Pemberantasan Beras Oplosan
Satgas Pangan Polres Malang Kolaborasi dengan DKP Intensif Awasi Peredaran Beras Oplosan
Satgas Pangan Polres Malang berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Malang akan terus melakukan pengawasan pada peredaran beras oplosan.
Penulis: Luluul Isnainiyah | Editor: Dwi Prastika
Poin Penting:
- Satgas Pangan Polres Malang berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang akan terus melakukan pengawasan pada peredaran beras oplosan.
- Pengawasan ini dilakukan demi menjaga kestabilan harga dan perlindungan konsumen.
- Satgas sediakan beras SPHP dengan harga Rp 58 ribu/5 kilogram.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Lu'lu'ul Isnainiyah
TRIBUNJATIM.COM, MALANG - Satgas Pangan Polres Malang menegaskan akan terus melakukan pengawasan mengenai peredaran beras oplosan di wilayah Kabupaten Malang.
Pengawasan beras oplosan ini berkolaborasi dengan Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang.
Kepala Satgas Pangan Polres Malang, AKP Muchammad Nur mengatakan, pengawasan dilakukan dengan menggelar inspeksi mendadak (sidak) ke pasar tadisional, distributor beras, hingga retail modern.
"Beberapa waktu lalu kami melakukan sidak ke Pasar Kepanjen serta distributor beras. Dalam kegiatan ini kami menggandeng Dinas Ketahanan Pangan, Perum Bulog, serta pengelola pasar," kata Nur yang juga menjabat sebagai Kasatreskrim Polres Malang, Rabu (13/8/2025).
Dirinya mengatakan, kegiatan pengawasan ini akan terus dilakukan demi menjaga kestabilan harga dan perlindungan konsumen.
"Kami intensifkan melakukan pengawasan. Kepatuhan pada mutu dan takaran merupakan bagian penting dari perlindungan konsumen," jelasnya.
Selain melakukan pengawasan, Polres Malang juga menggelar bazar murah dalam program Gerakan Pangan Murah (GPM) Polri.
Pada kegiatan ini, disediakan beras SPHP dengan harga Rp 58 ribu/5 kilogram.
Bazar murah ini merupakan bagian dari sinergi Polri dengan pemerintah daerah dalam menunjang kebutuhan masyarakat.
Baca juga: Ramai Beras Oplosan, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Tepis Isu Impor Beras Besar-besaran
"Kami tidak hanya hadir dari sektor keamanan, tetapi juga berperan dalam mendukung stabilitas ekonomi dan kesejahteraan warga," kata Kapolres Malang, AKBP Danang Setyo.
Bazar murah yang berlangsung pada Selasa (12/8/2025) digelar di Kecamatan Kepanjen, yaitu Balai Desa Dilem, Balai Desa Sengguruh, dan Balai Desa Ardirejo.
Selanjutnya, pada 13 Agustus 2025, bazar murah berlangsug di Polsek Kalipare, Pagak, Bantur, Gedangan, Donomulyo, Dampit, Ampelgading, dan Sumbermanjing Wetan.
Kemudian pada 15 Agustus 2025 bazar murah digelar di Polsek Wagir, Tumpang, Singosari, Dau, Karangploso, Gondanglegi, Lawang, Jabung, Bululawang, dan Poncokusumo.
Danang menegaskan, kegiatan ini akan terus diperluas untuk menjangkau seluruh kecamatan di Kabupaten Malang.
Dengan kegiatan ini, diharapkan mampu membantu meringankan beban ekonomi masyarakat, terutama di Kabupaten Malang.
"Kami berharap masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau sehingga stabilitas harga di pasar tetap terjaga," tukasnya.
Pemberantasan Beras Oplosan
Malang
AKP Muchammad Nur
gerakan pangan murah
beras SPHP
TribunJatim.com
berita Kabupaten Malang terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
beras oplosan
Ramai Beras Oplosan, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono Tepis Isu Impor Beras Besar-besaran |
![]() |
---|
Polresta Malang Kota Gelar Gerakan Pangan Murah, Beras SPHP 5 Kg Dijual Rp 55 Ribu |
![]() |
---|
Keluh kesah Pedagang di Pasar Legi Ponorogo, Perang Beras Oplosan Pengaruhi Harga dan Ketersediaan |
![]() |
---|
Respons Disperindag Jember Soal Beras Medium Langka dan Dijual Melebihi HET |
![]() |
---|
Sejumlah Merek Beras Premium Menghilang dari Pasaran Tulungagung, Pengusaha Lokal belum Dapat Untung |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.