Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Tiap Hari Jual Gula Aren Rp9.000, Arifin Sekolahkan Anak hingga Jadi PPPK: Dulu Cuma Berharap

Perjuangan Arifin Samat (55) menyekolahkan anak hingga lulus perguruan tinggi terbayar sudah. Sang anak menjadi pejabat pemkab.

Tribun Ternate/Nurhidayat Hi Gani
KISAH INSPIRATIF - Arifin Samat (55) dan istrinya mengolah gula aren, Jumat (4/10/2025). Dari hasil produksi gula aren, Arifin berhasil menyekolahkan anaknya hingga menjadi pegawai di lingkungan Pemkab Halmahera Selatan, Maluku Utara. 

Dari Kecamatan Wongsorejo, dia terus berjalan ke selatan, dan biasanya bakal tiba di Kota Banyuwangi pada sore atau malam hari.

Bukan langsung pulang, dia masih meneruskan usaha untuk menjual habis kacang-kacangnya. “Kadang sampai jam 12 malam. Kacang habis, saya pulang,” tutur Suroso.

Dari perjalanan sejauh itu, rata-rata Suroso memeroleh uang antara Rp 80-100 ribu, sudah dipotong setoran ke juragan, ongkos bus, dan lain-lain.

Meski perjalanannya terlihat amat melelahkan, namun pria kelahiran tahun 1945 itu malah mengaku menikmati pekerjaannya.

Terlebih, dia juga merasa aman karena tak pernah sekalipun mengalami kejadian yang tak mengenakkan, apalagi peristiwa yang mengancam keselamatannya.

“Puluhan tahun berjualan, saya tidak pernah mengalami hal buruk. Justru saya banyak bertemu orang-orang baik yang borong atau kadang memberi uang,” ungkap dia.

Di sisi lain, dengan mata berbinar, Suroso menceritakan, dari berjualan kacang itu dia dapat memberikan kehidupan yang lebih baik bagi anak-anaknya.

Bahkan, dia berhasil mengantarkan satu dari empat anaknya menggapai cita-cita menjadi guru.

“Saya semangat kerja supaya anak saya jangan sampai putus sekolah. Sejak kecil ranking, saya sekolahkan, dapat beasiswa, sekarang guru SD,”  ujar dia dengan nada bangga.

Selain itu, dari berjualan kacang pula dia masih bisa menyisihkan pendapatannya, sedikit demi sedikit untuk merenovasi rumah, serta mengikuti wisata religi berziarah ke makam Wali Songo.

“Alhamdulillah saya bisa ziarah Wali Songo. Satu orang Rp 750 ribu, saya berangkat dengan istri jadi Rp 1,5 juta,” catusnya.

Perjalanan wisata religi itu terasa amat berharga, karena bagi dia dan istri, pergi ke luar kota adalah sesuatu yang istimewa dan tidak bisa dilakukan setiap bulan, atau bahkan setiap tahun.

Kini, pria dengan senyum khas itu mengaku tak memiliki harapan khusus selain terus sehat di usia senjanya, dan berharap jerih payahnya bisa membahagiakan cucu-cucunya.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Tribun Ternate
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved