Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Guru SD Banting Nasi Kotak Acara Sosialiasi Bullying sampai Berserakan, Picu Protes Wali Murid

Seorang guru SD Negeri 021 Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau membanting sejumlah nasi kotak hingga berserakan.

Dok. Tribun Pekanbaru
WALI MURID PROTES - Kepala Desa Tarai Bangun, Andra Maistar datang menemui pengunjuk rasa SD Negeri Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kampar. Ratusan orangtua bersama anak-anak mereka menggelar aksi protes di halaman sekolah pada Rabu (12/11/2025). 

Kegiatan tersebut mendatangkan pembicara dari Polres Kampar dan Kejaksaan Negeri Kampar untuk memberikan edukasi tentang pencegahan kekerasan di lingkungan sekolah.

"Itu kebetulan hari pertama dan akan berlanjut. SD 021 itu hanya sampel di Kecamatan Tambang. Di kecamatan lain, satu sekolah juga," jelasnya. 

Namun, perbuatan Yon Hendri justru menimbulkan kemarahan para orangtua siswa.

Ratusan orangtua bersama anak-anak mereka menggelar aksi protes di halaman sekolah pada Rabu (12/11/2025).

Aksi itu berlangsung damai, dipantau langsung oleh Kapolsek Tambang, AKP Aulia Rahman, serta Kepala Desa Tarai Bangun, Andra Maistar.

Dalam aksi tersebut, orangtua murid menuntut agar guru yang bersangkutan diberi sanksi tegas.

Mereka juga menyampaikan berbagai keluhan lain terkait pengelolaan sekolah.

Kepala Dinas Disdikpora, perwakilan pemerintah desa, dan Ketua Asosiasi Kepala Sekolah Dasar Kecamatan Tambang, Abdul Hamid, turut hadir dalam pertemuan untuk menampung aspirasi masyarakat.

Baca juga: Nasib Siswa SMP Dipukuli Tapi Teman-teman Malah Provokasi, Kepsek Minta Maaf: Saya Jamin Keamanannya

WALI MURID PROTES - Kepala Desa Tarai Bangun, Andra Maistar datang menemui pengunjuk rasa SD Negeri Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kampar.
WALI MURID PROTES - Kepala Desa Tarai Bangun, Andra Maistar datang menemui pengunjuk rasa SD Negeri Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kampar. (Dok. Tribun Pekanbaru)

Wali Murid Protes Aksi Guru hingga Minta Kepsek Dicopot

Selain mengecam tindakan Yon Hendri, para orangtua juga meminta agar Kepala SDN 021 Tarai Bangun, Aspinawati Harahap, dicopot dari jabatannya. 

Mereka menilai kepala sekolah gagal mengawasi para guru dan melakukan pembinaan.

Dalam pertemuan tersebut, sejumlah dugaan pungutan liar diungkapkan orangtua, mulai dari iuran tanah timbun Rp50 ribu per siswa, iuran penghijauan Rp35 ribu, hingga potongan Rp50 ribu bagi penerima Program Indonesia Pintar (PIP).

Tak hanya itu, ada juga keluhan mengenai pungutan pembelian buku Tes Kemampuan Akademik (TKA) serta ketidakjelasan pembayaran uang masuk sekolah yang tidak disertai kuitansi.

Beberapa orangtua bahkan menuding adanya praktik nepotisme karena suami dan anak kepala sekolah yang juga mengajar di sekolah tersebut sering absen.

Keluhan lain mencakup perilaku sebagian guru yang dianggap kasar dan arogan terhadap murid, hingga ijazah siswa yang telah lulus tahun 2025 namun belum dibagikan.

Setelah mencatat 14 tuntutan dari para wali murid, Kapolsek Tambang menegaskan semua keluhan akan ditindaklanjuti.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved