Berita Viral
Imbas Uang Dapur MBG Rp 1 Miliar Lenyap Akibat Tertipu Chat Palsu, 53 Pekerja Kehilangan Penghasilan
Para pekerja terpaksa dirumahkan. Atasan Meli menyebut operasional SPPG dihentikan sementara selama tiga bulan untuk pemulihan keuangan.
"Mudah-mudahan cepat selesai karena kegiatan ini membantu ekonomi warga," harap Meli.
Di tengah dapur yang kini sunyi, Meli dan teman-temannya menunggu kabar baik.
Bukan hanya tentang dana yang kembali, melainkan juga tentang harapan yang bisa hidup lagi bersama api di tungku dapur.
Pemilik SPPG Minta Maaf
Mitra Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, mengatakan, para pekerja yang sehari-hari menyiapkan menu makanan bergizi kini tidak memiliki kegiatan.
Sedikitnya, 53 pekerja terpaksa dirumahkan sementara dan dapur SPPG berhenti beroperasi sejak insiden tersebut.
"Pegawai yang biasanya semangat bekerja setiap hari, kini tidak bisa kerja karena musibah ini. Buat penerima manfaat juga, kami memohon maaf, saya pribadi merasa sedih," tuturnya.
SPPG Pangauban sebelumnya baru beroperasi selama 10 hari, mendistribusikan makanan bergizi untuk sekitar 3.500 penerima manfaat, mulai dari siswa SD hingga SMA/SMK di wilayah Batujajar dan sekitarnya.
Hendrik menuturkan, pihaknya sudah melaporkan kasus ini ke Badan Gizi Nasional (BGN) dan mendapat arahan untuk melanjutkan pelaporan ke Bareskrim Polri.
"Sudah lapor juga ke BGN dan hari ini saya masih di Bareskrim Polri. Mudah-mudahan bisa segera ada solusi buat permasalahan ini," tuturnya.
Kronologi
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dikelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Pangauban di Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, terpaksa dihentikan total.
Hal ini disebabkan hilangnya dana operasional sebesar Rp 1 miliar dari rekening lembaga, yang diduga penipuan digital melalui manipulasi data perbankan.
Saldo yang raib tersebut sebelumnya dialokasikan untuk kebutuhan dapur MBG, program unggulan pemerintah dalam penanganan gizi anak sekolah.
Kini, dapur SPPG Pangauban tidak dapat beroperasi karena tidak memiliki dana untuk membeli bahan baku makanan.
“Benar kejadiannya seperti itu. Jadi kami tidak bisa beroperasi karena dana yang ada terkuras oleh penipu. Jelas ini kelalaian dari Kepala SPPG,” ungkap Pemilik SPPG Pangauban, Hendrik Irawan, saat dikonfirmasi pada Senin (3/11/2025).
Kejadian ini bermula ketika Kepala SPPG Pangauban yang berinisial MC menerima notifikasi dari sistem BNI Direct yang meminta penggantian kata sandi pada Kamis (31/10/2025).
| Hati-hati Jika Diminta KTP dan Difoto Satpam saat Masuk Gedung, Dukcapil: itu Data Pribadi |
|
|---|
| Daftar 40 Nama Tokoh yang Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional, ada Marsinah, Soeharto Hingga Gus Dur |
|
|---|
| Nasib Aziza Siswi SD Selalu Bawa Pulang MBG Kini Dapat Sembako, Pekerjaan Ibu Jual Sapu Lidi Rp2.000 |
|
|---|
| Penghasilan Melda Safitri Pasca Dicerai Suami PPPK Tembus Rp233 Juta, Live Jual Baju Dapat Rp93 Juta |
|
|---|
| Siasat OB Paksa Kenalan ke Kantor Sambil Rekam Asusila, Kini Peras Korban Demi Beli Ponsel |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Ilustrasi-MBG-yang-berada-di-ompreng-Nasib-pekerja-dapur-MBG.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.