Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

7 Tahun Mbah Ngadiyem Tinggal di Gubuk Reyot Sambil Rawat Adik, Atap Bocor, Lantai Masih Tanah

Inilah kisah kakak adik lanjut usia tinggal di gubuk reyot di Banyumas, Jawa Tengah. Atap bocor dan lantainya masih tanah.

Dok. Istimewa/Tribun Banyumas
GUBUK REYOT - Sepasang kakak-beradik lansia, Ngadiyem dan Tukimin saat berada di rumah gubugnya, Rabu (1/10/2025). Mereka hidup di gubug anyaman bambu yang sudah keropos, lantainya tanah yang dingin dan lembap, dan atap seng tua yang berlubang di banyak sisi. 

Ngadiyem dan Tukimin adalah dua dari banyak warga Banyumas yang hidup dalam kemiskinan ekstrem. 

Hidup keduanya terasing, terlupakan, dan terperangkap dalam siklus hidup yang tidak adil.

DERITA RAKYAT - Sepasang kakak-beradik lansia, Ngadiyem dan Tukimin saat berada di rumah gubugnya, Rabu (1/10/2025). Mereka hidup di gubug anyaman bambu yang sudah keropos, lantainya tanah yang dingin dan lembap, dan atap seng tua yang berlubang di banyak sisi.
DERITA RAKYAT - Sepasang kakak-beradik lansia, Ngadiyem dan Tukimin saat berada di rumah gubugnya, Rabu (1/10/2025). Mereka hidup di gubug anyaman bambu yang sudah keropos, lantainya tanah yang dingin dan lembap, dan atap seng tua yang berlubang di banyak sisi. (Istimewa)

Di saat yang sama, di pusat kota, angka-angka fantastis mengalir setiap bulannya ke rekening para wakil rakyat Banyumas

Ketua DPRD mendapatkan tunjangan perumahan sebesar Rp 42,6 juta, Wakil Ketua Rp 34,6 juta, dan setiap anggota dewan Rp 23,6 juta. 

Nilai-nilai yang bila dibandingkan dengan gubug Ngadiyem, nyaris tak masuk akal.

Rumah mereka tak bisa dinilai dengan uang karena nyaris tak layak disebut rumah. 

Sementara wakil rakyat menikmati tunjangan rumah yang sudah nyaman.  

Ngadiyem bahkan tak tahu kapan terakhir kali tidur layak.

Baca juga: Mbah Samsudin Baru Jual Rumah Malah Dianiaya 4 Perampok, Modus Minta Minum

Lansia lainnya senasib dengan Ngadiyem

Kondisi memilukan ini menjadi perbincangan publik ketika Teguh Sutino, seorang warga setempat, memotret gubug tersebut dan membagikannya di grup WhatsApp warga, Rabu (1/10/2025) siang.

"Di gubug ini ada dua orang penghuni. Tanpa pekerjaan karena mereka orang berkebutuhan khusus. Seolah tidak ada yang peduli, bertahun-tahun tidak ada perubahan," ujar Teguh kepada Tribun Banyumas, Kamis (2/10/2025).

Menurut Teguh, Ngadiyem dan Tukimin hanyalah satu contoh dari banyak lansia lain di wilayahnya. 

Di desa tetangga, Kaliwedi, seorang nenek tua juga tinggal sendirian di rumah reyot yang nyaris roboh.

"Kalau kita mau blusukan, Banyumas ini masih banyak Ngadiyem lainnya," jelasnya. 

Baca juga: Mbah Welas Karto Diminta Foto Terlihat Miskin, Nangis Uang Rp700 Ribu & Cincin Emas Malah Raib

Ketimpangan sosial

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved