Pemilik warung kena teguran dari petugas Disporapar. 

TRIBUNJATIM.COM - Inilah pengakuan warga yang beli mi instan dan es milo habis Rp 270 ribu di sebuah warung di Objek Wisata Pantai Alam Indah (PAI) Tegal.

Pantai Alam Indah terletak di Kelurahan Mintaragen, Kecamatan Tegal Timur, Tegal, Jawa Tengah.

Pantai terletak di pinggir Jalur Pantura.

Pembeli itu awalnya mengungkap protesnya melalui postingan di Facebook.

Ia mengunggah nota pembayaran di warung tersebut.

Dalam nota tertulis harga mi goreng spesial dua porsi Rp 50 ribu, mi rebus soto spesial dua porsi Rp 50 ribu, mendoan satu porsi Rp 20 ribu, tahu tepung satu porsi Rp 25 ribu, dan es Milo double lima gelas Rp 100 ribu, dan ketoprak satu porsi Rp 25 ribu.

Saat dikonfirmasi, pembeli menyebut mi instan seharga Rp 25 ribu itu porsi biasa, hanya isi telur dan sayur.

Mereka pun duduk lama bukan karena sengaja tetapi karena menunggu makanan. 

Pengunggah, Ita Indriyani bercerita, dia datang ke PAI Tegal berlima orang dalam acara jalan sehat Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Tegal, pada Minggu (21/9/2025).

Saat itu, mereka memesan mie instan di salah satu warung, tidak ada baksonya hanya telur dan sayur.

Satu pesanan mie bahkan hanya pakai telur saja karena ada yang tidak suka dicampur sayur. 

"Dan mohon maaaf itu porsi biasa, gak ada bakso, sosis atau apapun.

Hanya telur," katanya melalui telepon WhatsApp, Selasa (23/9/2025), melansir dari TribunJateng.

Baca juga: Pembeli Protes Makan Mi Instan Bayar Rp 25 Ribu di Tempat Wisata, Ana Pemilik Warung: Bisa Berdua

Ita mengatakan, dia bersama teman-temannya pun lama di warung tersebut bukan karena sengaja untuk dilama-lamakan. 

Tetapi karena menunggu makanannya jadi sangat lama, lebih dari 30 menit.

Saking lamanya, temannya pun akhirnya ada yang bermain ayunan dan sempat ke pantai dulu.

Padahal pelayannya bolak-balik terus mengantar makanan ke pengunjung yang lain.

"Nah kita empat orang pesan mie, satunya ada yang pesan ketoprak. Bahkan mienya sudah mau habis dimakan, ketopraknya baru datang. Jadi kita tidak melama-lamakan duduk," ungkapnya. 

Menurut Ita, setelah makanan sampai dan habis dimakan, dia dan teman-temannya langsung bergegas pulang.

Saat mau pulang dan hendak membayar, dia dan teman-temannya kaget karena harganya mahal sekali.

"Setelah mau pulang kita kaget, loh kok mahal banget. Cuma istilahnya indomie sama telur Rp 25 ribu," katanya. 

Baca juga: Penampakan Warung di Pantai Diduga Getok Harga Mi Rp 25 Ribu, Penjual Membantah: Indomie Komplit

Selain itu, mendoan seporsi Rp 20 ribu juga tempenya kecil-kecil dan tipis-tipis. 

Es Milo memang dua saset, tetapi yang ukurannya kecil, harganya Rp 20 ribu per gelas.

Kemudian ketoprak seharga Rp 25 ribu, itu isinya cuma potongan lontong sedikit, tahu dan kerupuk kuning.

"Masih mending ketoprak pinggir jalan sebanyak Rp 15 ribu. Sudah sama telur, kupat, tahu, soun, dan tauge, lengkap," jelasnya. 

Ita mengatakan, dia sebelumnya juga pernah ke salah satu warung di dekat dermaga apung PAI Tegal, tetapi harganya tidak mahal.

Dia berpikir semua warung harganya standar, tetapi ternyata ada yang mahalnya tidak wajar.

Saat ditanya kenapa harganya mahal, jawaban pemilik warung memang harganya segitu. 

Padahal warung tersebut tidak ada buku menu dan tidak memasang informasi harga makanan.

"Saya tanya sampai berkali-kali. Itu kenapa mahal banget Bu? Jawabannya, ya memang segini harganya," katanya. 

Ita berharap, kejadian yang menimpanya bisa menjadi evaluasi bersama, baik pedagang maupun dari Pemerintah Kota Tegal

Harapannya agar makanan dan minuman tidak mahal karena itu yang membuat sepi pengunjung. 

Jika pun mau mematok harga sebesar itu maka harus ada daftar menu lengkap dengan harga.

Dia pernah ke wisata lain seperti Pantai Batamsari Tegal, harga makanan dan minuman tidak semahal itu.

"Kalau ada menunya, orang jadi tahu ketika akan makan di situ.

Jangan ujug-ujug dan tiba-tiba ngasih harga segitu. 

Kaget, kami pikir sama rata dengan lainnya," ungkapnya.

Baca juga: Kena Getok Harga Bayar Parkir Rp30.000, Wisatawan Kaget Mobilnya Malah Digembosi, Satpol PP Diam

Karena kejadian ini, pemilik warung mendapat teguran dari Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Tegal, Senin (22/9/2025).

Kepala Bidang Pariwisata Disporapar Kota Tegal, Dian Eka Kusumawardhani mengatakan, dia sudah mendatangi untuk menegur dan melakukan pembinaan terhadap pedagang yang bersangkutan. 

Hasilnya, semua pedagang akan diwajibkan untuk memasang daftar menu dan harga di depan warung.

Termasuk menyediakan selebaran menu saat akan melayani pengunjung. 

"Hasilnya, sebagaimana kesepakatan di tahun 2023, daftar menu itu penting. Sehingga pengunjung terinformasikan dari awal, kalau memang harganya mahal, pengunjung juga harus tahu," katanya kepada tribunjateng.com. 

Dian menilai, pemberian harga yang mahal untuk makanan dan minuman itu tidak baik bagi citra pariwisata. 

Dia juga mengingatkan kepada para pedagang, pada Juni 2023, sudah ada patokan atau kesepakatan harga maksimal menu makanan dan minuman. 

Contohnya harga maksimal seporsi mendoan Rp 10 ribu, kelapa Rp 15 ribu, dan mi instan Rp 15 ribu.

"Sudah ada kesepakatan maksimal harga makanan dan minuman. Jadi kalau mie instan harganya sampai Rp 25 ribu ya melanggar kesepakatan di awal," ungkapnya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved