Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Berita Viral

Calon Pegawai PPPK Batal Diangkat usai Bully Remaja Tunagrahita Sampai Tewas, Pemda: Kami Tarik

Pegawai honorer yang merundung seorang bocah di Karawang Jawa Barat berakhir sudah karirnya setelah ajukan surat pengangkatan PPPK

Penulis: Ignatia | Editor: Ignatia Andra
Tribunnews.com
BULLYING - Bocah tunagrahita di Karawang mengalami perundungan hingga tewas. Tersangkanya seorang pegawai PPPK. 

Ringkasan Berita:
  • Pegawai honorer jadi tersangka kasus penganiayaan keji terhadap bocah penderita tunagrahita
  • Pengajuan jabatan PPPK akhirnya tak jadi dilakukan
  • Pemda resmi membatalkan status kepegawaian tersangka

 

TRIBUNJATIM.COM - Seorang pegawai honorer yang meminta diangkat menjadi pegawai paruh waktu PPPK berakhir mengenaskan.

Karirnya tak diterima, surat penetapan pegawainya ditarik, itulah yang dialami oleh NK, pelaku kasus penganiayaan keji.

Sebuah kasus penganiayaan keji dialami oleh korban yang merupakan remaja di Karawang, Jawa Barat.

Remaja tersebut berakhir meninggal dunia setelah disiksa oleh para pelaku hingga tak bernyawa.

Polres Karawang telah menetapkan empat tersangka dalam kasus penganiayaan keji ini, yaitu HW, EF (29), NK (42), dan TF (31). Penetapan ini berdasarkan LP/B/1308/XI/2025/SPKT/POLRES KARAWANG/POLDA JAWA BARAT, tanggal 11 November 2025.

Kapolres Karawang, AKBP Fiki N Ardiansyah, menjelaskan bahwa peran tersangka NK dalam aksi main hakim sendiri ini sangat fatal.

"Dia (NK) berperan memukul Rido berkali-kali ke arah wajah dan menendang," kata Kapolres dalam jumpa pers, Senin (17/11/2025).

Peristiwa tragis itu terjadi pada Rabu (5/11/2025) sekitar pukul 02.30 WIB.

Kronologi

Peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu (6/10/2025) dini hari, dipicu oleh kesalahpahaman warga yang mendapati korban masuk ke dalam rumah di Desa Tegalwaru, Kecamatan Cilamaya Wetan, Kabupaten Karawang. 

Korban, Rido Pulanggar (15), yang mengalami tunagrahita (kesulitan berkomunikasi) dan keterbelakangan mental, terlihat masuk ke rumah salah satu warga. 

Berdasarkan keterangan keluarga, Rido sering keluar rumah sendiri dan tersesat.

Korban tidak bisa menjelaskan dirinya dengan baik, sehingga mudah disalahpahami oleh orang lain.

Warga yang menanyai korban kemudian didatangi oleh dua tersangka.

Tidak berhenti di situ, dua tersangka lain menyusul dan ikut memukuli korban, bahkan menggunakan belahan batu hebel.

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved