Sulawesi Utara
Selamat Datang di Superhub PDIP Jatim

Keluarga Reno Percaya Hasil Tes DNA Polri, Jawab Soal Kemungkinan Langkah Hukum

Jimmy Yunianto, paman Reno Syahputra Dewo mengatakan, pihak keluarga menerima hasil identifikasi tes DNA yang dilakukan Polri.

Penulis: Luhur Pambudi | Editor: Dwi Prastika
TribunJatim.com/Luhur Pambudi
PETI JENAZAH - Peti jenazah Reno Syahputra Dewo disemayamkan di rumah duka kawasan Kampung Malang Utara, Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (8/11/2025) malam. Reno Syahputra Dewo merupakan korban kebakaran yang ditemukan di gedung bekas Kantor Astra Credit Companies (ACC), Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025). 
Ringkasan Berita:
  • Pihak keluarga Reno Syahputra Dewo menerima hasil identifikasi tes DNA yang dilakukan Polri.
  • Jimmy, paman Reno mengaku menerima penjelasan dari pihak Polri mengenai kematian sang keponakan. 
  • Keluarga Reno mengatakan, tidak ada rencana untuk menempuh langkah hukum lanjutan.

Laporan Wartawan TribunJatim.com, Luhur Pambudi

TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA - Jimmy Yunianto (44), paman Reno Syahputra Dewo (24) mengatakan, pihak keluarga menerima hasil identifikasi tes DNA yang dilakukan Polri.

Reno Syahputra Dewo merupakan korban kebakaran yang ditemukan di gedung bekas Kantor Astra Credit Companies (ACC), Kwitang, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (30/10/2025).

Jimmy Yunianto (44) mengatakannya setelah beberapa menit sesaat peti kerangka jenazah Reno Syahputra Dewo (24) tiba di rumah duka kawasan Kampung Malang Utara, Tegalsari, Surabaya, Jawa Timur, pada Sabtu (8/11/2025) malam. 

Jimmy sapaannya, mengaku mewakili keluarga besar Reno, menerima kenyataan bahwa hasil identifikasi tes DNA yang dilakukan Polri, menunjukkan bahwa salah satu kerangka manusia itu, merupakan sang keponakan. 

"Hasil tes DNA yang dilakukan sama Polri apapun hasilnya itu tetap kita terima. Kita menghormati, sangat menghormati institusi polisi. apapun hasilnya. Tes DNA itu tetap kami hormati. Itu apresiasi kami dari pihak keluarga. Itu saja," ujarnya pada awak media di teras rumah duka.

Jimmy juga mengaku menerima penjelasan dari pihak Polri mengenai kematian sang keponakan. 

"Kalau untuk itu tidak ada. Tidak ada (kejanggalan)," ungkap pria berkacamata itu. 

Karena, lanjut Jimmy, pihak keluarga besar Reno mempercayai Polri yang melakukan penelitian identifikasi terhadap kerangka jenazah tersebut melalui tes DNA

"Ya, kami yakin dan mempercayai institusi polisi ya untuk melakukan tugasnya ya. Untuk tes DNA, terus hasil DNA itu tadi," terangnya. 

Bahkan saat disinggung mengenai adanya kemungkinan bakal menempuh langkah hukum lanjutan pasca munculnya hasil identifikasi tersebut, Jimmy mengatakan pihak keluarga besarnya belum dapat memastikan hal tersebut.

Karena memang pihak orang tua Reno, Moh Yasin dan Nita Sutianingsih, tidak merencanakan hal itu. 

Baca juga: Reno Anakku!, Jerit Tangis Ibu Saksikan Peti Jenazah Reno Tiba di Rumah Duka usai 2 Bulan Hilang

"Itu nanti yang kita nanti. Apa ya. Kita pikirkan atau nanti ya sudahlah ya di sini memang istilahnya Allahualam lah. Kalau untuk sampai ke selanjutnya kayaknya enggak ada," pungkasnya. 

Reno merupakan anak sulung dari dua bersaudara.

Jenazah Reno masih disemayamkan di rumah duka, pada Sabtu malam. 

Jenazah Reno dimakamkan pada Minggu (9/11/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.

Kronologi

Sebelumnya, dikutip dari Kompas.com, penyelidikan terhadap Reno dan Farhan yang hilang sempat mandek selama dua bulan sampai akhirnya ada dua kerangka manusia ditemukan di lantai dua Gedung ACC Kwitang, pada Kamis (30/10/2025).

