Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pinah Tetap Jualan Meski Terancam Radiasi Radionuklidal CS-137, Sudah Ada Warga yang Rasakan Sesak

Pedagang dan buruh di Cikande tetap beraktivitas seperti biasa meskipun terancam radiasi CS-137 setelah ditetapkan pemerintah baru-baru ini.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.COM/RASYID RIDHO
PAPARAN RADIOAKTIF - Kampung Kecombrang, Desa Nambo Udik, Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, masih beraktifitas normal meski ancaman paparan radioaktif menghantui mereka. Kamis (2/10/2025). 

Pinah menolak jika pemerintah meminta warga mengungsi. Ia menegaskan, seharusnya pemerintah membersihkan atau menutup permanen pabrik, bukan memindahkan warga.

"Kalau disuruh mengungsi enggak deh. Kalau harus ngungsi ya, kalau misalkan kita diungsikan, memang pemerintah mau menanggung kita, pindah rumah ke mana?" ucapnya.

Warga lain, Andi (52), juga tetap memilih bertahan. Ia mengaku sehat-sehat saja dan tidak merasa ada gejala paparan radiasi.

"Kalau saya sehat-sehat. Alhamdulillah tidak ada gejala, yang kerja di situ (PT PMT) saja yang dicek ke puskesmas, yang sudah berhenti," katanya.

Andi pun menolak jika diminta meninggalkan rumah sekaligus warung miliknya.

"Mau ke mana ngungsi-nya, siapa yang mau tanggung jawabnya. Saya tinggal di sini sebelum pabrik (PMT) berdiri," tuturnya.

Perusahan-perusahan yang ada didalam kawasan Industri Cikande, Serang tetap beroperasi dan mempekerjakan buruhnya seperti biasa.
Perusahan-perusahan yang ada didalam kawasan Industri Cikande, Serang tetap beroperasi dan mempekerjakan buruhnya seperti biasa. ((KOMPAS.COM/RASYID RIDHO))

Meski pemerintah telah menetapkan wilayah Cikande sebagai daerah terpapar radiasi radionuklida CS-137, aktivitas industri di Kawasan Industri Cikande tetap berjalan.

Para buruh pun masih bekerja.

“Masih (beroperasi pabrik dan para buruh tetap bekerja), karena kan yang di sini semuanya pabrik bukan makanan. Yang takut kena paparan itu pabrik makanan. Di sini semua sih pabrik plastik, baja," kata Ketua RT 02/04 Kampung Combrang, Cikande, Sayuti.

Menurutnya, setiap pabrik di kawasan modern Cikande, terutama yang dekat titik terpapar, diawasi oleh Satgas Penahanan Penyebaran Radiasi. Ia juga menyebut para buruh yang tinggal di kos miliknya masih tetap berangkat kerja.

Baca juga: Imbas Ulah Sahara, Keluarga Yai Mim Ikut Terseret, Eks Dosen Siap Perang: Tidak Ada Mediasi

"Para pekerja yang ngontrak ini pada masuk kerja, sejak ramai radioaktif enggak libur," ujarnya.

Namun, kondisi ini membuat sebagian buruh merasa dilema. Syahrim salah satunya.

Dia mengaku khawatir dengan kesehatan, tetapi tetap harus bekerja demi keluarganya.

"Takut-lah, takut kena masalah kesehatan, tetapi mau gimana lagi, kalau enggak kerja enggak dapat uang," ucapnya.

Syahrim juga mengalami gatal-gatal meski belum sempat memeriksakan diri.

Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved