Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Sosok Zubaedah Bisa Bangun Sekolah Gratis Meski Tak Lulus SD, Aset dari Bisnis UMKM Miliaran Rupiah

Inilah kisah sukses Zubaedah atau Mak Edah (50) yang bisa bangun sekolah gratis meski dulu tak lulus SD.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
KISAH UMKM SUKSES - Zubaedah atau Mak Edah (50) ketika menunjuk produk UMKM-nya di Kelompok Wanita Tani (KWT) Kenanga di Desa Tanjung, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Rabu (29/10/2025). Dulu tak lulus SD, Zubaedah kini bisa bangun sekolah gratis. 

Ia kerap melakukan siaran langsung di marketplace Shopee.

Tas berbahan sintetis dengan sentuhan khas lokal, seperti anyaman, mendong, hingga kulit buaya sintetis, dijual dengan harga antara Rp 70.000 hingga Rp 150.000 per item.

Menariknya, produk dengan merek Hirakiya itu kini memiliki pelanggan tetap di sejumlah negara Amerika Latin seperti Argentina, Brasil, Kolombia, Peru, dan Meksiko.

"Sejak kuliah sudah usaha. Ini brand ketujuh saya berwirausaha baru sukses. Pertama sampai keenam gagal. Sekarang digitalisasi mutlak penting. Dulu kita buka saat Covid, awareness bagus. Apalagi tas wanita jadi salah satu kategori laris. Ekosistem penting, Shopee memiliki ekosistem hulu ke hilir, mulai dari pengiriman, perbankan, memudahkan transaksi, sangat membantu pelaku UMKM naik kelas," kata Triani di kantornya, Rabu (22/10/2025), melansir dari Kompas.com.

Baca juga: Kisah Sukses Eks TKI di Lamongan Budidaya Durian, Patahkan Mitos Tak Bisa Ditanam di Dataran Rendah

Sejak bekerja sama dengan marketplace Shopee, omzet produksinya naik hingga 1.300 persen.

Tas Hirakiya bahkan berhasil masuk delapan besar ajang "Shopee UMKM Naik Kelas 2026" dari 1.300 peserta di seluruh Indonesia.

"Alhamdulillah kemarin ikut kompetisi Jagoan UMKM dan masuk delapan besar. Meski tak juara, kami optimis. Bisa dipandang nasional bahkan global, toko kami sudah ada di Malaysia, Singapura, dan Filipina. Membuka mata kami bahwa segala sesuatu ada prosesnya," ujar Triani.

Sebelum sukses menjual tas secara online, Triani sempat enam kali gagal berbisnis.

Ia pernah mencoba usaha ikan gurame dan fesyen muslim, namun keduanya kandas.

"Saya pernah bisnis ikan gurame Tasik dan lainnya gagal total. Saya lihat market luas di tas wanita. Fashion muslim pernah, banyak tantangan di permodalan. Harus banyak stok barang. Di sini kita bisa efisiensi katalog per artikel. Untuk perusahaan kami sekitar 15 orang produksi, di Cimuncang dan Sukaratu. Kami kontrak tim, mereka tidak terima order dari brand lain. Karyawan awalnya satu orang khusus administrasi, sekarang sudah ada tim administrasi, produksi, hingga marketing," ujarnya.

Triani mengaku bangga karena pelaku UMKM Tasikmalaya kini mampu bersaing dengan produk luar negeri.

"Kita bangga sebagai pengusaha UMKM di Tasikmalaya bisa ikut kompetisi nasional dan internasional, lalu bisa mengembangkan usaha. Meski di daerah, kita tetap bisa percaya diri dalam usaha. Saya sudah terbiasa berwirausaha sejak kecil dan memang belajar bisnis di sekolah," tutur Triani.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved