Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Siasat Mbah Tarman Bisa Nikahi Warga Daerah Lain Bawa Mahar Rp 3 Miliar, Isunya Kini Sudah Cerai

Mbah Tarman menjadi sorotan bagi warga desa perempuan yang pernah ia nikahi tahun 2021 itu, isu beredar bahwa mahar Rp 3 M itu palsu.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
Instagram
MAHAR DISEBUT PALSU - Pernikahan Mbah Tarman berusia 74 tahun dengan gadis muda 24 tahun di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, viral karena mahar Rp3 miliar. Kini sang kakek disebut kabur setelah ketahuan beri cek palsu. 

Fenomena ini sering kali terkait dengan faktor ekonomi, di mana pria yang lebih tua, biasanya sudah mapan secara finansial, menawarkan stabilitas yang diinginkan oleh wanita muda yang mungkin mencari keamanan ekonomi. Di sisi lain, wanita muda yang berasal dari latar belakang ekonomi kurang mampu sering kali merasa tertarik pada pria yang bisa memberi jaminan kehidupan yang lebih baik, sehingga hubungan semacam ini sering terjadi.

Norma Sosial dan Budaya

Dalam budaya patriarkal Indonesia, di mana laki-laki dianggap sebagai pemimpin keluarga dan pencari nafkah utama, pernikahan dengan perbedaan usia besar sering kali dianggap wajar. Dalam pandangan ini, pria yang lebih tua dilihat sebagai figur yang lebih berpengalaman dan mampu memberi perlindungan atau nasihat yang dihargai, sementara wanita muda dianggap cocok untuk menjadi pendamping dan ibu rumah tangga.

Faktor Psikologis dan Perasaan

Secara psikologis, perbedaan usia yang signifikan dalam pernikahan sering kali muncul karena kebutuhan emosional masing-masing pihak. Pria yang lebih tua mungkin merasa kesepian atau membutuhkan pasangan yang dapat merawatnya, sementara wanita muda mungkin tertarik pada pengalaman hidup dan stabilitas yang dimiliki pria yang lebih tua, menciptakan ikatan berdasarkan rasa saling melengkapi.

Praktik Tradisional dan Poligami

Di beberapa daerah di Indonesia, tradisi poligami masih diterima, di mana pria yang lebih tua menikahi wanita muda sebagai istri kedua atau ketiga, yang dianggap wajar dalam konteks budaya dan agama tertentu. Praktik ini seringkali berhubungan dengan status sosial dan kedudukan pria yang dianggap dapat memberi perlindungan lebih baik kepada keluarga baru mereka.

Media dan Pop Culture

Media dan budaya populer sering kali menampilkan hubungan antara pria lebih tua dan wanita muda sebagai sesuatu yang romantis atau ideal, mempengaruhi pandangan masyarakat. Representasi dalam film atau sinetron yang menganggap hubungan seperti ini normal dapat mempengaruhi persepsi publik dan membuat fenomena ini tampak lebih diterima atau bahkan diinginkan dalam beberapa kalangan.

Kesepakatan Bersama

Banyak pernikahan dengan perbedaan usia yang signifikan sebenarnya terbangun atas kesepakatan bersama antara kedua pihak. Jika kedua belah pihak merasa cocok dan saling memenuhi kebutuhan emosional, sosial, atau finansial masing-masing, perbedaan usia bukanlah masalah. Hubungan ini sering kali berfungsi dengan baik karena keduanya merasa saling menghormati dan berkomitmen.

Faktor Agama

Dalam beberapa ajaran agama, pria yang lebih tua sering dipandang sebagai lebih matang secara emosional dan siap memimpin keluarga. Hal ini membuat pernikahan dengan perbedaan usia yang signifikan diterima secara sosial dan religius, di mana pria dianggap lebih mampu untuk melindungi dan membimbing keluarga, sementara wanita muda dianggap sebagai pendamping yang dapat mendukung dalam menjalani hidup berkeluarga.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved