Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk

Update Korban Luka dalam Bangunan Ambruk di Ponpes Al Khoziny, Polda Jatim Fokus Bantu Tim SAR 

Tercatat sejumlah 87 orang korban berhasil dievakuasi dari runtuhan Gedung Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, yang ambruk pada Senin

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Sudarma Adi
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
WAWANCARA DOORSTEP-Saat Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Jules Abraham Abast dan Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Widi Atmoko ditemui awak media di depan Lobby Gedung Bidang Humas Mapolda Jatim, pada Senin (29/9/2025) malam 


Wakil Direktur Pelayanan Medis RSI Siti Hajar, dr. Andiani mengatakan, para korban ditempatkan sesuai tingkat keparahan. 


"Untuk data kami pisah tempatnya dan bagi beberapa klasifikasi, zona kuning dan merah ada satu pasien masing-masing. Sementara, zona hitam atau meninggal dunia satu pasien," terangnya. 


Kemudian, pasien dengan kondisi ringan yang masuk zona hijau sebanyak 19 orang sudah diperbolehkan pulang. 


Selain itu, lanjut dr. Andiani, ada delapan pasien yang harus dialihkan ke ruang perawatan maupun tetap dirawat intensif di IGD. 


Menurutnya, langkah ini diambil untuk memastikan penanganan lebih lanjut bisa berjalan optimal.


"Sehingga, jumlah sesuai pukul 19.37 itu sebanyak 39 orang," katanya.


Di lain sisi, Pengasuh Ponpes Al Khoziny KH R Abdus Salam Mujib angkat bicara soal peristiwa ambruknya bangunan tiga lantai di pondoknya. 


Menurutnya, pembangunan musala tersebut sudah berjalan sekira sembilan hingga sepuluh bulan. 


Bagian bawah bangunan difungsikan untuk mushola dan lantai atas bakal difungsikan untuk hall atau pusat kegiatan santri.


"Masih pengerjaan. Ini sedang pengerjaan lantai terakhir. Pagi tadi dilakukan pengecoran di lantai atas," ujar Kiai Salam sapaannya pada awak media di lokasi, Senin (29/9/2025)


Saat bangunan tiga lantai itu ambruk, disebutnya ada sejumlah santri sedang jemaah salat Ashar. 


Tapi dia juga tidak bisa memastikan berapa jumlah santri yang sedang berjamaah itu. Yang jelas tidak semua santri. 


Karena sebagian sebagian lainnya sedang beristirahat di luar dan sebagian lagi ada yang masih mengikuti kegiatan sekolah di lantai bawah. 


"Saya kurang tahu pastinya kalau jumlahnya berapa. Tapi seluruh santri yang berada di musala adalah santri putra," lanjutnya. 


Akibat peristiwa itu, pihak pondok memutuskan untuk menghentikan sementara seluruh kegiatan pesantren hingga kondisi benar-benar aman.


"Kami anggap ini sebagai takdir dari Allah. Kami minta semua wali santri dan santri bersabar menunggu proses evakuasi. Semoga diberi ganti oleh Allah yang lebih baik, diberi pahala yang tak bisa diutarakan," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved