Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Diusir Warga, Mantan Dosen Viral Guling-guling di Tanah Kini Jual Rumah & Hidup Berpindah-pindah

Setelah menerima keputusan pengusiran, sang dosen memilih untuk pindah sementara ke sebuah guest house.

Penulis: Alga | Editor: Mujib Anwar
YouTube/Warta Kota Production - Kompas.com/Nugraha Perdana
DOSEN DIUSIR WARGA - Dosen nonaktif Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Imam Muslimin, kini diusir warga. Ia menunjukkan surat pengunduran dirinya sebagai tenaga pendidik. 

TRIBUNJATIM.COM - Mantan dosen Universitas Islam Negeri (UIN) Malang, Imam Muslimin, menjadi sorotan publik.

Tepatnya usai ia terlibat konflik berkepanjangan dengan warga Perumahan Joyogrand Kavling Depag, Kota Malang.

Perseteruan yang berlangsung lama ini akhirnya memuncak dalam bentuk keputusan pengusiran oleh warga.

Baca juga: Manusia Silver Rela Pulang Jalan Kaki Lewati Pinggir Jalan Tol, Demi Penuhi Kebutuhan Anak Istri

Puncak ketegangan terjadi saat warga RT 09/RW 09 menggelar musyawarah di Musala Al-Ikhlas pada 7 September 2025.

Hasil dari pertemuan tersebut dituangkan dalam sebuah surat keputusan yang menyatakan bahwa Imam dan istrinya secara resmi diminta untuk meninggalkan rumah mereka.

Dokumen tersebut ditandatangani oleh 25 warga, termasuk Ketua RT.

Alasan pengusiran dijabarkan secara rinci dalam surat tersebut.

Melansir Tribun Medan, Imam dituduh kerap mengucapkan hal-hal yang dianggap tidak pantas.

Seperti melakukan sentuhan yang dianggap telah melewati batas aurat, serta memiliki kebiasaan bernyanyi dengan suara keras pada malam hari.

Perilaku ini dinilai warga telah mengganggu ketentraman lingkungan dan menimbulkan keresahan.

Konflik ini mulai menjadi perhatian luas setelah sebuah video memperlihatkan perdebatan antara Imam dan warga, viral di media sosial (medsos).

Dalam video tersebut, Imam terlihat berguling-guling di tanah pekarangan.

Kejadian ini kemudian menjadi simbol dari memanasnya konflik yang telah berlangsung lama.

Latar belakang pertikaian pun cukup kompleks.

Imam sempat dituding melakukan pencabulan, meski hingga saat ini tuduhan tersebut belum terbukti secara hukum.

Seorang dosen UIN Malang menggunakan topi, kaos singlet, dan sarung, terlibat adu mulut di suatu lingkungan pemukiman, pura-pura stroke saat diperiksa polisi. (Istimewa)
Seorang dosen UIN Malang menggunakan topi, kaos singlet, dan sarung, terlibat adu mulut di suatu lingkungan pemukiman, pura-pura stroke saat diperiksa polisi. (Istimewa)

Meski belum ada putusan pengadilan, sebagian warga mengaku sudah merasa tidak nyaman tinggal satu lingkungan dengannya.

Selain itu, berbagai persoalan lain turut memperkeruh hubungan Imam dengan warga sekitar.

Ia disebut sering membagikan konten yang dianggap tidak relevan di grup WhatsApp warga.

Imam juga sempat menutup akses jalan di kompleks perumahan dengan alasan lahan tersebut miliknya secara pribadi.

Padahal, rumah yang kini ditinggalkan Imam baru ditempati sejak November 2024.

Ia dan keluarganya telah memiliki tanah di kawasan Joyogrand sejak tahun 2007, sebelum akhirnya membangun rumah dan menetap di sana.

Namun, ketegangan yang terus meningkat membuat posisi Imam semakin terpojok.

Baca juga: Ari Wibowo Kaget Saldo ATM Rp750 Juta Ludes, Ternyata Rekening Dibobol Sunarti Modal KTP Palsu

Setelah menerima keputusan pengusiran, Imam memilih untuk pindah sementara ke sebuah guest house.

Ia juga telah memutuskan untuk menjual rumahnya di Joyogrand dan mengaku akan mencari tempat tinggal baru setelah rumah tersebut laku.

Dalam keterangannya, Imam tidak membantah kabar bahwa ia telah diusir.

"Iya benar, saya diusir oleh RT, RW, dan beberapa warga, termasuk Prof Dr Nur Hidayat dari UB," katanya.

Sementara itu, sang istri yang berinisial RV juga turut memberikan pernyataan.

Ia menjelaskan bahwa keluarganya telah membeli tanah di Joyogrand sejak 2007, meskipun baru menempati rumah tersebut pada November 2024.

Menurut RV, keputusan untuk pindah bukan semata-mata karena pengusiran, tetapi juga karena mereka merasa sudah tidak nyaman tinggal di lingkungan tersebut.

Ia juga membantah semua tuduhan yang tertulis dalam surat kesepakatan warga.

"Iya benar ada surat itu. Tapi isi dari lima poin pada surat itu tidak benar, semuanya fitnah," tegasnya.

VIDEO DOSEN RIBUT - Imam Muslimin, dosen nonaktif Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, angkat bicara setelah menjadi pusat perhatian akibat beberapa video diduga perseteruan di sebuah pemukiman warga yang viral di media sosial. Kini ia memilih mengundurkan diri.
Imam Muslimin, dosen nonaktif Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, angkat bicara setelah menjadi pusat perhatian akibat beberapa video diduga perseteruan di sebuah pemukiman warga yang viral di media sosial. Kini ia memilih mengundurkan diri. (KOMPAS.com/ Nugraha Perdana - YouTube/Warta Kota Production)

RV juga menyayangkan bahwa pihaknya tidak pernah diberi kesempatan untuk melakukan klarifikasi atau mediasi.

"Kami enggak pernah dimintai keterangan, enggak pernah dimediasi, enggak pernah diberi kesempatan tabayyun. Tiba-tiba saja kami diusir dari RT ini," tambahnya.

Kini, Imam dan RV hidup berpindah-pindah.

Mereka menginap di beberapa hotel dan guest house di Kota Malang sambil menanti rumah mereka terjual.

Baca juga: Bantah Kutip Siswi Rp100 Ribu Tiap Bulan, Kepsek Ungkap Awal Masalah dari Kelebihan Pembayaran PIP

Imam sendiri menyatakan telah secara resmi mengajukan pengunduran diri dari profesinya sebagai dosen.

Keputusan ini diambil sebagai langkah proaktif menyusul dampak dari tersebarnya video yang memperlihatkan dirinya terlibat dalam konflik.

Termasuk salah satu adegan di mana ia menjatuhkan diri dan berguling-guling di lahan pertanian.

"Saya sudah mengajukan mundur (sebagai) dosen. Suratnya bisa dilihat. Saya mengajukan mundur," kata Imam, Rabu (17/9/2025).

Imam menjelaskan, keputusannya dipicu oleh kondisi kegiatan belajar mengajar yang menjadi tidak kondusif.

Menurutnya, mahasiswa tidak lagi menghadiri kelas yang ia ampu dan tidak merespons komunikasinya.

"Semua mahasiswa enggak ada yang datang. Saya WA (WhatsApp) enggak ada yang jawab."

"Daripada saya sakit hati, saya menulis surat kepada atasan saya bahwa saya mundur," jelasnya.

PERTENGKARAN - Tangkapan layar salah satu video viral yang memperlihatkan salah seorang dosen UIN Malang menggunakan topi, kaos singlet, dan sarung terlibat adu mulut di suatu lingkungan pemukiman. Pihak kampus menyebut dosen cekcok karena urusan pribadi, Minggu (14/9/2025).
Pihak kampus menyebut dosen cekcok karena urusan pribadi, Minggu (14/9/2025). (Tangkapan layar video viral)

Pengunduran diri ini, menurut Imam, bersifat permanen dan bertujuan agar ia dapat lebih fokus menyelesaikan permasalahan pribadi yang sedang dihadapinya tanpa terikat oleh jadwal mengajar.

"Saya mundur memulai hari ini sampai dengan selamanya. Agar kalau ada hal-hal yang mungkin diperlukan dari saya, saya tidak terikat oleh jam mengajar lagi. Bisa fokus," tambahnya.

Ia mengaku, langkah pengunduran dirinya telah ditindaklanjuti oleh pihak kampus.

Ia kini tidak lagi memiliki jadwal mengajar.

Imam juga menekankan, keputusannya murni didasari prinsip, bukan pertimbangan finansial.

"Bagi saya, dosen itu adalah pengabdian, bukan uang," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved