Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Serambi Ampel Surabaya: Tantangan Yang Tak Ringan Wujudkan Potensi Kawasan Religi

Sukses menata PKL di kawasan Wisata Religi Ampel memang menjadi capaian tersendiri bagi Pemkot Surabaya. 

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Samsul Arifin
TribunJatim.com/Nuraini Faiq
TANTANGAN - Bangunan bagus untuk kulineran, Serambi Ampel di areal kawasan Wisata Religi Ampel Surabaya yang kini masih belum ramai. Mobil yang disarungi juga terparkir di sini. 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Nuraini Faiq

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sukses menata PKL di kawasan Wisata Religi Ampel memang menjadi capaian tersendiri bagi Pemkot Surabaya. 

Perlahan revitalisasi itu terus dikembangkan agar kawasan potensial itu tergarap dengan optimal.

Semua harus saling mendukung untuk demi tercapainya kawasan destinasi itu makin nyaman, berkemajuan secara budaya, dan meningkatnya sektor ekonomi di wilayah tersebut.

Ketua Komisi B DPRD Surabaya Muhammad Faridz Afif mendukung penuh revitalisasi kawasan Ampel. 

Termasuk keberhasilan menata ratusan PKL di kawasan tersebut.

Baca juga: Pemandangan Jalan di Kawasan Ampel Surabaya yang Kini Tak Ada Lagi PKL Jalanan

"Patut diapresiasi. Tapi semua menginginkan lebih dari itu. Terutama bagaimana keberadaan kawasan Wisata Religi bernilai tambah bagi kesejahteraan warga sekitar," respons Afif atas revitalisasi Kawasan Wisata Religi Ampel.

Afif memberi catatan agar dilakukan optimalisasi dalam menggerakkan ekonomi kawasan. Apalagi saat ini juga sudah dibangun Serambi Ampel. Penyempurna untuk kulineran di kawasan tersebut.

Namun dalam perkembangannya, bangunan bagus dan manarik Serambi Ampel itu tidak linier dengan menggerakkan ekonomi warga. Semakin ke sini, Serambi ini belum ramai. Sepi.

Pantauan di lokasi, bangunan cantik dengan dua lantai di sisi tongkrongan itu sepi pengunjung, Jumat (29/9/2025) sore. Parkir utama di sisi depan ada beberapa mobil. Tapi di antaranya adalah parkir bukan pengunjung.

Bahkan ada mobil yang parkir dalam kondisi dibalut sarung mobil. Ada juga yang berlama-lama parkir di situ. "Sepi sekarang. Dulu ramai pas awal-awal. Eman tempate bagus," ucap penarik becak di situ.

TAK ADA LAGI - Es rombong payung dan aneka rombong lain di Jl Nyamplungan kawasan Wisata Religi Ampel Surabaya kini tak adalagi di Jalan Nyamplungan kawasan Ampel. Camat Semampir Yunus berkomunikasi langsung dengan PKL sebelum penataan.
TAK ADA LAGI - Es rombong payung dan aneka rombong lain di Jl Nyamplungan kawasan Wisata Religi Ampel Surabaya kini tak adalagi di Jalan Nyamplungan kawasan Ampel. Camat Semampir Yunus berkomunikasi langsung dengan PKL sebelum penataan. (TribunJatim.com/Habiburrohman)

Afif pun mendesak agar keberadaan Serambi Ampel tidak dibiarkan makin sepi. Jangan sampai mangkrak. Sebab pada saat diresmikan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi pada 5 Maret 2024 awalnya ramai.

Makin ke sini malah sepi. Tampak deretan PKL di sisi luar yang tertata banyak yang tidak jualan. Begitu juga ruang utama Serambi Ampel juga sepi. Tak ada lalu lalang pengunjung.

Jangan sampai menjadi mangkrak. Sebab indikasi itu mulai tampak. Kalau sasaran utama pengunjung peziarah, harus disesuaikan kebutuhan mereka. Juga kalau untuk tongkrongan, juga disesuaikan.

"Tantangan tidak ringan meramaikan Serambi Ampel. Dinkop sebagai leading sector harus makin peka. Bisa bersinergi dengan OPD lain. Harus ada aktivitas warga yang menumbuhkan keramaian di situ. Tapi yang lebih penting bikin pengunuung berkasan dan betah," tandas Afif. 

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved