Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Kepsek SMAN 1 Cimarga yang Tampar Murid Merokok Dapat Hadiah Umrah Gratis, Berserah saat Masa Sulit

Kini kasus berakhir damai, Dini Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga mendapat hadiah berupa umrah gratis.

Tribun Banten/Misbahudin
DAPAT HADIAH UMROH - Orang tua siswa dan Kepsek SMA Negeri 1 Cimarga, Kabupaten Lebak kini sudah berdamai atau islah. Dini mendapat hadiah berupa umrah gratis usai dirinya viral. Hadiah yang diberikan kepada Dini berasal dari Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Shafa, Depok, Jawa Barat, Jumat (17/10/2025). 

TRIBUNJATIM.COM - Nama Dini Fitria ramai diperbincangkan di linimasa usai aksinya menampar murid yang kedapatan merokok.

Dini merupakan Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Lebak, Banten.

Atas aksinya, jabatan Dini sempat terancam bahkan dilaporkan orangtua murid ke polisi.

Kini kasus berakhir damai, Dinipun mendapat hadiah berupa umrah gratis.

Hadiah yang diberikan kepada Dini berasal dari Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Shafa, Depok, Jawa Barat.

Kabar mengenai pemberian hadiah tersebut beredar luas di media sosial melalui unggahan berupa flyer dan video.

Dini membenarkan informasi itu.

Ia mengatakan telah mendapat kabar langsung dari pimpinan Ponpes Daarul Shafa, Ahmad Rifky, atau yang lebih dikenal sebagai Ustaz Lancip.

"Iya, sudah dikirim (informasi umrah gratis). Rencananya beliau, Pak Ustadz Lancip, mau berkunjung ke rumah saya hari Ahad (Minggu)," kata Dini kepada Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Jumat (17/10/2025).

Baca juga: Siswa Keluarkan Diri dari Sekolah Imbas Ortu Kurang Bayar Rp 100 Ribu, Kepsek: Memang Tidak Boleh

Bersyukur atas Dukungan dan Keajaiban

Menurut Dini, tawaran umrah tersebut menjadi bentuk dukungan dan simpati yang ia terima setelah peristiwa viral di SMAN 1 Cimarga beberapa waktu lalu.

Ia pun bersyukur atas perhatian yang datang dari banyak pihak.

"Alhamdulillah. Saat saya difitnah itu, tak banyak yang bisa saya lakukan. Saya tidak bermedsos juga, tapi saya yakin, orang yang dizalimi doanya akan dikabulkan Allah," ujarnya.

Dini menuturkan, selama menghadapi masa sulit tersebut, dirinya hanya bisa berdoa dan berserah diri.

Ia menyebut berbagai dukungan yang datang sebagai jawaban atas doanya.

"Saat itu, saya hanya meminta keajaiban untuk menepis segala fitnah. Alhamdulillah, pertolongan Allah datang dari segala penjuru," kata Dini.

Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria, saat proses perdamaian dengan orang tua murid di SMAN 1 Cimarga, Kamis (16/10/2025).
Kepala Sekolah SMAN 1 Cimarga, Dini Pitria, saat proses perdamaian dengan orang tua murid di SMAN 1 Cimarga, Kamis (16/10/2025). (KOMPAS.COM/ACEP NAZMUDIN)

Kasus Selesai Damai, Pemkab Beri Pendampingan Psikologis

Sebelumnya, nama Dini Pitria menjadi sorotan publik setelah diduga menampar seorang siswa SMAN 1 Cimarga yang kedapatan merokok.

Kasus itu sempat dilaporkan oleh orangtua siswa ke pihak kepolisian.

Namun, perkara tersebut akhirnya diselesaikan secara damai setelah kedua belah pihak sepakat berdamai dan laporan polisi dicabut.

Pemerintah Provinsi Banten sempat menonaktifkan Dini dari jabatannya, sebelum akhirnya mengaktifkannya kembali.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lebak memastikan akan memberikan pendampingan psikologis kepada Dini dan seluruh siswa SMAN 1 Cimarga.

Sekretaris Daerah (Sekda) Lebak, Budi Santoso, menjelaskan, langkah ini diambil untuk memulihkan kondisi psikologis warga sekolah yang sempat mendapat tekanan dan perundungan di media sosial usai kasus tersebut mencuat.

Baca juga: Kepsek Rendahkan Guru PPPK, Balasan Pak Joko Disoraki Siswa: Katanya Saya Baru Seumur Jagung

“Atas peristiwa ini, nanti ibu kepala sekolah dan siswa terkait akan dibawa ke RSUD Adjidarmo untuk konsultasi dan pendampingan mental bersama psikolog,” ujar Budi saat menghadiri pertemuan penyelesaian kasus di SMAN 1 Cimarga, Kamis (16/10/2025).

Selain itu, Pemkab Lebak juga menyiapkan tim psikolog untuk mendatangi sekolah dan memberikan pendampingan kepada ratusan siswa lainnya.

“Banyak komentar di media sosial yang seolah-olah mem-blacklist 630 siswa di perguruan tinggi atau perusahaan. Karena itu, kami sediakan pendampingan dan pemulihan mental bagi mereka,” kata Budi.

Ia berharap semua pihak, termasuk media massa, turut membantu menciptakan situasi yang kondusif agar proses belajar mengajar dapat kembali berjalan normal.

“Persoalan ini sudah selesai. Jadi kami harap semua pihak bisa menyampaikan informasi yang benar kepada masyarakat,” ujarnya.

Gubernur Banten Andra Soni mempertemukan Kepala SMAN 1 Cimarga dengan siswa yang ditampar karena merokok difasilitasi Gubernur Banten Andra Soni di ruang kerjanya, Rabu (15/10/2025).
Gubernur Banten Andra Soni mempertemukan Kepala SMAN 1 Cimarga dengan siswa yang ditampar karena merokok difasilitasi Gubernur Banten Andra Soni di ruang kerjanya, Rabu (15/10/2025). (KOMPAS.COM/RASYID RIDHO)

Pesan Gubernur

Gubernur Banten Andra Soni mengingatkan para guru untuk tetap berani menegur murid yang berbuat salah dan tidak takut menghadapi risiko dilaporkan ke aparat hukum.

"Jadi ini pelajaran buat semua guru kita. Jangan sampai kejadian begini takut negur murid, nanti dilaporin ke polisi," kata Andra kepada wartawan di Serang, Rabu (15/10/2025), dikutip dari Kompas.com.

Andra menilai, kasus yang dialami Kepala SMAN 1 Cimarga, Dini Pitri, harus menjadi pembelajaran bagi seluruh tenaga pendidik di Banten.

Ia menegaskan, tindakan tegas dari guru terhadap murid yang melanggar aturan merupakan bagian dari proses mendidik.

Baca juga: Pengganti Kepsek SMAN 1 Cimarga Sudah Ditunjuk, Dini Fitria Ikhlas Kasus Berakhir Damai: Ibu Maafkan

Menurut Andra, tindakan Dini yang sempat menegur keras muridnya dilakukan karena rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap siswa.

"Bu Dini mengakui ada terselip emosi, tapi bukan emosi untuk mencederai. Itu bentuk niat baik guru kepada murid. Masa iya ada murid merokok tidak ditegur? Sekolah bukan tempat merokok. Bukan hanya siswa, guru pun tidak boleh merokok," ujarnya.

Andra berharap kasus seperti ini tidak membuat para guru takut bersikap tegas terhadap siswa yang melakukan pelanggaran.

Sebaliknya, ia meminta agar seluruh pihak di lingkungan sekolah mendukung upaya menjaga kedisiplinan.

Ia juga memastikan Dini Pitri akan kembali bertugas sebagai kepala sekolah setelah sebelumnya dinonaktifkan sementara untuk menormalkan suasana belajar di SMAN 1 Cimarga.

"Keputusan Disdik (menonaktifkan Dini Pitria) agar semua kembali normal dalam proses pembelajaran. Sifatnya bukan hukuman atau pemberhentian, hanya penonaktifan sementara," kata Andra.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved