Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Korban Konten 'Rp 10 Ribu di Tangan yang Istri Tepat', Suami Malah Mancing saat Anak Sesak Napas

Seorang dokter mengungkap korban konten 'uang Rp 10 ribu di tangan istri yang tepat' Diketahui, konten itu viral di media sosial TikTok

Penulis: Ani Susanti | Editor: Mujib Anwar
TikTok Merliana8 dan ilustrasi uang 10 ribu dari pinterest via TribunTrends
DAMPAK KONTEN TIKTOK - Konten video soal 'uang Rp 10 ribu di tangan istri yang tepat' kini tengah viral di media sosial TikTok. Siapa sangka konten itu memakan korban di dunia nyata. 

Para tokoh publik, termasuk influencer, yang prihatin dengan tren ini bisa menggelar kampanye literasi keuangan di media sosial.

Beberapa hal yang bisa dibahas mencakup cara membuat anggaran, pentingnya menabung, membedakan kebutuhan dan keinginan, menghitung kemampuan bayar sebelum berutang, perencanaan keuangan jangka panjang, dan membuat dana darurat.

Baca juga: Suami Tukar Istri dengan Sapi untuk Dibawa oleh Selingkuhan, Diupacarakan dan Disaksikan Tokoh Adat

Dalam anggaran terkait belanja, misalnya, perlu dirincikan nominal Rp 10.000 bisa untuk membeli bahan pangan apa saja yang bisa diolah menjadi lauk untuk tiga kali makan seluruh anggota keluarga.

Meskipun, dengan nominal tersebut, rasanya sulit mendapatkan bahan pangan dengan jumlah yang cukup untuk seluruh keluarga, terutama jika memiliki anak yang perlu menerima asupan gizi seimbang demi tumbuh kembang yang optimal.

Tidak ada salahnya untuk mengunggah video “Rp 10.000 di tangan istri yang tepat”. Hanya saja, Joko mengimbau agar para pengunggah menambahkan konteks di setiap video.

“Misalnya, biaya bulanannya yang nyata berapa, jumlah orang di rumah berapa, dan lain sebagainya,” ucap Joko.

Dengan demikian, warganet yang melihat konten tersebut lebih memahami situasi dan kondisi keluarga pengunggah konten dan tidak menormalisasikannya.

Baca juga: Direktur Wanita Habis Rp 6,6 Miliar Agar Karyawan Ceraikan Istri dan Berpaling, Habis di Pengadilan


Seperti yang disebutkan sebelumnya, tren ini bisa menimbulkan dampak negatif berupa menormalisasikan memberi uang belanja yang sedikit, termasuk kemiskinan.

“Kadang ada orang-orang atau suami yang menormalisasikan kemiskinan, misalnya, ‘Itu ada pasangan suami istri dengan Rp 10.000 saja bisa hidup, masa kamu enggak bisa?’,” tutur Joko.

Joko tidak menampik bahwa ada suami yang memang memiliki karakter pelit. Mereka bisa semakin menjadi ketika terpapar konten “Rp 10.000 di tangan istri yang tepat”.

“Padahal, mungkin dia (suami) bisa memberikan lebih, tapi dia pelit. ‘Istri bisa hidup dengan Rp 10.000 per hari itu ada contohnya tuh’, ini bisa menjadi senjata si suami untuk malas menaikkan alokasi belanja,” jelasnya. 

Oleh karena itu, penting untuk mengedukasi bahwa konten seperti itu hanya hiburan, bukan merupakan standar pemberian uang belanja.

“Konten tentang Rp 10.000 itu hanya untuk hiburan, karena bagaimana pun, uang Rp 10.000 sekarang tuh dapat apa? Jangan dianggap sebagai sebuah kebenaran karena bisa disalahartikan sama suami yang cenderung mau menang sendiri dan tidak bertanggungjawab,” kata Joko.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved