Berita Viral
Siswa dan Orang Tua Geruduk Kantor DPRD usai Sekolah Ditutup Diminta Gabung SD Lain: Kami Gak Terima
Siswa dan orang tua siswa langsung berbondong-bondong geruduk kantor DPRD karena keputusan penggabungan sekolah mereka dengan SD lain
Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Mereka berharap agar hal ini bisa menjadi perhatian dari Bupati dr Asri Ludin Tambunan.
Sementara itu Pelaksana Tugas (Plt) Kadis Pendidikan Deliserdang, Samsuar Sinaga membenarkan ada niat mereka untuk memindahkan anak-anak didik di SDN 101778 ini.
Hal ini sebagai bagian dari dilakukannya regrouping atau penggabungan. Alasannya saat ini jumlah siswa yang ada semakin minum.
"Dulu ada tiga SD di sekitar situ dan satu sudah mati (ditutup) sekitar tiga tahun lalu karena nggak ada muridnya. Sekarang ada dua sekolah dan ini ada kebijakan kita untuk di regrouping karena muridnya minim.
Ini untuk efesiensi dan efektivitas makanya digabungkan menjadi satu," sebut Samsuar Sinaga.
Samsuar yang juga menjabat sebagai Kabid SD mengakui jarak sekolah awal ke sekolah yang mau ditempatkan sekitar 3 km. Selain di sekolah ini juga ada beberapa sekolah lain di Deliserdang dilakukan hal yang sama.
"Yang jelas tujuannya untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas sekaligus peningkatan kualitas. Kalau muridnya sedikit gurunya gimana. Demi kebaikan mereka juga. Nggak ada anak yang terlantar. Ini bertahap gurunya kita ratakan. Sedang pemerataan di tempatkan ke mana," bilang Samsuar.
Baca juga: Tak Terima Istri Digoda, Pria Asal Semampir Surabaya Bawa Sajam dan Ajak Teman Temui Penggoda
Beberapa sekolah di Indonesia kini dilebur atau digabung menjadi satu (sering disebut merger sekolah) karena berbagai alasan yang umumnya berkaitan dengan efisiensi, pemerataan, dan kualitas pendidikan.
Fenomena ini banyak terjadi di daerah-daerah dengan jumlah siswa yang semakin menurun atau fasilitas yang tidak seimbang.
1. Jumlah Siswa yang Terlalu Sedikit
Banyak sekolah, terutama di daerah pedesaan atau terpencil, mengalami penurunan jumlah siswa dari tahun ke tahun.
Hal ini disebabkan oleh menurunnya angka kelahiran, perpindahan penduduk ke kota besar, serta meningkatnya minat orang tua menyekolahkan anak ke sekolah favorit atau swasta.
Akibatnya, satu sekolah bisa hanya memiliki segelintir siswa di tiap kelas.
Kondisi ini membuat biaya operasional menjadi tidak efisien, sehingga pemerintah memilih menggabungkan beberapa sekolah agar kegiatan belajar mengajar tetap berjalan optimal.
2. Efisiensi Anggaran dan Pengelolaan Sumber Daya
Setiap sekolah memerlukan biaya untuk membayar gaji guru, listrik, pemeliharaan gedung, hingga kebutuhan administrasi.
SD Negeri 101778 Desa Medan Estate
kantor DPRD Deliserdang
Ketua Komisi I DPRD Deliserdang
rapat dengar pendapat (RDP)
Multiangle
Bocil SD Asyik Main Malah Temukan Batu Meteor, Bak Bola Api saat Meluncur ke Bumi: Asap Putih |
![]() |
---|
Sempat Ngamuk, Toni Paving Block Kini Bingung Ditantang Dedi Mulyadi & Diberi Uang Rp50 Juta |
![]() |
---|
Wasroni Bisa Jadi Miliarder usai Temukan Batu Disebut Meteor Hitam, Jatuh di Pekarangan: Tidak Panas |
![]() |
---|
Cara Edit Foto Ala Anime Jepang dengan Prompt Gemini AI yang Viral di TikTok dan Instagram |
![]() |
---|
Purbaya Digeruduk 18 Gubernur di Kantornya, Anggaran TKD Dipangkas Diprotes, Menkeu: itu Normal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.