Breaking News
Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Karyawan Gudang Gondol Uang Perusahaan Rp 57 Juta untuk ke Bali dan Belanja Emas, Baru Kerja 3 Bulan

Seorang karyawan gudang curi uang dari brankas kantor dan menggunakan uangnya untuk liburan hingga membeli emas batangan.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
KOMPAS.com/Romensy Augustino
KARYAWAN CURI UANG - Pelaku pembobolan brankas PT. Marga Nusantara Jaya, Palur, Ngringo, Jaten, Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng) IFR (21) saat digiring ke Rutan Mapolres Karanganyar, Selasa (7/10/2025). Ia diketahui menggondol uang Rp 57 juta dan pergi liburan ke Bali. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang karyawan gudang curi uang dari brankas kantor dan menggunakan uangnya untuk liburan hingga membeli emas batangan.

Pelaku adalah seorang karyawan di PT Marga Nusantara Jaya di Palur, Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.

Karyawan berinisial IFR itu ditangkap polisi pada Kamis (2/10/2025) sekitar pukul 20.15 WIB di area Exit Tol Pungkruk, Kecamatan Sidoharjo, Kabupaten Sragen.

Pria berusia 21 tahun itu merupakan warga Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen.

Ini seperti yang disampaikan Wakapolres Karanganyar Kompol Miftakhul Huda.

Huda mengungkapkan, pelaku merupakan petugas gudang PT Marga Nusantara Jaya yang baru bekerja selama tiga bulan.

Ia mengaku membobol brankas kantornya karena faktor ekonomi.

Pembobolan pertama kali diketahui oleh karyawan administrasi gudang pada Senin (29/10/2025) saat melihat sebuah brankas sudah berada di luar ruangan dalam keadaan rusak.

"Menurut keterangan pelapor bahwa uang Rp 57.636.205 telah hilang," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (7/10/2025).

Baca juga: Karyawan Bank Santai Tilap Uang Nasabah Rp 24,6 M, 7 Tahun Beraksi hingga Punya Motor Rp 61 Juta

Kasatreskrim Polres Karanganyar AKP Wikan Sri Kadiyono menambahkan, pelaku dua kali mendatangi gudang yang berisi brankas pada hari libur.

Pada upaya pertama, IFR gagal membuka brankas.

Namun, di kesempatan kedua, ia berhasil setelah menyewa jasa tukang kunci dengan bayaran Rp 1,5 juta.

"Tukang kunci mau diajak karena tidak merasa curiga. Karena pelaku saat keluar masuk menggunakan kunci pintu. Dia beralasan juga diperintahkan membuka brankas tersebut," ujar Kasatreskrim.

Setelah berhasil membuka brankas, IFR mengambil uang Rp 57.636.205 dan pergi ke Bali untuk berlibur selama beberapa hari.

"Di sana pelaku sempat jalan-jalan sendiri. Setelah beberapa hari, kami mendapat informasi pelaku pulang ke wilayah Sragen."

Baca juga: Mobilnya Dibawa Kabur Lalu Dijual, Pemilik Toko Buka Sayembara Rp10 Juta Tangkap Mantan Karyawan

Polisi yang mengetahui kepulangan IFR ke Sragen segera bergerak cepat dan menangkapnya.

Saat penangkapan, polisi menyita uang tunai sisa hasil pembobolan sebesar Rp 14.933.000, satu unit ponsel, logam mulia seberat 1 gram, koper berisi pakaian, serta tas berisi barang-barang pribadi pelaku.

"Sebagian besar hasil digunakan pelaku untuk membayar hutang, menebus gadai motor, judi slot, biaya ke Bali dan sebagian kecil membeli emas batangan," jelas dia.

Sementara itu, IFR mengaku sebagai petugas gudang yang tengah terlilit utang karena kalah bermain judi online.

"Judi online kalah Rp 8 juta," tutup dia.

Cara Bantu Karyawan Kurangi Stres karena Masalah Finansial

Wagely, platform finansial dengan layanan Earned-Wage Access (EWA) mengatakan, khawatir berlebihan soal uang menjadi salah satu sumber stres utama bagi banyak pekerja Indonesia.

Ketidakpastian ekonomi dan kenaikan harga kebutuhan pokok memberikan tekanan finansial dengan dampak serius pada kesehatan mental pekerja.

CEO Wagely Tobias Fischer mengutip temuan Mercer Marsh Benefits mengatakan, lebih dari sepertiga atau 37 persen karyawan Indonesia mengalami stres sehari-harinya.

Dari jumlah tersebut, satu dari tiga memiliki kondisi finansial yang lebih buruk dari sebelumnya.

“Banyak karyawan yang mengalami stres finansial lebih dari sebelumnya dan berharap mendapatkan dukungan dari perusahaan,” ujar dia dalam siaran pers, Jumat (7/10/2022) lalu, melansir dari Kompas.com.

Mengingat adanya hubungan jelas antara kekhawatiran soal uang dan kesehatan mental, ia bilang, perusahaan memiliki peran penting dalam mendukung kesejahteraan finansial pekerja mereka.

Efek dari stres finansial dapat meluas hingga ke perputaran karyawan, produktivitas terhambat, ketidakhadiran, dan rendahnya keterlibatan.

Sederhananya, karyawan yang fokus pada masalah keuangan pribadi tidak fokus pada pekerjaan mereka.

Untuk itu, ia memberikan tips bagaimana perusahaan dapat membantu meringankan stres karyawannya terkait masalah finansial.

1. Cari tahu apa yang menjadi kesulitan karyawan

Tidak ada satu cara ajaib yang paling tepat untuk membantu mengurangi stres masalah finansial, karena setiap karyawan memiliki kebutuhan finansial yang berbeda.

Di sinilah survei dapat membantu mencari tahu apa yang membuat karyawan stres dan benefit apa yang paling dibutuhkan. Mulailah dengan survei dan temukan cara terbaik dalam mendukung karyawan

Baca juga: Siasat Licik Karyawan Bank Tilap Uang Rp24,6 Miliar, 7 Tahun Kerja Punya Dompet Harga Rp 10 Juta

2. Tambahkan pelatihan keuangan ke dalam sumber penunjang kesehatan mental

Tidak semua karyawan akan merasa nyaman memberi tahu perusahaan ketika mereka sedang menghadapi kesulitan keuangan. Berhubung kondisi finansial seseorang sering kali dilihat sebagai masalah pribadi.

Sesi pelatihan keuangan secara perorangan akan sangat membantu karyawan karena sifatnya yang pribadi dan rahasia.

Untuk itu, perusahaan dapat mempertimbangkan penyertaan pelatihan finansial di dalam sumber penunjang kesehatan mental.

3. Bantu karyawan mencapai kesejahteraan finansial yang berkelanjutan

Dalam menjerat orang untuk masuk ke lingkaran utang, lintah darat biasanya menyasar mereka yang hidup dari gaji ke gaji dan mereka yang membutuhkan dana darurat untuk pengeluaran tidak terduga.

Meski utang atau kondisi finansial yang buruk tidak secara langsung mengarah pada kesehatan mental, terus-menerus khawatir bagaimana bisa melunasinya dapat sangat berdampak.

Karena itu, perusahaan harus hadir untuk memberdayakan tenaga kerja mereka dengan program kesejahteraan finansial yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Sudah banyak perusahaan terkemuka yang memberikan earned wage access (EWA) sebagai program benefit karyawan. Melalui platform EWA, karyawan dapat mengakses gaji yang telah mereka peroleh sebelum hari gajian.

Misalnya untuk membayar sewa tempat tinggal atau biaya hidup lainnya, karyawan yang kehabisan gaji di tengah bulan tidak perlu lagi beralih ke layanan pinjol ilegal.

Baca juga: Karyawan dan Jukir Sekongkol Gadaikan Emas 101,4 Gram Senilai Rp 120 Juta, Pura-pura Jadi Pembeli

4. Tingkatkan literasi keuangan karyawan Anda

Mewujudkan tujuan finansial dimulai dengan literasi keuangan. Apa pun bentuknya, baik itu kelas. pelatihan, workshop, akan sangat membantu karyawan agar tidak terlalu cemas dan stres mengenai uang.

Saat karyawan hendak menghadapi keputusan terbesar dalam hidup, seperti membeli rumah dan membayar pendidikan anak, mereka perlu memahami pentingnya anggaran, perpajakan, suku bunga, siklus utang, dan lain-lain.

Pada akhirnya, literasi dapat meningkatkan pengetahuan mengenai keuangan, dan berbekal pengetahuan yang cukup akan membantu karyawan meningkatkan kesejahteraan finansial.

5. Tumbuhkan kesadaran terhadap kesehatan mental di tempat kerja

Kesalahpahaman dan stigma seputar kesehatan mental sering menyebabkan orang menderita dalam diam dan tidak mencari bantuan.

Itulah mengapa menumbuhkan kesadaran terhadap kesehatan mental di tempat kerja merupakan inisiatif penting untuk memberikan pemahaman tentang gangguan kesehatan mental dan meningkatkan akses kepada mereka yang membutuhkan bantuan.

Itulah beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk membantu karyawan mengurangi stres masalah finansial.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved