Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Pantas Asri Dapat Ganti Rugi Tol Rp 1,4 M Tapi Dibagi ke 23 Keponakan, Tak Punya Anak dan Keluarga

Seorang warga mendapat ganti rugi proyek tol Rp 1 miliar lebih tapi dibagi ke 23 keponakannya.

Penulis: Ani Susanti | Editor: Ani Susanti
TribunJogja/ Yuwantoro Winduajie
GANTI RUGI TOL - Sebanyak 23 ahli waris dari satu keluarga kompak mendatangi Balai Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, untuk menerima uang ganti rugi (UGR) proyek Tol Jogja-Bawen pada Rabu (6/11/2025). Mereka adalah keponakan warga bernama Asri Yati yang mendapat ganti rugi Rp 1,4 miliar. 
Ringkasan Berita:

TRIBUNJATIM.COM - Seorang warga mendapat ganti rugi proyek tol Rp 1 miliar lebih tapi dibagi ke 23 keponakannya.

Alasan di balik hal itu pun terungkap.

Diketahui, penerima ganti rugi tol Rp 1,4 miliar itu bernama Asri Yati.

Ia mendapat Uang Ganti Rugi (UGR) proyek Tol Jogja-Bawen.

Baca juga: Sulton Bangun Pondok Pesantren setelah Dapat Ganti Rugi Tol Rp 2 M, Tak Jadi Beli Sawah

Melansir dari TribunJateng, uang Rp 1,4 miliar itu dibagi ke 23 orang keponakan Asri Yati.

Asri Yati sendiri sudah meninggal dunia.

23 keponakan Asri Yati dinyatakan sebagai ahli waris yang sah setelah melalui proses verifikasi selama tiga tahun.

Setelah proses panjang itu mereka yang tinggal di Jakarta, Lampung, Tangerang, Klaten hingga Magelang akhirnya mendatangi Balai Desa Candiretno, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang pada Rabu (5/11/2025).

Penyerahan UGR memang tidak boleh diwakilkan hingga mereka harus datang jauh-jauh ke Magelang.

Tanah warisan Asri Yati berada di Karangtalun, Kecamatan Ngluwar, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah seluas 1.565 meter persegi.

Menurut Asih Purnamasari (32), salah satu ahli waris yang ditunjuk sebagai juru bicara keluarga, tanah tersebut merupakan peninggalan dari almarhum Joyo Sudarmo yang kemudian diwariskan kepada anaknya, Asri Yati. 

Namun, karena Asri Yati meninggal dunia tanpa memiliki keturunan, hak atas tanah itu pun kembali kepada seluruh ahli waris keluarga besar.

“Ini kebetulan ahli waris itu dari simbah, atas nama Joyo Sudarmo. Ya, terus kemudian diberikan ke anak atas nama Asri Yati." 

"Kemudian Asri Yati itu meninggal. Dia tidak punya anak dan tidak berkeluarga. Sehingga ketika terkena tol ini semua kembali ke ahli waris,” kata Asih, Rabu (5/11/2025).

Ia menyebut, perjuangan keluarganya untuk bisa mencairkan UGR tersebut tidak mudah. 

Prosesnya memakan waktu hampir tiga tahun karena harus melewati beberapa kali revisi data. 

Baca juga: Meski Belum Dapat Ganti Rugi Tol Semasa Hidup, Mat Solar Umrahkan Guru Ngaji hingga Sumbang Ambulans

“Tidak hanya satu dua tahun ya. Karena revisi data terus, itu kurang lebih hampir ada tiga tahun untuk perjuangan yang sangat luar biasa sampai detik hari ini,” ujarnya.

Setelah dana cair, seluruh ahli waris sudah sepakat untuk membaginya secara bersama. 

“Iya berarti 23 orang,” kata Asih.

Kejar Target Proyek Pembangunan Tol Jogja Bawen

Proyek pembangunan Jalan Tol Jogja (Yogyakarta)-Bawen terus dikebut untuk mengejar target operasional sebagian ruasnya pada akhir 2025. 

Satu di antara titik krusial berada di Exit Tol Bawen, Bawen, Kabupaten Semarang yang mana masuk dalam pekerjaan seksi 6.

Pemasangan girder yang berada di sekitar jalur masuk atau keluar tol telah selesai dilakukan.

Pada Sabtu (27/9/2025) sore, struktur girder telah berdiri kokoh di atas pilar-pilar beton di tepi Jalan Raya Semarang-Solo.

Tampak sejumlah pekerja yang beraktivitas baik di atas girder maupun di area bawah proyek.

Alat berat seperti crane juga turut membantu proses pemindahan dan penempatan balok-balok besar tersebut.

 

Pihak PT Jasamarga Jogja Bawen (JJB) di media sosialnya menyampaikan bahwa pemasangan girder merupakan bagian dari pekerjaan penting yang masuk ke dalam rangkaian proyek Jogja-Bawen seksi 6.

Pekerjaan erection girder dilakukan di area P1, P2 dan P3.

“Pekerjaan ini dilaksanakan selama enam hari untuk Jalan Nasional Bawen-Salatiga, mulai tanggal 20-26 September 2025, pukul 22.00 WIB sampai 04.00 WIB. 

Selama periode pekerjaan berlangsung, pihak Kepolisian melakukan pengaturan lalu lintas di sekitar lokasi pekerjaan, guna memastikan kelancaran arus kendaraan sekaligus menjaga keselamatan pengguna jalan,” tulis PT JJB.

PT Adhi Karya selaku kontraktor pelaksana menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan yang timbul akibat proses pembangunan itu.

Namun demikian, pekerjaan belum sepenuhnya rampung. 

Dalam waktu dekat, jembatan layang yang akan membentang langsung di atas Jalan Raya Semarang-Solo dijadwalkan untuk dipasang.

Pemasangan itu nantinya menggunakan alat berat girder launcher berwarna biru.

Tampak girder launcher tersebut sudah terlihat di atas satu sisi konstruksi yang telah terpasang.

Alat tersebut juga memanjang menyeberang sebagian atas jalur Semarang-Solo.

Proyek jalan tol sepanjang 75,12 kilometer itu termasuk Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan target penyelesaian Seksi 6 pada Desember 2025. 

Jika selesai, tol tersebut akan meningkatkan konektivitas antara Yogyakarta dan Jawa Tengah, mempercepat mobilitas, serta mendorong sektor pariwisata dan ekonomi lokal.

Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved