Berita Viral
Sosok HOS Tjokroaminoto, Pahlawan Nasional yang Diziarahi Al Ghazali, Ternyata Sang Buyut
Al Ghazali berziarah pada Hari Pahlawan 10 November 2025. Putra sulung Maia Estianty itu berfoto di samping pusara HOS Tjokroaminoto.
Ringkasan Berita:
- Al Ghazali berziarah ke makam kakek buyutnya, HOS Tjokroaminoto.
- Makam HOS Tjokroaminoto di Taman Makam Pahlawan Pekuncen, Yogyakarta.
- Ziarah dilakukan tepat di Hari Pahlawan, 10 November 2025.
TRIBUNJATIM.COM - Artis Al Ghazali menyempatkan diri berziarah ke makam kakek buyutnya yang merupakan seorang Pahlawan Nasional, Haji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto.
Al Ghazali berziarah pada Hari Pahlawan 10 November 2025.
Putra sulung Maia Estianty itu berfoto di samping pusara HOS Tjokroaminoto.
HOS Tjokroaminoto dijuluki Guru Bangsa.
Baca juga: Daftar 10 Artis Keturunan Pahlawan Indonesia: Cicit HOS Tjokroaminoto hingga Penggagas Budi Utomo
“Ziarah ke Makam Eyang,” tulis Al Ghazali di Instagram, dikutip Senin (10/11/2025).
Story Al Ghazali pun di-repost oleh Maia Estianty. Maia pun membubuhinya dengan emoji hati.
HOS Tjokroaminoto dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pekuncen, Yogyakarta.
HOS Tjokroaminoto meninggal dunia di Yogyakarta pada 17 Desember 1934.
HOS Tjokroaminoto meninggal di Yogyakarta setelah jatuh sakit sepulang dari Kongres SI di Banjarnegara, sebuah organisasi yang ia dirikan.
HOS Tjokroaminoto merupakan pemimpin organisasi Sarekat Islam dan guru dari banyak tokoh pergerakan kemerdekaan, termasuk Soekarno.
Diketahui, Al Ghazali memiliki garis keturunan HOS Tjokroaminoto dari ibunya Maia Estianty.
Maia Estianty adalah cicit HOS Tjokroaminoto, seorang pahlawan nasional dan tokoh pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Ayah Maia Estianty adalah Harjono Sigit Bachroensalam, yang mana Harjono adalah anak dari Siti Oetari, yang merupakan putri dari H.O.S. Tjokroaminoto.
Kisah cinta nenek Maia Estianty dengan Soekarno
Sukarno bercerita, cintanya kepada Oetari sebenarnya bukan cinta seorang pria kepada wanita.
Namun lebih kepada rasa sayang seorang kakak kepada adiknya.
Dalam pengakuannya yang lain, seperti dituturkan Cindy Adams dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia, Sukarno mengatakan, pernikahannya tersebut terjadi atas dasar balas budi terhadap Tjokroaminoto.
“Kami memilih kawin gantung. Orang Indonesia menjalankan cara ini karena beberapa alasan. Dalam hal kami, aku belum berniat hidup sebagai suami-istri, karena dia (Oetari) masih kanak-kanak,” cerita Bung Karno.
Ikhwal mula terjadinya pernikahan itu adalah ketika Istri Tjoktroaminoto meninggal dunia. Tjokroaminoto sangat berduka.
Hingga suatu hari, adik Tjokroaminoto menemui Sukarno dan berkata, “Sukarno, kau lihat bagaimana sedihnya hati Tjokroaminoto."
“Apakah kau dapat berbuat sesuatu agar hatinya sedikit gembira?
Sukarno pun bingung. Bagaimana pula caranya membantu?
“Jadi menantunya. Oetari sekarang tidak punya ibu lagi. Tjokro sangat khawatir terhadap masa depan anaknya itu dan siapa yang akan menjaganya dan menyanginya. Inilah yang memberatkan pikirannya," sambungnya lagi
Tanpa rasa birahi
Dalam perjalanan, demi membalas budi, Sukarno lantas melamar Oetari
Sampai ia (Tjokroaminoto) meninggal, ia tidak pernah tahu bahwa aku mengusulkan perkawinan ini hanya karena aku sangat menghormatinya dan menaruh kasihan padanya,” ungkap Bung Karno kepada Cindy Adams
Sukarno bahkan mengatakan tidak pernah "menyentuh" Oetari. Istrinya itu tetap dijaganya dalam keadaan suci.
“Kami tidur berdampingan di satu tempat tidur, tetapi secara jasmaniah kami sebagai kakak beradik,” ucap Sukarno
Istri pertama Presiden Soekarno, Siti Oetari Tjokroaminoto, di usia tua (Idayu foto/KOMPAS) (Kompas)
Bahkan kami satu sama lain sejujurnya tidak memiliki keinginan melakukan sebagai layaknya suami-istri. Maksudku, dia menyukaiku dan aku menyukainya, tapi perkawinan kami bukan didasari rasa birahi menyala-nyala.”
Karena pengakuannya ini, kemudian muncul istilah janda perawan untuk Oetari.
Meski begitu, bukan berarti Sukarno tidak menyayangi Oetari. Saat Oetari sakit, Sukarno panik dan merawat Oetari sepenuh hati.
Sukarno merasakan sayang, dan bukan birahi.
Namun tak semua orang percaya pengakuan Sukarno. Penulis buku biografi Sukarno, Lambert Giebels, meragukannya
Menurut Giebels, Oetari yang secara fisik memiliki daya tarik dan masih muda tidak mungkin didiamkan Sukarno.
“Bahwa apa yang dikatakan (Sukarno) pada otobiografi itu adalah penghinaan bagi Oetari yang manis dan menarik itu,” ucap Giebels, dikutip dari buku 'Istri-Istri Sukarno'
Nenek Maia Estianty
Ada satu fakta baru mengenai keluarga Maia Estianty.
Mantan istri Ahmad Dhani ini ternyata adalah cucu dari istri pertama presiden Soekarno.
Rahasia ini pun terbongkar saat Maia Estianty merayakan HUT Republik Indonesia ke-72 pada 17 Agustus 2017 lalu, saat itu ibu dari tiga anak ini mengunggah foto di depan sang nenek yang merupakan istri pertama dari Presiden Soekarno
Foto dan status ibu tiga anak ini sekaligus juga 'membongkar rahasia' hidupnya bahwa dia adalah cicit pahlawan nasional HOS Tjokroaminoto.
Siti Oetari Tjokroaminoto, nenek Maia Estianty ( Instagram @maiaestiantyreal) (Instagram)
Tjokroaminoto juga dijuluki sebagai bapak para pendiri bangsa, seperti Soekarno.
Soekarno pernah tinggal di rumah Tjokroaminoto dan sekaligus banyak belajar dengan pahlawan asal Surabaya ini
berdasarkan penelusuran Wartakotalive.com, melalui akun Instagramnya, janda Ahmad Dhani Prasetyo ini menulis bahwa Oetari Tjokroaminoto, anak HOS Tjokroaminoto, adalah istri pertama Soekarno.
Maia juga menyebut bahwa Oetari adalah nenek kandungnya
"Nenek saya ini, Oetari Tjokroaminoto adalah istri pertama Presiden RI yg pertama, Soekarno. #maiaestianty #diarymaia #soekarno #istrisoekarno" tulisnya
Seperti disebut di awal, sang nenek, Oetari Cokroaminoto, menikah dengan Soekarno, namun hubungan itu tak bertahan lama
Singkat cerita, akhirnya Oetari dan Soekarno berpisah secara baik-baik dan Soekarno melanjutkan hidupnya bersama istri keduanya yang bernama Inggit.
Tak sampai di situ, tak mau kalah bahagia, Oetari pun menikah dengan seorang pria yang bernama Sigit.
Dari pernikahan keduanya lah lahir sang anak yang bernama Harjono Sigit, ayah dari Maia Estianty.
Itulah sepenggal kisah Oetari atau Utari, nenek Maia Estianty, yang turut mengukir kisah sejarah bangsa
Artikel ini telah tayang di Kompas.com
| Kesaksian Amad Veteran Perang 10 November Berusia 103 Tahun, Dulu Pencari Tangga untuk Robek Bendera |
|
|---|
| Alasan Pemerintah Larang ASN Jadi Influencer, Bupati Edarkan Surat Berdalih Jaga Profesionalitas |
|
|---|
| Kini Hilang, Mbah Tarman Akui Cek Rp3 M Ditulis Sendiri & Tak Ada di Bank, Janji Akan Cicil ke Istri |
|
|---|
| Siapa Marsinah? Aktivis Buruh asal Nganjuk yang Kini Jadi Pahlawan Nasional, ini Kisahnya |
|
|---|
| Alasan Aipda Handoko Izinkan Tahanan Peluk Anaknya dari Balik Penjara, Sosoknya Baru Naik Pangkat |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jatim/foto/bank/originals/Sosok-HOS-Tjokroaminoto-Al-Ghazali-buyutnya-pahlawan-nasional.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.