Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siswa SDN 22 Desa Rias Meninggal Dunia usai Jadi Korban Bully, Kepsek dan Guru Terancam Dipecat

Seorang siswa SDN diduga meninggal dunia setelah jadi korban bully dan dikeroyok teman sekolahnya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
freepik.com
KORBAN BULLY - Ilustrasi bully. Seorang siswa SDN diduga meninggal dunia setelah jadi korban bully dan dikeroyok teman sekolahnya. Korban duduk di bangku kelas V SD Negeri 22 Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang siswa SDN diduga meninggal dunia setelah jadi korban bully dan dikeroyok teman sekolahnya.

Korban adalah siswa berusia 10 tahun.

Ia duduk di bangku kelas V SD Negeri 22 Desa Rias, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Ia dilaporkan meninggal dunia usai mendapatkan perawatan intensif di RSUD Junjung Besaoh. 

Peristiwa ini menjadi perhatian publik setelah pihak keluarga membagikan unggahan di media sosial Facebook.

Dalam unggahan akun bernama Dhony Dinata, tampak foto korban yang terbaring dengan selang medis di mulut dan perban di kepala, lengkap dengan keterangan bahwa sang keponakan meninggal akibat tindakan bullying.

Dhony juga menandai akun media sosial milik Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid, sembari meminta perhatian dan keadilan atas insiden yang menimpa keponakannya.

"Ini keponakan saya, siswa kelas 5 SDN 22 Rias. Menjadi korban bully oleh teman-temannya. Hari ini telah meninggal dunia di RSUD pada pukul 08.12 WIB," tulis Dhony dalam unggahan yang viral tersebut.

Saat dihubungi, Dhony membenarkan informasi tersebut.

Ia menjelaskan bahwa sebelum dilarikan ke rumah sakit, korban sempat mengalami muntah-muntah usai mengaku dikeroyok oleh teman sekolahnya. 

Baca juga: Bikin Siswa Akhiri Hidup, Guru Fisika Ngotot Tak Bully, Ucapannya Bikin Ayah Korban Bergetar Emosi

Korban sempat tinggal di rumah neneknya di kawasan Rawa Bangun, dan di sanalah ia mengungkapkan kejadian yang dialaminya.

Menurut pengakuan korban kepada keluarga, ia dipukul di bagian kepala dan perut.

Kondisinya memburuk, hingga akhirnya dibawa ke rumah sakit pada Jumat (25/7/2025). 

Dokter menemukan adanya pembengkakan di kepala dan luka dalam di lambung.

Korban sempat menjalani operasi pada Sabtu (26/7/2025), namun nyawanya tak tertolong keesokan harinya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved