Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa Keracunan karena Makan Ayam Berbulu hingga Ada Bercak Hitam, Kepala Puskesmas: Bau Tidak Enak

Ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan karena MBG

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/BAGUS PUJI PANUNTUN
KERACUNAN KARENA MBG - Penampakan menu MBG berisi nasi, ayam kecap, tahu goreng, sepotong melon, dan lalapan berupa selembar daun selada, seiris tomat, serta satu iris timun yang dibagikan kepada 3600 siswa di Kecamatan Cipongkor, Bandung Barat, Senin (21/9/2025). Ratusan siswa diketahui keracunan diduga karena menyantap daging ayam. 

TRIBUNJATIM.COM - Kasus keracunan karena Makan Bergizi Gratis (MBG) kini banyak terjadi.

Terbaru, ratusan siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, diduga mengalami keracunan makanan usai menyantap menu MBG yang disajikan pada Senin (22/9/2025).

Kondisi menu MBG yang disajikan tampak memprihatinkan.

Mulai ada lauk yang bisa hingga ayam masih berbulu.

Kepala Puskesmas Cipongkor, Yuyun Sarihotimah, menyebutkan bahwa menu yang disuguhkan dalam program MBG berupa nasi, daging ayam kecap, tahu, sayur, dan sepotong buah.

Diduga, daging ayam menjadi penyebab utama keracunan massal karena kondisinya sudah tidak layak konsumsi.

“Yang makan tahu dan nasi tidak apa-apa, tapi yang makan daging ayam, dari situ (keracunan). Daging ayam sudah berbau tidak enak, walaupun dibumbui kecap tapi di dalamnya sudah ada bercak hitam, bahkan ada bulu-bulunya juga,” kata Yuyun di Cipongkor, melansir dari Kompas.com.

Yuyun menjelaskan, gejala keracunan yang dialami para siswa hampir sama, yakni mual, muntah, pusing, hingga sesak napas.

“Gejala kebanyakan sesak napas, mual, muntah, dan pusing,” ujarnya.

Baca juga: Daftar Wilayah Kasus Keracunan MBG di Indonesia dan Jumlah Korban, Paling Banyak Jawa Barat

Sebagian besar korban keracunan merupakan siswa SMK Pembangunan Bandung Barat (PBB).

Namun, kasus juga ditemukan pada siswa dari jenjang PAUD, SD, SMP, hingga Madrasah Aliyah.

“Sekarang sudah menyebar, siang tadi di SMK PBB, kemudian ada juga di MA Darul Fiqri, SMP IT, bahkan ada siswa SD dan PAUD, walaupun jumlahnya lebih sedikit,” tambah Yuyun.

Pantauan di lokasi, puluhan siswa yang keracunan terbaring lemas di GOR Kecamatan Cipongkor.

Sejumlah siswa terlihat dipasangi infus dan menggunakan alat bantu pernapasan. Orangtua yang mendampingi pun tampak panik dan cemas.

Belasan ambulans keluar-masuk secara bergantian membawa korban. Dari 75 siswa yang awalnya dievakuasi, 25 di antaranya terpaksa dirujuk ke RSUD Cililin.

Data sementara menyebutkan, siswa yang mengalami keracunan berasal dari SMK PBB Bandung Barat, MTs Darul Fiqri, hingga SD Negeri Sirnagalih.

Baca juga: Pihak Istana Minta Maaf Ribuan Anak Bangsa Keracunan MBG, Menkeu Purbaya Akan Alihkan Anggaran

Ketua Yayasan SMK Pembangunan Bandung Barat, Erik Zainudin, mengonfirmasi bahwa 54 siswanya mengalami keracunan setelah mengonsumsi menu MBG.

“Tadi awalnya ada laporan sekitar pukul 13.30 WIB, ada 15 siswa yang keracunan dengan gejala sesak napas, muntah, dan pusing. Dari total sekitar 400 siswa, ada 54 yang tercatat mengalami keracunan,” kata Erik.

Menurut Erik, beberapa makanan dalam menu MBG yang dikonsumsi siswa terindikasi sudah basi.

“Dari keterangan anak-anak, pas dibuka ayamnya basi, asam, warnanya juga agak berbeda,” ungkapnya.

Adah (46), seorang ibu yang anaknya duduk di kelas 3 SD, mengatakan anaknya juga menjadi korban keracunan.

“Perut mual, badannya dingin, lalu panas. Tadi sempat dibawa ke bidan, tapi muntah-muntah terus. Katanya cuma makan nasi sedikit, ayamnya tidak dimakan. Mulai pusing sekitar jam 10 pagi,” kata Adah.

Hal serupa diungkapkan Salwa (17), siswi kelas XII SMK PBB.

Ia mengaku sempat menyantap menu ayam kecap, tahu, dan buah melon.

“Menunya ayam kecap, tahu, dan melon. Tapi di kulit ayam masih ada bulu sedikit. Awalnya enggak terasa apa-apa, tapi sekitar jam 3 sore mulai pusing dan mual, lalu dibawa ke sini,” ujar Salwa.

Hingga Senin (22/9/2025) pukul 23.56 WIB, jumlah korban keracunan tercatat sementara mencapai 301 orang dari berbagai sekolah.

Rinciannya:

116 orang dirawat di Puskesmas Cipongkor
13 orang dirawat di bidan desa Sirnagalih
27 orang dirujuk ke RSUD Cililin
127 orang ditangani di posko Kecamatan Cipongkor
18 orang dirawat di RSIA Anugrah

Kasus keracunan massal di Bandung Barat ini masih ditangani aparat terkait dan tim medis.

Daging ayam dalam program Makan Bergizi Gratis diduga kuat sebagai penyebab utama.

Baca juga: SPPG Mojokerto Diawasi Ketat, Pemkot Siapkan Tim Gerak Cepat Antisipasi Keracunan MBG

Di tempat lain, siswa MAN Salatiga mengalami mual-muntah setelah menyantap sajian Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (22/9/2025).

Menu yang disajikan berupa spaghetti, jagung, jeruk, dan susu.

"Kalau yang cream soupnya masih bisa ketelen banget, cuma sayurnya aja bagian atasnya kayak kurang mateng gitu," ujar Mawar (nama samaran) siswa MAN Salatiga.

"Saat itu dipikir ya udah masih bisa dimakan, ternyata pas di bawah tuh kok rasanya asem, mungkin basi," ujarnya.

Setelah menyantap menu MBG, Mawar mengaku perutnya terasa tidak enak.

"Aku sendiri muntah tapi tidak banyak, tadi teman sekelasku ada juga yang muntah, tapi kebanyakan cuma mual saja tidak sampai muntah berat," kata Mawar.

Meski begitu, sepengetahuan Mawar, tidak ada teman-temannya yang memerlukan perawatan lanjutan.

"Sepertinya tidak ada yang dibawa ke rumah sakit atau puskesmas," kata dia.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved