Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Argo Pergi Tak Pamit Pulang Jadi Jenazah, Ngaku Kerja di Resto Kamboja dan Sempat Pinjam Rp 500 Ribu

Seorang warga Indonesia meninggal dunia di Kamboja setelah pergi tanpa pamit kepada keluarganya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
Dok Warga
MENINGGAL DUNIA DI KAMBOJA - Suasana duka menyelimut kediaman Argo Prasetyo (25) di Jalan Tanjung Pura, Gang Famili, Karang Rejo, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, Sabtu (4/10/2025). Argo diketahui tak pamit pergi ke Kamboja dan sempat mengaku kerja di restoran. 

Padahal pemerintah Indonesia resmi melarang Warga Negara Indonesia (WNI) untuk bekerja di tiga negara, yaitu Thailand, Kamboja, dan Myanmar.

"Sebenarnya tidak ada mou dengan Indonesia dan Kamboja merupakan daerah larangan untuk TKI," ucapnya, dilansir dari TribunBanyumas.

Ia menuturkan MF sudah berangkat meninggalkan rumah sekira Bulan Juni.

Waktu hendak pergi ke Kamboja, MF izin ke keluarganya bekerja ke Singapura.

"Korban berangkat 3 bulan yang lalu, sekiranya awal bulan Juni. Korban tidak ijin ke keluarga, ijinnya kerja di Singapore," ungkapnya.

Baca juga: Tangis Ibu Agus Anaknya Dijebak dan Disekap di Kamboja, Tebus Rp50 Juta Jika Pulang ke Indonesia

Setelah berangkat ke Kamboja, selama sekira tiga bulan itu MF tidak pernah memberikan kabar ke keluarganya.

Seiring waktu, sekitar tanggal 5 September tiba - tiba MF memberikan kabar ke keluarganya jika sedang melakukan pelarian hingga ke hutan, hingga akhirnya ia ditolong oleh warga pedalaman Kamboja.

MF bersama ketujuh temannya lari lantaran mendapatkan ancaman.

"3 bulan lamanya dan memutuskan untuk lari dengan temannya, karena merasa tidak nyaman mendapat intimidasi. Lari ke hutan selama 15 hari, kemudian ketemu dengan warga penduduk pedalaman, terus ditolong dibantu dikasih makan. Karena selama pelarian tidak makan hanya minum air rawa," ujarnya.

Baca juga: Penyebab Kematian Nazwa di Kamboja Terungkap, Ibu Tidak Punya Rp183 Juta untuk Pulangkan Jenazah

Mendapatkan kabar tersebut, pihak keluarga langsung berkomunikasi dengan pemerintah kecamatan dan pemerintah Kabupaten Jepara.

"Disnaker baru mendapat informasi tgl 6 September melalui pak Camat Keling. Korban masih di sana waktu itu dan sempat kontak," tuturnya.

Mengetahui info itu, Diskopukmnakertrans Kabupaten Jepara langsung berkomunikasi dengan Kemenlu, Kementrian P2MI, dan P3MI untuk membantu kepulangan MF.

"Kami juga koordinasi dengan kemenlu, kami juga koordinasi kementerian P2MI Jakarta dan P3MI Semarang untuk memastikan ada TKI yang dalam pelarian dan meminta bantuan pemulangan. Kemudian memberikan hotline KBRI yang ada di Kamboja.

Yang bersangkutan dikontak kami juga komunikasi," ungkapnya.

Baca juga: Kisah Warga Klepu 15 Hari Kabur ke Hutan karena Tak Tahan Kerja di Kamboja, Ditolong Warga Pedalaman

Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved