Pemberantasan Beras Oplosan
Sejumlah Merek Beras Premium Menghilang dari Pasaran Tulungagung, Pengusaha Lokal belum Dapat Untung
Sejumlah merek beras premium kenamaan menghilang dari pasaran Tulungagung. Meski begitu, pengusaha beras lokal belum menangguk untung.
Penulis: David Yohanes | Editor: Dwi Prastika
Poin Penting:
- Merek beras premium kenamaan di sejumlah supermarket Tulungagung, menghilang, diduga imbas penertiban beras oplosan.
- Penegakan hukum pada beras oplosan membuat pasokan beras di Tulungagung menurun.
- Permintaan beras giling saat ini cenderung turun.
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNJATIM.COM, TULUNGAGUNG - Sejumlah merek beras premium tiba-tiba menghilang di sejumlah supermarket maupun tempat penjualan beras di Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (13/8/2025).
Hilangnya beras premium kenamaan ini diduga karena imbas dari razia beras oplosan yang dilakukan Kementerian Pertanian bersama Mabes Polri.
Bahkan ada penjual yang menyatakan, merek beras premium dengan gambar karakter kartun dan ikan sengaja ditarik dari pasaran.
“Yang satu sudah habis beberapa hari yang lalu, tapi tidak dikirim lagi. Satunya lagi juga tidak ada kiriman, tapi barangnya baru habis hari ini,” ucap seorang penjaga di sebuah swalayan di Kecamatan Boyolangu, Tulungagung.
Sementara pemilik penggilingan sekaligus pengusaha beras asal Desa Bangunjaya, Kecamatan Pakel, Tulungagung, Nuryadin, mengaku tidak berani menjual beras dalam label.
Sebenarnya Nuryadin mengaku merek beras miliknya sudah mendapat izin dari Kementerian Pertanian.
Namun ia mengaku khawatir dengan perkembangan belakangan ini, sehingga memilih menjual beras curah.
“Kadang kita mendapatkan rasa yang enak kan harus dicampur, ada Membramo, Legowo dan yang lain. Bukan tidak layak dikonsumsi, tapi khawatirnya itu malah dianggap oplosan,” ujarnya.
Diakui Nuryadin, penegakan hukum pada beras oplosan membuat pasokan beras di pasaran menurun.
Baca juga: Pengusaha Penggilingan Padi di Bojonegoro Sebut Aturan Beras Oplosan Ambigu dan Perlu Dikaji Ulang
Namun sejauh ini beras dari usaha penggilingan seperti miliknya, belum menjadi substitusi yang mengisi pasar.
Ia menduga, kekosongan stok di pasar ini salah satunya diisi oleh beras SPHP dari Bulog yang sangat masif dipasarkan.
“Sekarang SPHP yang pegang kendali. Polsek-polsek jualan, berasnya juga bagus, sangat layak untuk dimakan,” ungkapnya.
Bahkan menurutnya, kecenderungan permintaan beras giling saat ini cenderung turun.
Pemberantasan Beras Oplosan
Tulungagung
beras oplosan
Kecamatan Boyolangu
TribunJatim.com
berita Tulungagung terkini
Tribun Jatim
berita Jatim terkini
| Tips dari Dinas Pertanian Trenggalek Agar Terhindar dari Beras Oplosan, Beli Beras Lokal |
|
|---|
| Disperindag Kabupaten Magetan Pastikan Tak Ada Beras Oplosan, Rutin Gelar Sidak dan Gelar GPM |
|
|---|
| Berbanding Terbalik, Penggilingan Padi di Kabupaten Magetan Meningkat di Tengah Isu Beras Oplosan |
|
|---|
| Perang Beras Oplosan Bikin Harga Naik di Ponorogo, Disperdagkum Lakukan Beberapa Langkah |
|
|---|
| Isu Beras Oplosan di Madiun Picu Penurunan Omzet Pedagang: Stigma Negatif |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/ilustrasi-beras-Tumpukan-kemasan-beras-aneka-merek-di-salah-satu-swalayan-di-Tulungagung.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.