Dijanjikan Jadi Mitra Program MBG, Pengusaha Catering Tertipu Rp458 Juta, Disuruh Buat Dapur
Puluhan warga Sumatera Selatan menjadi korban penipuan berkedok mitra Makan Bergizi Gratis (MBG).
Ringkasan Berita:
- Puluhan warga Sumatera Selatan menjadi korban penipuan berkedok mitra Makan Bergizi Gratis (MBG).
- Kerugian diperkirakan mencapai Rp458 juta.
TRIBUNJATIM.COM - Dugaan penipuan berkedok mitra Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi.
Kali ini, puluhan warga Sumatera Selatan (Sumsel) yang menjadi korban.
Baca juga: Dana 27 Nasabah Senilai Rp7,1 M Dikuras Rafina Mantan Pegawai, Saldo di Rekeningnya Sisa Rp80 Ribu
Korban dijanjikan keuntungan besar dan mendapat porsi penyaluran program MBG.
Namun setelah uang ditransfer, terlapor justru menghilang.
Kuasa hukum mewakili 25 orang korban melaporkan seorang oknum ke SPKT Polda Sumsel.
Kuasa hukum korban, Anton Nurdin mengatakan, pihaknya melaporkan oknum bernama Sutio Putra Gentakarya dari pihak Mitra Bakul Digital (MBD).
Menurut Anton, modus yang digunakan terlapor dimulai dengan saling rekrut antar warga melalui iming-iming porsi MBG dan keuntungan dana talangan sebagai modal awal.
Setelah terkumpul cukup banyak orang, terlapor menggelar seminar.
Di mana peserta semakin diyakinkan bahwa mereka bisa menjadi mitra resmi MBG.
Semua ini terjadi sekitar akhir tahun 2024 lalu.
Setelah dari seminar itulah, para korban mulai diarahkan untuk mentransfer sejumlah uang.
Uang ini disebut terlapor sebagai uang muka kerja sama dan syarat untuk mendapatkan porsi penyaluran.
"Iming-iming mendapatkan porsi dalam memberikan MBG, " ujar Anton, Rabu (19/11/2025), melansir Tribun Sumsel.
"Mereka (terlapor) meminta uang muka untuk memberikan kerjasama dan titik-titik penyaluran MBG," imbuhnya.
"Malah korban ada yang disuruh buat dapur, ternyata tidak ada realisasi sama sekali. Dana di transfer ke rekening terlapor," lanjut Anton.
Karena terlapor menawarkan program nasional, para korban merasa percaya.
Lalu setelah seminar tersebut, terlapor mengarahkan korban untuk top up serta mentransfer sejumlah uang supaya bisa terdaftar sebagai anggota MBD.
Setidaknya ada 25 orang yang saat ini mengaku telah menjadi korban dengan total nilai kerugian mencapai Rp458 juta.
Anton menerangkan, terlapor dan rekan-rekannya merekrut korban yang mayoritas adalah ibu-ibu dan pengusaha catering di Palembang, OKI, Ogan Ilir, Lahat dan Banyuasin.
Biaya yang dibayar korban yakni iuran Rp2,6 juta, lalu biaya pembuatan PT Rp4,5 juta, dan Rp 30 juta dengan alasan untuk membentuk aplikasi MBD dan terdaftar sebagai anggota MBD.
"Sementara ini ada 25 orang kemungkinan berkembang lagi ke korban-korban lain. Nilai kerugian setiap korban bervariasi ada Rp 30 juta paling besar," katanya.
Baca juga: Pakai Tusuk Gigi, Komplotan Kuras ATM Korban Rp135 Juta, Manfaatkan Waktu Istirahat di Rest Area
Sampai saat ini, terlapor tak bisa ditemukan keberadaannya, sehingga korban berani membuat laporan.
"Sampai hari ini jangankan pengembalian dana, orang tersebut saat ini tak bisa ditemukan dan datang ke Palembang sehingga kami melaporkan," tandasnya.
Laporan tersebut telah diterima dengan tanda tangan Kepala Siaga I SPKT Polda Sumsel, Kompol Yulia.
Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, membenarkan adanya laporan tersebut.
Ia menyebut, laporan tersebut akan diselidiki oleh penyidik Ditreskrimum.
"Benar sudah kita terima laporannya, terlapor insial SP menjanjikan korban berupa keuntungan dan jadi mitra MBG."
"Saat ini penyidik masih mempelajari laporannya," kata Nandang.
Kasus lainnya
Aksi protes dilakukan puluhan relawan Makanan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Mereka mengamuk di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) karena diduga mengalami pemotongan gaji.
Selain itu, mereka juga tidak pernah menerima upah lembur.
Peristiwa ini terjadi di Dapur SPPG Jalan Mappajalling Daeng Kawang, Kelurahan Sombalabella, Kecamatan Pattallassang, sekitar pukul 09.00 WITA, Jumat (24/10/2025).
Para relawan mendatangi lokasi untuk mencari Kepala Dapur SPPG Sombalabella, F-R, yang dituding menjadi penyebab keterlambatan dan pemotongan upah relawan MBG.
"Kami datang untuk mencari Kepala Dapur karena gaji kami selalu terlambat dan telah dua kali dilakukan pemotongan," kata salah satu relawan, Daeng Lebang, saat dikonfirmasi oleh Kompas.com di lokasi.
"Dan ini ulah Kepala Dapur karena dia yang tangani semua gaji kami," lanjutnya.
Menurut Lebang, para relawan awalnya dijanjikan upah bervariasi.
Koordinator dapur dijanjikan menerima Rp150 ribu per hari.
Sedangkan relawan biasa seperti juru masak dan petugas pengantar MBG mendapat Rp130 ribu per hari.
Namun dalam praktiknya, upah yang diterima lebih rendah dari kesepakatan awal, bahkan sempat dipotong kembali.
"Gaji awal Rp150 ribu untuk Koordinator Dapur, tetapi yang kami terima cuma Rp130 ribu dan ini mau dipotong lagi jadi Rp120 ribu," ujar Lebang.
"Kalau gaji relawan biasa awalnya mereka menerima Rp120 ribu dan ini mau dipotong lagi jadi Rp100 ribu, padahal janji awalnya Rp130 ribu per hari," jelasnya.
Selain pemotongan upah, para relawan juga mengaku tidak pernah mendapatkan upah lembur.
Padahal mereka bekerja sejak siang hingga malam untuk mengolah makanan MBG bagi ibu hamil, bayi, dan siswa sekolah.
Baca juga: Petugas SPPG Kaget Temukan Pesan Siswa di Dalam Ompreng, Minta Menu MBG Diganti Sapi: Kasar Sekali
SPPG Sombalabella di Kabupaten Takalar sendiri mulai beroperasi pada Senin (8/9/2025), dengan melibatkan 47 relawan yang memiliki beragam tugas dalam penyediaan dan distribusi makanan bergizi.
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Takalar, Maulana, mengaku telah menerima laporan dari para relawan dan akan segera menindaklanjuti persoalan tersebut.
"Kejadian ini tentunya sangat kami sesalkan dan kami akan menindaklanjuti laporan para relawan serta memastikan hak para relawan terpenuhi," kata Maulana saat dikonfirmasi Kompas.com melalui sambungan telepon.
| Siasat Polisi Gadungan Ajak Istri Curi Mobil, Driver Taksi Online Tak Berdaya Masuk Jebakan |
|
|---|
| Awal Mula Warga Seret Keluar Kapolsek Iptu Suherdi dari Kantornya, Diduga Ada Petani yang Diangkut |
|
|---|
| Sosok Wildan Salim, Lulusan Teknik Mesin UGM yang Jualan Baju hingga Dapat Omzet Rp 1 Miliar |
|
|---|
| Rizki Kiper Muda Tergiur Tawaran Main Bola, Kini Disiksa Bawa Galon ke Lantai 10: Pah, Aa Dijebak |
|
|---|
| Terjerat Pinjol Lebih dari Rp 5 Juta, Mahasiswa Nekat Curi Laptop hingga Handphone Teman |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/pengusaha-catering-tertipu-Rp458-juta-dijanjikan-jadi-mitra-MBG.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.