Sosok Kang Daniel Dirampok saat Tur di Amerika, Kostum Konser Hilang, Kerugian Capai Rp1 Miliar

TRIBUNJATIM.COM - Penyanyi asal Korea Selatan (Korsel) Kang Daniel mengejutkan penggemar dengan kabar kurang menyenangkan. 

Ia mengaku menjadi korban perampokan saat tur dunia di Amerika Serikat. 

Nilai kerugian akibat perampokan itu, ditaksir mencapai Rp 1 Miliar. 

Bahkan kostum Kang Daniel untuk konser pun dirampok. 

Menurut agensinya, Aira, pencuri membobol kendaraan staf dan membawa kabur sebuah koper berisi kostum panggung, perlengkapan tata rias dan rambut, hingga merchandise resmi.

Saat perjalanan menuju San Jose untuk persiapan konser berikutnya pada 22 September, kendaraan staf yang membawa berbagai perlengkapan pertunjukan dibobol oleh pencuri lokal. 

Akibatnya, seluruh kostum, alat rias, hingga merchandise resmi lenyap.

Staf yang panik kemudian bergegas membeli kostum dan perlengkapan baru di pusat perbelanjaan terdekat agar konser bisa tetap terlaksana.

Baca juga: 5 Sosok Artis di DPR RI Disorot Lita Gading karena Pendidikannya, Ada yang Cuma Lulusan SMA

Perwakilan agensi membenarkan kabar tersebut dan mengakui situasi itu cukup mengejutkan. 

"Itu memang kejadian yang sangat mengejutkan, tetapi berkat persiapan darurat yang dilakukan staf dan artis di lokasi, konser akhirnya bisa berjalan lancar meski penuh kendala," kata pihak agensi.

Lewat unggahan di media sosial, Kang Daniel juga mengabarkan insiden itu kepada penggemar namun tetap berusaha menjaga semangat.

"Semua barang bawaan kami dicuri. Tapi, mari kita tetap membuat pertunjukan yang menyenangkan," tulis Kang Daniel.

Ia menambahkan, total kerugian akibat pencurian tersebut diperkirakan mencapai 60.000 USD atau sekitar Rp1 miliar.

Bukan hanya pencurian, tur Amerika Serikat bertajuk ACT: NEW EPISODE itu sebelumnya juga menghadapi masalah lain.

Baca juga: Anak Mpok Alpa Ingin Jadi Artis, 1 Hal Ini Jadi Kendala, Sherly: Doain Bisa Ikutin Jejak Mama

 Konser di New Jersey pada 6 September 2025 harus dibatalkan dua jam sebelum dimulai karena kendala sistem dan operasional dari pihak lokal yang dinilai tidak bisa menjamin keamanan serta kualitas panggung.