Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Hasil Autopsi Siswa SMP Grobogan yang Tewas Dianiaya Teman Sekelas Gambarkan Kekejaman Bullying

Hasil autopsi siswa SMP Grobogan yang tewas dianiaya teman sekelasnya menunjukkan sebab meninggal dunia di daerah kepala.

Penulis: Ignatia | Editor: Mujib Anwar
(KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO)
TEWAS DIBULLY - Suasana rumah ABP di Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Grobogan, Jateng, Sabtu (11/10/2025) sore. Siswa SMP dibully oleh teman sekelasnya diduga dipukuli hingga meninggal dunia. 

TRIBUNJATIM.COM - Angga, korban yang diduga terlibat kekerasan fisik pembullyan teman sekelas akhirnya diautopsi oleh pihak keluarga.

Jenazah Angga Bagus Perwira (12), siswa 1 Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, yang diduga jadi korban penganiayaan rekan-rekannya, rampung diautopsi oleh Biddokkes Polda Jateng di RSUD Dr R Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi, Grobogan, Sabtu (11/10/2025) malam.

Hasilnya, ada pengumpalan darah di kepala Angga diduga akibat kekerasan fisik.

"Ada penggumpalan darah di kepala," ujar Paman korban, Suwarlan (45).

Hasil tersebut kemudian menjadi gambaran bahwa peristiwa pembullyan yang terjadi di SMPN 1 Geyer sangat memilukan.

Jasad siswa SMPN 1 Geyer itu kemudian diantarkan ke rumah duka di Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, menggunakan ambulans.

Jenazah Angga akan dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Ledokdawan pada Minggu (12/10/2025) sekitar pukul 09.00.

"Kami masih menunggu orangtua korban yang sedang dalam perjalanan dari Cianjur. Dini hari ini tiba dan akan kami jemput," tutur Suwarlan.

Sementara, Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto, mengatakan, kasus kematian Angga masih didalami.

Penyidik Satreskrim Polres Grobogan masih memeriksa sejumlah saksi, di antaranya teman-teman sekolah korban termasuk para guru SMPN 1 Geyer.

"Masih proses pemeriksaan semua. Saksi yang diperiksa banyak," kata Rizky.

Baca juga: Alasan Aipda Handoko Rekam Napi Peluk Anak dari Balik Jeruji Besi, Beri Pesan Menohok soal Keluarga

Kronologi pembullyan

Sebelumnya diberitakan, Angga, siswa kelas VII SMP Negeri 1 Geyer, tewas usai diduga dianiaya teman-teman sekolahnya, Sabtu (11/10/2025).

Bocah berusia 12 tahun itu dilaporkan sudah dalam kondisi tak bernyawa di dalam ruang kelasnya, VII G.

Paman korban, Suwarlan, mengatakan, keluarga menerima informasi Angga meninggal di sekolah sekitar pukul 11.00.

Suwarlan mendapat informasi keponakannya itu diduga dikeroyok teman sekelasnya saat jam istirahat sekolah.

"Kata teman-teman sekolahnya, diduga korban bullying. Saat itu kejang-kejang dan mau dibawa ke UKS, tapi sudah meninggal dunia," tutur Suwarlan saat ditemui di rumah duka di Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer.

Suasana rumah ABP di Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Grobogan, Jateng, Sabtu (11/10/2025) sore.(KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO)
Suasana rumah ABP di Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Grobogan, Jateng, Sabtu (11/10/2025) sore.(KOMPAS.COM/PUTHUT DWI PUTRANTO NUGROHO) ()

Suasana duka menyelimuti rumah Angga Bagus Perwira (12) di Desa Ledokdawan, Kecamatan Geyer, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu (11/10/2025) sore.

Siswa SMPN 1 Geyer itu dilaporkan tewas saat jam istirahat sekolah usai diduga dianiaya teman-teman sekelasnya.

Rumah kecil berkonstruksi papan itu terus saja didatangi para pelayat.

Tampak beberapa karangan bunga dari Dinas Pendidikan Grobogan terpajang di depan rumah yang berdekatan dengan rel perlintasan kereta api itu.

Di ruangan depan rumah, terlihat beberapa kerabat korban menangis histeris.

Mereka tak menyangka bocah yang dikenal energik itu meninggal dunia secepat itu.

Selama ini, korban tinggal dengan kakeknya di Dusun Muneng, Desa Ledokdawan. Sementara orangtua korban beserta adiknya menetap di Cianjur, Jawa Barat.

Baca juga: Sosok Ustaz Yusuf Mansur, Janjikan Doa Khusus Jika Donasi Hingga Rp 20 Juta saat sedang Live

Kakek korban, Pujiyo (50), menuturkan, cucunya itu merupakan anak yang berkepribadian baik.

Sebelum meninggal, Angga acap kali mengeluh kepada keluarganya lantaran menjadi korban bullying teman-temannya.

Bahkan, akibat perundungan verbal dan fisik yang dialaminya itu membuat Angga takut untuk bersekolah.

"Pernah sakit juga di kepala karena dipukuli dan tidak masuk sekolah. Kami akhirnya datangi sekolah dan melaporkannya. Angga pun kemudian mau masuk sekolah meski tetap dihina dan dianiaya. Dia itu anak penurut dan enggak aneh-aneh. Hobinya sepakbola dan ikut ekstra kulikuler," tutur Pujiyo.

Pujiyo mengaku sangat terpukul dengan kepergian cucunya itu.

Baca juga: Walikota Diminta Tangani Ari yang Blokir Jalan Warga, Pihak Pemerintah Mulai Gerak: Dalam 7 Hari

Beberapa kali ia pun tak kuasa menahan tangis ketika mengenang keseharian Angga.

Pujiyo sendiri menyayangkan tidak adanya pengawasan dari pihak sekolah hingga bullying yang menimpa cucunya itu bisa kembali terulang.

"Harusnya diawasi kan udah kejadian. Kasihan mas, anaknya pendiam. Orangtuanya kalau pulang hanya pas Lebaran. Malam ini orangtuanya perjalanan pulang tapi justru bertemu Angga sudah meninggal," tangis Pujiyo.

Disampaikan Pujiyo, keluarga menerima informasi perihal kematian Angga pada Sabtu siang dari pihak sekolah. 

Berdasarkan keterangan teman-teman sekolahnya, Angga dilaporkan meninggal dunia sekitar pukul 11.00 WIB usai diduga dianiaya teman-teman sekelasnya.

Ilustrasi Bully - Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kediri tengah menangani kasus dugaan bullying di sebuah SMP di Kabupaten Kediri yang belakangan ramai dibicarakan, Kamis (26/10/2023).
Ilustrasi Bully - Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kediri tengah menangani kasus dugaan bullying di sebuah SMP di Kabupaten Kediri yang belakangan ramai dibicarakan, Kamis (26/10/2023). (Freepik via TribunKaltara)

Ada juga yang menyebut Angga meninggal dunia lantaran sengaja dijatuhkan dari tangga.

Karenanya, untuk mengetahui penyebab pasti kematian ABP, keluarga menghendaki dilakukan otopsi.

"Kami melihat jenazah Angga di puskesmas sebelum dilarikan ke RSUD Dr. R. Soedjati Soemodiardjo, Purwodadi untuk diotopsi atas permintaan kami. Info yang kami terima dia di-bully, sampai kejang-kejang dan meninggal di ruang kelas," tutur Pujiyo.

Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Rizky Ari Budianto mengatakan, kasus kematian Angga yang diduga korban bullying teman-teman sekolahnya masih didalami. 

Penyidik Satuan Reskrim Polres Grobogan masih memeriksa sejumlah saksi, di antaranya teman-teman sekolah korban termasuk para guru SMPN 1 Geyer.

Baca juga: Bangun, Keluar Asap, Ucil Ceritakan Detik-detik KM Anugerah Indah 18 Terbakar, Ada 2 Kali Ledakan

"Masih proses pemeriksaan semua. Saksi yang diperiksa banyak," kata Rizky.

Selain itu, saat ini Sat Reskrim Polres Grobogan juga menggandeng Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Jateng untuk mengotopsi jenazah korban.

Langkah ini dilakukan untuk menindaklanjuti permintaan keluarga korban sekaligus mengetahui penyebab pasti kematian korban.

"Kami masih koordinasi dan masih menunggu. Otopsi malam ini," kata Rizky saat dihubungi melalui ponsel, Sabtu malam.

Berita viral lainnya

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved