Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa SD Kertek Tewas usai Dipukuli di Sekolah, Ayah Ingat Tangis Terakhirnya: Bapak, Aku Mau Pindah

Seorang siswa SD tewas setelah dipukuli di sekolahnya. Korban adalah TA (9), warga Dusun Jambusari, Desa/Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TRIBUNBANYUMAS/IMAH MASITOH
KORBAN BULLY TEWAS - Dedi Handi Kusuma (34), orangtua TA (9), menunjukkan foto anaknya saat ditemui di rumah duka di Desa Jambusari, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Kamis (9/10/2025). TA, siswa kelas tiga SD sempat dirawat di rumah sakit sebelum akhirnya meninggal diduga akibat perundungan di sekolah. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang siswa SD tewas setelah dipukuli di sekolahnya.

Korban adalah TA (9), warga Dusun Jambusari, Desa/Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Kasus dugaan perundungan yang dialami TA viral di grup WhatsApp pada Rabu (8/10/2025).

TA merupakan siswa kelas tiga dari sebuah SD negeri di Kecamatan Kertek.

TA sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit setelah mengeluhkan sakit yang diduga berkaitan dengan insiden kekerasan yang terjadi di lingkungan sekolah.

Setelah tiga hari dirawat di ruang RS PKU Muhammadiyah Wonosobo, TA meninggal dunia pada Selasa (7/10/2025) malam.

Di temui di rumahnya, ayah TA, Dedi Handi Kusuma (34), menceritakan kronologi yang dialami putranya sebelum meninggal dunia.

Menurut Dedi, kejadian bermula saat pelaksanaan upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila pada Rabu (1/10/2025). 

TA pulang sekolah dalam kondisi lemah dan mengeluh sakit pada bagian perut serta mengalami sesak napas.

"Anak saya bilang, dipukul di bagian perut. Anak saya ngeluh sakit, sesak napas," ujar Dedi, Kamis (9/10/2025), melansir dari TribunBanyumas.

Baca juga: Siswi MTs Dikeluarkan dari Sekolah karena Bully Teman, Tak Terima Diadukan ke Guru saat Bolos Kelas

Melihat kondisi yang tak kunjung membaik, keluarga membawa TA ke dokter. 

Kondisinya terus memburuk hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit pada Sabtu (4/10/2025) sore.

TA langsung dirawat di IGD, kemudian dipindahkan ke ruang ICU pada Minggu (5/10/2025) sore. 

Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya cairan di paru-paru dan operasi dilakukan untuk mengeluarkannya.

Sayangnya, kondisi TA justru semakin menurun setelah operasi. 

Setelah sempat sadar beberapa jam, ia kembali kritis dan akhirnya meninggal dunia.

Dalam masa perawatan, TA sempat menceritakan bahwa dirinya dipukul oleh teman sekelasnya di sekolah.

"Pas saya tanyain, sakit karena apa, dia bilang sambil nangis, dipukul bagian perut," kata Dedi.

Baca juga: Siswa SDN 22 Desa Rias Meninggal Dunia usai Jadi Korban Bully, Kepsek dan Guru Terancam Dipecat

Menurut Dedi, anaknya menyebut hanya satu orang pelaku yang diduga melakukan pemukulan. 

Namun, informasi yang berkembang menyebutkan bahwa ada lebih dari satu orang yang terlibat dalam perundungan itu.

"Anak saya bilang, yang mukul satu orang, tapi ada yang bilang ada yang memegang bahkan ada yang bilang anak saya sampai pingsan," ujar Dedi menambahkan.

Sang anak bahkan sempat mengutarakan keinginan untuk pindah sekolah.

"Bapak, saya mau pindah sekolah saja," ujar Dedi mengenang kata-kata putranya.

Hingga saat ini, pihak sekolah belum memberikan penjelasan resmi atas insiden yang terjadi. 

Dedi mengaku telah menghubungi pihak sekolah namun belum mendapat informasi yang jelas.

"Saya tanyain ke pihak sekolah, enggak ada yang tahu. CCTV juga saya belum lihat," ujar Dedi. 

Menanggapi kasus ini, Kasat Reskrim Polres Wonosobo, AKP Arif Kristiawan menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pendalaman.

"Kasus ini masih kami dalami."

"Terkait lokasi kejadian pun kami belum bisa memastikan apakah di lingkungan sekolah atau di tempat lain, karena belum ada saksi dan belum ada rekaman CCTV yang memperlihatkan peristiwa itu," katanya.

Diketahui, perundungan, atau bullying adalah masalah serius yang dapat memengaruhi kehidupan anak dan remaja di sekolah.

Bullying bukan hanya soal fisik, tetapi juga bisa berupa kekerasan verbal, sosial, dan bahkan digital.

Penting bagi semua pihak termasuk siswa untuk memahami dampak negatif perundungan dan bagaimana mencegahnya.

Sehingga lingkungan sekolah menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar.

Baca juga: Viral Siswi SMP Live Bully Temannya, Korban Disuruh Sujud Gegara Cowok, Ibu Nelangsa: Kayak Binatang

Dilansir dari akun Instagram resmi Direktorat Pendidikan SMP Kemendikbud Ristek via Kompas.com, membagikan informasi soal dampak bullying hingga cara mencegahnya.

Berikut informasinya.

Dampak bullying dan cara mencegahnya

1. Rasa rendah diri

Korban bullying merasa tidak berharga dan kehilangan kepercayaan diri.

2. Masalah Kesehatan mental

Bullying bisa menyebabkan stres, kecemasan dan depresi.

3. Penurunan prestasi akademik

Korban seringkali sulit fokus belajar karena merasa takut dan cemas.

4. Keterasingan sosial

Korban bullying bisa merasa kesepian dan dijauhi oleh teman-temannya.

Baca juga: Penjelasan Kepsek soal Guru Bully Siswi SD karena Belum Bayar Buku Rp 120 Ribu: Maaf Ada Khilafnya

Cara mencegah bullying di sekolah dengan berbagai cara berikut ini:

1. Edukasi tentang bullying

2. Pendekatan terpadu

3. Membangun empati dan kesadaran sosial

4. Pengaturan aturan dan sanksi

5. Pengawasan yang lebih ketat di sekolah

6. Dukungan psikologis untuk korban

Pencegahan bullying bukan hanya tugas sekolah.

Tetapi juga tanggung jawab bersama termasuk siswa dan orangtua.

Setiap dari kita memiliki peran penting dalam menciptakan budaya sekolah yang sehat. Di mana semua siswa merasa diterima dan dihargai.

Dengan mengedukasi diri dan orang lain tentang dampak buruk bullying, melaporkan setiap kejadian serta memastikan adanya aturan yang tegas, bisa membantu mengurangi angka bullying di sekolah.

Lebih dari itu, dengan menanamkan rasa empati dan menghargai perbedaan sejak dini, juga bisa membangun gerasi muda yang lebih peduli dan saling mendukung.

Dengan tindakan ini, jadikan sekolah sebagai tempat di mana setiap siswa merasa aman untuk berkembang, berprestasi dan meraih masa depan yag cerah tanpa rasa takut.

Demikian informasi mengenai dampak bullying dan cara mencegah bullying yang perlu diketahui dan diterapkan. Ayo hentikan bullying di sekolah mulai dari sekarang.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved