Berdagang Daging Tikus, Segini Keuntungan Yang Diraup Pria Ini
Daging tikus ternyata bisa menjadi makanan bagi sebagian masyarakat. Termasuk bagi masyarakat yang berada di Kecamatan Mooat, Kabupaten Bolaang Mongon
TRIBUNJATIM.COM - Daging tikus ternyata bisa menjadi makanan bagi sebagian masyarakat.
Termasuk bagi masyarakat yang berada di Kecamatan Mooat, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Timur, Indonesia.
Ini menjadi peluang bisnis pria bernama Jek Mewengkang, warga Dolodou untuk memasarkan daging tikus.
Pria berusia 50 tahun ini setiap minggu datang ke Kecamatan Mooat untuk berjualan daging tikus bisa meraup Rp 2 juta.
"Banyak pembelinya disini. Saya dua kali seminggu datang berjualan," katanya, Sabtu (18/2).
Katanya ratusan tikus dibawa dari kampungnya untuk dijual.
"Untungnya lumayan, sekali jualan sampai Rp 2 juta," bebernya.
Tikus-tikus tersebut ditusuk kayu pada bagian tengahnya. Lalu dibakar pakai gas.
"Tiga ekor harganya Rp 50 ribu," ucapnya dihadapan warga yang menunggu.
Warga Bongkudai Baru, Yefta Sekeon mengungkapkan banyak warga yang menyukai daging tikus, ular dan monyet.
Namun, daging ekstrim tersebut tak tersedia lagi di hutan desanya.
"Banyak yang beli (daging) tikus. Di sini sudah sulit berburu di hutan, tikus sudah langka," ungkapnya.