Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pilu Dedi Tinggal di Gubuk, Penghasilan dari Jual Sapu Lidi Rp 3500, Belum Pernah Merasakan Bansos

Dedi tinggal bersama istri dan dua anak laki-lakinyaMereka hidup di sebuah gubuk kecil di halaman rumah orang tuanya.

Editor: Torik Aqua
TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
GUBUK - Penampakan gubuk kecil yang ditinggali oleh satu keluarga di Kampung Sukajadi, Desa Mekarsari, Kecamatan Rancabungur, Kabupaten Bogor, Kamis (9/10/2025). 

Gubuk tersebut juga dilengkapi dengan kamar mandi yang tidak layak, hanya dipisahkan oleh terpal yang seolah menyatu dengan alam di sekitarnya.

Dedi mengungkapkan, mereka telah tinggal di gubuk tersebut sejak 2022.

Sebelumnya, mereka tinggal bersama anggota keluarga lainnya di depan gubuk yang sekarang mereka tempati.

"Tadinya di sini tahun 2018 (rumah orang tua), pindah ke situ (gubuk) tahun 2022," ujar Dedi kepada wartawan, Kamis (9/10/2025).

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Dedi bekerja sebagai buruh serabutan.

Jika tidak ada pekerjaan, ia mengambil pelepah sawit di kebun untuk dijadikan sapu lidi oleh istrinya.

Dalam sehari, Ajeng mampu membuat sekitar 10 ikat sapu lidi yang dijual kepada pengepul seharga Rp 3.500 per ikat.

"Kalau dari bangunan itu Rp 120 ribu sehari, kalau lagi ada (pekerjaan). Kalau lagi gak ada, bikin sapu lidi istri yang ngerjain di rumah, saya yang ngambil (pelepah sawit)," tuturnya.

Dedi mengaku belum pernah menerima bantuan sosial dari pemerintah, hanya memiliki BPJS Kesehatan PBI untuk menutupi biaya kesehatan.

Ia berharap agar ke depannya dapat memiliki tempat tinggal yang layak untuk keluarganya.

Dengan kondisi demikian yang sangat memprihatinkan, Dedi pun berharap pemerintah dapat memberikan perhatian kepada keluarganya.

Terlebih, saat hujan turun gubuk tersebut tak mampu memahan air yang terus menerjang istana kecil mereka.

Anaknya pun selalu ketakutan manakala hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah tersebut hingga harus mengungsi ke rumah orang tuanya yang berjarak lima langkah.

Untuk membangunkan tempat tinggal yang lebih layak atau mengontrak, Dedi mengaku belum sanggup karena pendapatannya sangat tak menentu.

Bahkan, untuk mencukupi kebutuhan di rumah terkadang ia harus mencari bahan untuk membuat sapu lidi di kebun sawit yang akan dikerjakan oleh istrinya.

Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved