Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Wastafel Masa Covid-19 Rp 43 Miliar Diduga Dikorupsi, Anggota DPRK Ditetapkan Jadi Tersangka

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh Kombes Pol Zulhir Destrian menjelaskan, WKN ditetapkan sebagai tersangka sejak Rabu (1/10/2025).

Editor: Torik Aqua
Pexels/Steve Johnson
KORUPSI - Ilustrasi wastafel. Anggota DPRK Aceh Besar menjadi tersangka kasus korupsi wastafel masa Covid-19 senilai sekitar Rp 43 Miliar. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Besar kini ditetapkan menjadi tersangka kasus korupsi.

Penyidik Subdit Tindak Pidana Korupsi Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Aceh menjelaskan, anggota DPRK itu jadi tersangka dugaan korupsi pengadaan wastafel atau tempat cuci tangan pada masa pandemi Covid-19.

Tersangka berinisial WKN.

Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Aceh Kombes Pol Zulhir Destrian menjelaskan, WKN ditetapkan sebagai tersangka sejak Rabu (1/10/2025).

Baca juga: 21 Orang Jadi Tersangka KPK Korupsi Dana Hibah, Pimpinan DPRD Jatim Diduga Ikut Terima Uang Suap

DPRK Aceh adalah Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh.

Bedanya dengan daerah lain, DPRK di Aceh memiliki kewenangan khusus karena Aceh diberi status daerah istimewa/khusus. 

Hal ini diatur dalam Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA), sehingga peran DPRK Aceh lebih kuat, terutama dalam mengawasi pelaksanaan syariat Islam, pengelolaan sumber daya alam, dan hubungan keuangan pusat–Aceh.

“Penyidik menetapkan WKN sebagai tersangka dugaan tindak pidana korupsi pengadaan wastafel setelah menerima surat persetujuan pemeriksaan dan penyidikan dari Gubernur Aceh, karena yang bersangkutan menjabat sebagai anggota dewan,” kata Zulhir di Banda Aceh, Jumat (3/10/2025).

Setelah penetapan tersangka, penyidik telah mengirimkan surat pemanggilan kepada WKN untuk menjalani pemeriksaan.

Penyidik menjadwalkan pemeriksaan tersangka pada Rabu (8/10/2025).

Sebelumnya, penyidik Subdit Tipikor Ditreskrimsus Polda Aceh juga telah menetapkan SMY sebagai tersangka dalam kasus yang sama.

WKN dan SMY merupakan rekanan dalam pengadaan tempat cuci tangan tersebut.

“Selain menetapkan sebagai tersangka, penyidik juga menahan SMY guna memudahkan proses penyidikan. Tersangka SMY ditahan di Rutan Polda Aceh selama 20 hari ke depan,” ujar Zulhir.

Dalam pemeriksaan awal terhadap SMY, penyidik mengajukan 64 pertanyaan dengan total 72 halaman Berita Acara Pemeriksaan (BAP).

Selama proses pemeriksaan, tersangka SMY didampingi penasihat hukum.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved