Emak-emak di Surabaya Keluhkan Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Ada 5 Persyaratan Ajukan Klaim

Poin Penting:

• Sejumlah warga tampak memadati Posko Pengaduan di SPBU Jalan Kebonsari Surabaya.
• Mereka rata-rata mengeluhkan motor 'brebet' dan gas tersendat usai isi Pertalite.
• Ada 5 persyaratan agar dapat mengajukan klaim keluhan motor 'brebet.'

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Sejumlah warga memadati Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Kebonsari Surabaya, Jawa Timur, Kamis (30/10/2025) siang.

Bukan untuk mengantre isi Bahan Bakar Minyak (BBM), namun mereka membuat laporan motornya ngadat atau 'brebet' usai membeli BBM jenis Pertalite.

Ibu satu anak, Verda Angger (30) menjadi satu di antaranya.

Tak hanya satu motor yang ngadat. Dua motor pribadi di rumahnya mengalami kendala yang sama seusai diisi Pertalite. 

"Kondisi motor saya sampai sekarang ya masih 'brebet.' Selama 1 minggu. Meski sudah diservis. Dan kami masih pakai meskipun dalam keadaan 'njut-njutan' gitu," ujarnya saat ditemui TribunJatim.com, pada Kamis (30/10/2025).

Siang hari ini, ia memutuskan membuat pengaduan ke SPBU Kebonsari, seusai membaca informasi yang berkelebatan di halaman Instagram-nya. 

Ternyata, tak gampang mengajukan klaim kerugian ke SPBU tersebut.

Ia sudah membawa beberapa berkas seperti fotokopi KTP. 

Namun, ia tidak memiliki sampel cairan Pertalite yang sudah dikuras oleh pihak bengkel.

Termasuk, bukti hasil reparasi di Bengkel AHASS; sesuai pabrikannya. 

Baca juga: Bengkel di Malang Kebanjiran Konsumen Motor Brebet Usai Isi Pertalite, Mekanik Bongkar Penanganan

Serta, struk bukti pembayaran pembelian Pertalite, pengaduannya tak bisa diproses seketika itu juga. 

"Pas nyampai, disuruh isi formulir. Ini kita diarahkan ke servis. Ngambilnya di AHASS untuk servis, nanti dibantu klaim, reimburse (membayar kembali) di sini," katanya. 

Kalaupun bisa, lanjut Verda, ternyata proses reimburse yang diperoleh pihaknya harus menunggu waktu sekitar sepekan lamanya.