Nelangsa Suami Diusir Istri karena Rawat Ibu Renta, Seminggu Tak Dikasih Makan, Ngungsi ke Yayasan

Ringkasan Berita:

• Seorang pria bernama Muhammad diusir istri dan anak karena merawat ibu kandung yang sudah lanjut usia.
• Muhammad mengaku tidak diberi makan oleh istri selama seminggu dan memutuskan mengungsi ke yayasan bersama sang ibu.

 

TRIBUNJATIM.COM - Keputusan seorang suami bernama Muhammad untuk merawat ibu kandung yang sudah lanjut usia membuat dirinya justru diusir oleh istri dan anak.

Kasus suami diusir istri dan anak gara-gara rawat orangtua ini kemudian menjadi sorotan publik hingga viral di media sosial.

Peristiwa ini terjadi di Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.

Kisah Muhammad viral setelah diunggah oleh akun TikTok @yayasanbagusmandiriinsan, yang diketahui milik pengelola Yayasan Bagus Mandiri Palembang.

Dalam video tersebut, Muhammad menceritakan kisah hidupnya dengan nada lirih dan penuh kesedihan.

Baca juga: Dikhianati Istri Diam-diam Nikah Lagi usai Dijanjikan Pajero, Suami Syok Baru Tahu dari TikTok

Diusir secara Halus, Istri Tak Peduli

Dalam pengakuannya, Muhammad mengatakan bahwa ia tidak diusir secara kasar, namun ia bisa merasakan ketidaksukaan istri dan anaknya terhadap kehadiran ibunya yang kini berusia sekitar 80 tahun.

Sang ibu tinggal bersamanya setelah kakak Muhammad meninggal dunia.

Sejak saat itu, suasana rumah tangganya berubah menjadi dingin dan tidak harmonis.

“Dia itu, Pak, memang tidak mengusir secara kasar, cuma tingkah lakunya saya tahu. Karena saya sudah tua, jadi tahu kalau orang tidak setuju. Sejak ibu tinggal di rumah, sikapnya makin parah,” tutur Muhammad dalam video yang viral tersebut, dikutip dari Tribun Sumsel pada Kamis (13/11/2025).

Lebih memilukan, Muhammad mengaku sempat sakit selama seminggu tanpa diurus bahkan tidak diberi makan oleh sang istri.

“Sakit seminggu saya tidak makan, istri tidak peduli. Waktu saya mulai sehat, dia bilang, ‘kalau sudah sembuh, narik becak lagi.’ Padahal badan saya masih lemah,” katanya.

Mengungsi ke Yayasan

Karena tidak tahan dengan kondisi di rumah, Muhammad memutuskan pergi bersama ibunya ke Yayasan Bagus Mandiri di Palembang.

Di sana, keduanya diterima untuk sementara waktu.

Namun, beberapa hari kemudian, Kepala Desa Pemulutan datang ke yayasan bersama istri dan anak Muhammad untuk menjemputnya pulang.