Berita Viral
Terakhir Kali Risma Pamit Ngaji Tapi Tak Bawa HP, Ibu Panik Anaknya Itu Hilang Sudah Seminggu
Linda kehilangan anaknya bernama Risma yang terakhir kali pamit akan mengaji, tetapi tak pernah lagi kembali.
Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Ringkasan Berita:
- Seorang guru kehilangan anaknya sudah seminggu, ia tetap khawatir meski anak sudah berusia 20 tahun ke atas
- Terakhir pamit ke keluarganya adalah pergi mengaji, lalu Risma tak pernah kembali
- Polisi kesulitan melacak Risma karena ia tak membawa ponsel
TRIBUNJATIM.COM - Pamit mengaji, Renanda Maharani Kharisma Wardhana (20) tak pernah kembali setelah itu.
Keberadaan Renanda Maharani Kharisma Wardhana (20), warga Kelurahan Tawangrejo, Kota Madiun, Jawa Timur, masih misterius.
Putri semata wayang dari guru PAUD Linda Purwati (45) itu hilang sejak Senin (3/11/2025) dan belum diketahui keberadaannya.
Tak bawa HP
Polisi akan mengecek handphone milik korban yang ditinggal di rumah orangtuanya.
Pengecekan itu dilakukan agar polisi mendapatkan petunjuk mencari keberadaan korban yang sudah menghilang satu minggu lebih.
“Kami akan cek handphone milik korban. Namun kami harus izin dulu kepada orangtuanya,” ujar Kanit Reskrim Polsek Kartoharjo, AKP Satrio Teguh Pranowo, Rabu (12/11/2025), dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Kamis (13/11/2025).
Satrio mengatakan, polisi belum bisa memastikan perempuan yang akrab disapa Risma itu menjadi korban penculikan atau sebaliknya.
Terlebih, korban saat ini sudah berusia 20 tahun atau sudah dewasa.
Baca juga: Istri Pegawai Pajak yang Jadi Korban Pembunuhan Baru 3 Bulan Pindah ke Manokwari dari Blitar
Namun, polisi mengkhawatirkan kondisi korban yang kemungkinan depresinya kambuh. Ia juga mengkhawatirkan korban ditemukan orang yang tidak tepat saat meninggalkan rumahnya.
Menurut Satrio, polisi beberapa kali mendapatkan informasi keberadaan korban. Namun, setelah dicek di lokasi ternyata perempuan yang ditemukan bukan korban yang sudah menghilang sejak sepekan lebih.
“Tadi kami dapat info korban berada di depan rumah sakit. Setelah kami cek memang persis wajahnya. Tetapi ternyata sosok itu bukan korban,” jelas Satrio.
Baca juga: Pecatan Satpam Jadi Maling Motor, Ngaku untuk Kebutuhan Hidup, Pernah Gelapkan Uang Rp300 juta
Sulit dilacak polisi
Kendati demikian, polisi tetap melakukan pencarian terhadap korban dengan menghubungi teman dan komunitas yang sering didatangi korban.
Selain itu, polisi sudah menyebarkan foto dan data korban ke berbagai lokasi dan polsek.
Ia menambahkan, bila korban membawa alat komunikasi seperti smartphone, maka polisi akan mudah melacaknya.
Namun saat meninggalkan rumah, korban tidak membawa alat komunikasi apa pun.
“Korban hanya naik sepeda listrik terus meninggalkan rumah. Korban tidak membawa HP. Kalau bawa HP tentu kami mudah mengetahui keberadaannya,” demikian Satrio.
Baca juga: Hanya Butuh 13 Detik, Tiga Maling Bersarung Curi 2 Motor di Masjid Bangkalan Madura
Pamit ngaji
Diberitakan sebelumya, Linda Purwati (45), warga Kelurahan Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, tak menyangka anaknya semata wayang bakal menghilang. Pasalnya, saat pergi meninggalkan rumah, Renanda Maharani Kharisma Wardhana (20) hanya berpamitan kepada orangtuanya untuk mengaji, Senin (3/11/2025) pagi.
"Pagi itu Risma pamit mengaji di Jalan Trengguli Kota Madiun.
Dia naik sepeda listrik.
Tetapi hingga siang hari Risma tak kunjung pulang," kata Linda.
Linda yang kesehariannya mengajar sebagai guru di salah satu PAUD Tawangrejo awalnya tak yakin anaknya akan hilang. Terlebih, Linda sudah berpesan agar Risma mengikuti kegiatan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) yang tak jauh dari rumahnya usai mengaji.
Baca juga: Siasat Wanita Bantul Bisa Bikin Koperasi Cairkan Rp 900 Juta, Bermodal Pesan Online di Facebook
Namun, Risma yang tak datang hingga siang hari, membuat Linda mulai gusar.
Ia mencoba mendatangi tempat mengaji anaknya.
Di lokasi itu, anak guru tempat mengaji mengaku melihat Risma.
Namun korban langsung pulang lantaran kegiatan mengaji libur.
Tak berhenti di situ, selama sepekan terakhir, Linda sudah berkelling ke berbagai tempat untuk mencari keberadaan anaknya. Ia pun sudah menghubungi sanak keluarganya yang tinggal di luar kota.
“Sebenarnya kami sudah berusaha mencari ke mana-mana mulai dari tempat mengaji, ke rumah teman, dan saudara yang berada di luar Madiun. Tetapi sampai sekarang belum ketemu juga,” ujar Linda dengan mata berkaca-kaca.
Ciri ciri orang depresi
Jika polisi menduga ada kemungkinan Risma mengalami depresi, sebenarnya ada tanda-tanda khusus dari orang depresi.
Tak semua gelagat sama dan patut disebut sebagai depresi.
Jika ada salah satu dari gelagat ini dialami oleh Risma, maka kuat kemungkinan dugaan depresi itu benar.
Orang yang mengalami depresi biasanya menunjukkan berbagai ciri khas yang mencakup perubahan pada aspek emosional, kognitif, fisik, dan perilaku.
Secara emosional, mereka cenderung merasakan kesedihan yang mendalam dan berkepanjangan, merasa hampa, putus asa, atau tidak berharga.
Perasaan bersalah yang berlebihan atau penurunan harga diri juga umum terjadi.
Baca juga: TKW Indramayu Lusita Depresi, 9 Tahun Kerja di Singapura Hanya Digaji Majikan Rp12 Juta
Dalam aspek kognitif, penderita depresi sering kali sulit berkonsentrasi, mudah lupa, dan mengalami penurunan kemampuan dalam mengambil keputusan.
Pikiran negatif tentang diri sendiri, dunia, dan masa depan mendominasi, bahkan bisa muncul keinginan untuk mengakhiri hidup.
Secara fisik, depresi dapat menimbulkan gejala seperti gangguan tidur (insomnia atau tidur berlebihan), perubahan nafsu makan (menurun atau meningkat drastis), kelelahan terus-menerus, serta keluhan psikosomatis seperti sakit kepala, nyeri otot, atau gangguan pencernaan tanpa sebab medis yang jelas.
Dari sisi perilaku, orang yang depresi sering menarik diri dari lingkungan sosial, kehilangan minat terhadap kegiatan yang sebelumnya disukai, dan tampak kurang bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari.
Selain itu, ekspresi wajah penderita depresi biasanya datar atau murung, nada bicara pelan, dan gerak tubuh tampak lamban.
Mereka mungkin juga menunjukkan penurunan produktivitas kerja atau prestasi belajar.
Penting untuk dipahami bahwa depresi bukan sekadar “sedih biasa”, melainkan gangguan psikologis yang kompleks dan membutuhkan penanganan profesional.
Jika seseorang menunjukkan beberapa gejala tersebut selama lebih dari dua minggu dan mengganggu fungsi hidupnya, besar kemungkinan ia sedang mengalami depresi dan memerlukan bantuan dari psikolog atau psikiater.
Berita viral lainnya
Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com
Pamit mengaji
Renanda Maharani Kharisma Wardhana
Kelurahan Tawangrejo
guru PAUD
Kanit Reskrim Polsek Kartoharjo
Multiangle
meaningful
berita viral
TribunJatim.com
| Siasat Wanita Bantul Bisa Bikin Koperasi Cairkan Rp 900 Juta, Bermodal Pesan Online di Facebook |
|
|---|
| Fakta di Balik Suara Tangisan Tukang Tambal Ban saat Ngaji yang Bikin Warga Kaget, Camat: Kebablasan |
|
|---|
| Ramai Kritik, Ada Maksudnya Atap Bandara Jember Berwarna Pink, Warna Tertentu Harus Dihindari |
|
|---|
| Cara Culas Kades Cs Tilap Dana Desa Rp 577 Juta, Mark Up Harga Belanja hingga Buat LPJ Fiktif |
|
|---|
| Tangis Tukang Tambal Ban saat Baca Al-Quran Masuk Pengeras Suara Masjid, Sempat Bikin Kaget Warga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Linda-seorang-guru-PAUD-kehilangan-anaknya-yang-mendadak-tak-ada.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.