Kerangka tersebut ditemukan oleh tim teknisi gedung yang sedang memeriksa konstruksi untuk renovasi pascakebakaran saat demonstrasi pada Agustus 2025.

Kedua jasad sudah tidak dapat dikenali karena sebagian besar tubuhnya hangus.

Saat ditemukan, keduanya tertimbun puing plafon yang terbakar.

Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro turut mengonfirmasi penemuan kerangka tersebut saat petugas melakukan pemeriksaan di lokasi bekas kebakaran.

“Saat ini kami masih melakukan penyelidikan terkait temuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus terbakar,” ujar Susatyo, Jumat (31/10/2025).

Kerangka yang baru ditemukan dua bulan setelah insiden pembakaran itu kemudian dikaitkan dengan catatan KontraS soal dua demonstran yang masih dinyatakan sebagai orang hilang.

Tes DNA

Keluarga dari Reno dan Farhan melakukan tes DNA di Laboratorium Forensik Polri untuk membantu proses identifikasi kerangka yang ditemukan.

Sampel DNA dan dua kerangka itu dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk pemeriksaan forensik lebih lanjut.

“Keluarga kedua nama tersebut sudah melakukan uji sampling di Labfor Polri, kita (masih) tunggu hasilnya keluar,” ujar Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra saat dikonfirmasi, Sabtu (1/11/2025)

Hasil Tes DNA

Hampir seminggu kemudian, RS Polri Kramat Jati mengungkapkan bahwa dua kerangka manusia yang ditemukan di Gedung ACC Kwitang merupakan Reno dan Farhan. 

Kepala Biro Laboratorium dan Dokumen Kesehatan (Karo Labdokkes) Pusdokkes Polri, Brigjen Sumy Hastry Purwanti menjelaskan, hasil pemeriksaan sekunder melalui analisis tulang tengkorak dan panggul menunjukkan bahwa kedua kerangka tersebut berjenis kelamin laki-laki.

"Hasil pemeriksaan DNA dan gigi post-mortem 0080 cocok dengan ante-mortem 002 sehingga teridentifikasi Reno Syahputra Dewo anak biologis dari bapak Muahamad Yasin," ungkap Sumy Hastry di RS Polri Kramat Jati, Jumat (7/11/2025). 

Sementara itu, Sumy menyampaikan bahwa identifikasi terhadap kerangka lainnya juga dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa perhiasan kalung dan kepala ikat pinggang, serta pemeriksaan primer DNA dari tulang. 

"Hasil pemeriksaan nomor post-mortem 0081 cocok dengan ante-mortem 001 sehingga teridentifikasi Muhammad Farhan," ujarnya.

Terpernagkap di Dalam Gedung

Hasil tes DNA yang mengungkapkan kerangka yang ditemukan adalah Reno dan Farhan juga semakin diperkuat dengan penyelidikan polisi.

Kedua korban sempat terlihat di sekitar Kwitang ketika kerusuhan berlangsung.

Temuan itu berdasarkan rekaman video amatir yang beredar di masyarakat.

Oleh karena itu, polisi memastikan keduanya tidak dipindahkan dari luar ke dalam gedung ACC dan bukan korban pembunuhan. 

"Bukan (dibunuh) yang bersangkutan terperangkap di gedung yang terbakar pada saat aksi kerusuhan,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Bhudi Hermanto.

Setelahnya, kedua jenazah diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.

Penjelasan Polisi

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Roby Saputra menjelaskan, dua jasad korban yang sudah menjadi kerangka tidak ditemukan lantaran kondisinya yang tertimbun puing sisa kebakaran. 

Pasca kebakaran, kepolisian telah melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) pertama pada 2 September 2025 usai pemilik gedung melaporkan insiden kebakaran.

“Kemudian kita sudah cek secara menyeluruh seluruh gedung, namun memang kita tidak melihat dan tidak mencium karena dari di lokasi tersebut itu bercampur dengan puing-puing sisa kebakaran,” ujar Roby, Jumat (7/11/2025). 

Pada 19 September 2025, tim Labfor juga melakukan olah TKP dan tidak menemukan kerangka korban. 

“Tanggal 19 (September) juga ada lagi dari Labfor. Iya karena memang kondisinya kalau kebakaran, kalau daging terbakar itu sama dengan bau kayu terbakar gitu, kalau terbakar yang full menyeluruh,” terang Roby.

Sumber: Tribun Jatim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved